LAPORAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR
RESIMEN MAHASISWA MAHAKARTA
YUDHA XXXV
KSATRIAAN AAU YOGYAKARTA
OLEH :
EKO RIYANTO
EDI SULIANTORO
TRI DARWAJI
ZANNI FARAH M
SATUAN RESIMEN MAHASISWA
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2012
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan
kehadirat Allah swt karena dengan rahmatnya sehingga kami dapat menyusun dan
membuat laporan ini.
Namun laporan ini bukanlah sebagai patokan utama dalam pendidikan kami di
Ksatrian AAU Yogyakarta sehingga nantinya kita dapat mengaplikasikan apa yang
telah kita dapat atau peroleh di AAU Yogyakarta tersebut, kami berharap dengan
hadirnya menwa yudha XXXV(tiga puluh lima)ini, akan membuat perubahan kearah
yang lebih baik,loyal dan konsekuen dengan tugas masing-masing sehingga akan
menyumbangkan berbagai prestasi sehingga memberikan teladan yang baik bagi
junior kami kelak.
kami sadar bahwa laporan ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan dan kami
selalu berusaha untuk menjadi yang lebih baik dengan belajar, belajar dan
berlatih tiap hari,kami juga dengan senang hati menerima saran dan kritik untuk
membantu dalam pembelajaran kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terimakasih.
Yogyakarta,07 Mei 2012
Penyusun
Materi : Peraturan Dinas Dalam (PUDD)
Pemateri : Mayor Kes Alwi
Hari/tanggal : Kamis, 19 April 2012
Waktu : 16.00-16.30
Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD)
Pengertian:
Peraturan
Urusan
Dinas
Dalam
TNI
adalah ketentuan yang mengatur cara-cara menanamkan disiplin bagi prajurit tni
dalam kehidupan sehari-hari sesuai tugas masing-masing baik didalam maupun
diluar lingkungan tni.
Maksud dan tujuan:
A.
Maksud. PUDD dimaksud untuk
memberikan petunjuk dan pedoman kerja kepada petugas urusan dalam penghuni
suatu kesatrian.
B. Tujuan
PUDD TNI adalah untuk mencapai
daya guna serta kesiapan satuan
yang maksimal dalam melaksanakan tugas
Kesatrian dan penghuninya
I. Ksatrian
1. Umum
§ Ksatrian
adalah suatu tempat /daerah TNI
yang digunakan oleh satu kesatuan atau lebih sebagai tempat bekerja dan tempat
tinggal dibawah kekuasaan atau pimpinan seorang perwira tinggi dan dengan
batasan-batasan yang berwenang.
§ Yang
digolongkan kedalam kesatrian
a) Semua
markas
b) Pangkalan-pangkalan
c) Kapal
laut
d) Pesawat
terbang
e) Dan
lain-lain yang ditetapkan sebagai kesatrian
§ Daerah
kesatrian dapat meliputi komplek perumahan keluarga, komplek dik/lat. Tempat
rekreasi dll yang ditentuan oleh yang berwenang
§ Disetiap
kesatrian hendaknya ada satu pintu masuk
§ Rumah
penjagaan disuatu kesatrian merupakan pengendalian petugas dinas dalam
1. Macam
ksatrian
§ Ksatrian
tetap
Kesatrian tetap adalah ksatrian yan
digunakan kesatuan atau lebih secara terus menerus. Pelaksanaan urusan dinas
dalam diatur sendiri oleh kesatuan tersebut.
§ Kesatuan
penampungan sementara
ksatrian penampungan sementara
adalah ksatrian yang dogunakan untuk penampungan kesatuan-kesatuan yang
memerlukan tempat bekerja/tinggal untuk sementara waktu.pelaksanaan urusan dinas
dalam diatur dansatri
2.
Organisasi kesatrian
§ Organisasi kesatrian tetap disusun dan disesuaikan dengan organisasi
kesatriaan/satuan/markas secara fungsional
§ Organisasi kesatriaan penampungan/sementara disusun berdasarkan
perintah yang berwenang dan ditentukan bahwa didalamnya terdapa unsur-unsur ko,
staf dan pelayan staf sesuai dengan kebutuhan
II.
Penghuni kesatrian
Anggota yang berhak bertempat didalam
kesatrian sebagai berikut:
a.
Di kesatrian bukan komplek
keluarga
§ Hanya prajurit tni yang melaksanakan tugas untuk kepentingan satuan
yang harus selalu didalam kesatrian (jaga, tugas harian, dll)
§ Pa, ba, dan ta, yang belum berkeluarga hrs bertempat tinggal didalam
kesatrian kecuali yang mendapat izin komandan
§ Anggota-anggota kesatuan lain yangkarena tugasnya harus bertempat
tinggal didalam kesatrian dan telah mendapat persetujuan dansatri
§ Para suswa yang sedang mengikuti pendidikan
b.
Dikompleks perumahan keluarga
§ Semua anggota (pa,ba,ta) yang sudah berkeluarga menurut ketentuan
yang berlaku
§ Anggota kesatuan lain yang berkeluarga bila mendapat persetujuan
dansatri.Tata cara, keharusan serta hak menempati perimahan duatur dengan
peraturan perumahan yang dikeluarka oleh angkatan/polri. Anggota-anggota yang
karena suatu hal harus tinggal diluar kesatrian harus mendapat izin dansatri.
III.
Peraturan penampungan
keluarga dalam kesatrian
a.
Dalam suatu daerah kesatrian
harus diadakan batas antara kompleks tempat tinggal anggota yang belum
berkeluarga, tempat bekerja, komplek perumahan keluarga, komlek dik/lat, tempat
rekreasi, dll
b.
pada dasarnya prajurit yang
sudah berkeluarga tidak dibenarkan tinggal di lingkungan tempat tinggal
prajurit yang belum berkeluarga dan ditempatkan sesuai dengan pangkatnya
(pa,ba,ta)
IV.
Pengaturan sarana dan
fasilitas didalam kesatrian
Pengaturan sarana dan fasilitas didalam kesatrian harus:
a.
Menguntungkan kesiap-siagaan
b.
Memenuhi syarat-syarat
keamanan.
c.
Mempermudah pemeriksaan
d.
Memenuhi keserasian penganturan
sarana dan fasilitas sesuai dengan lingkungan dan keperluan.
V.
Keharusan para penghuni
dalam kesatrian
Setiap anggota yang tinggal didalam daerah kesatrian harus:
a.
Mentaati semua peraturan yang
tercantum dalam pudd tni.
b.
Turut memelihara keamanan,
ketertiban dan kebersihan didalam maupun disekitar kesatrian.
c.
Melaporkan kepada petugas bila
terjadi suatu hal yang akan menggangggu keamanan dan ketertiban didalam dan
diluar kesatrian
d.
Melapor kepada dansatri atau
pejabat yang ditunjuk bila ada tamu yang akan bermalam dirumah mereka.
Tata cara Meninggalkan
kesatrian
untuk menjamin tata tertib dan ketenangan
kerja anggota yang tinggal didalm kesatrian, ditetapkan ketentuan tentang tata
cara meninggalkan kesatrian salama dan diluar jam kerja, yang dicatat didalam
buku izin keluar kesatrian oleh jaga kesatrian.
A.
Perizinan selama jam dinas
§ Setiap prajurit dan pns tni yang akan Keluar kesatrian pada jam
kerja, diwajibkan melaporkan diri terlebih dahulu dan minta izin kepada atasan
yang bersangkutan dan diberikan surat izin keluar kesatrian. Contoh surat izin
tercantum dalam lampiran 2.
§ Urat izin keluar kesatrian ditunjukankepada perwira jaga untuk
mendapatkan kartu izin keluar kesatrian. Contoh kartu izin tercantum dalam
lampiran 3.
§ Kartu izin keluar kesatrian tersebut selanjutnya ditunjukan kepada
provoost/petugas lainnya pada waktu melalui pintu yang digunakan untuk keluar
kesatrian
§ Setelah menyelesaikan keperluan diluar kesatrin, maka kartu izin
keluar kesatrian diserahkan kembali kepada petugas yang bersangkutan dan lapor
kepadaatasan yang bersangkutan bahwa izin telah selesai.
§ Dalam keadaan khusus untuk keperluan tertentu kartu izin keluar
kesatrian dapat diberikan kepada perorangan dalam jangka waktu tertentuatas
perintah dan satri.
§ Ketentuan bagi anggota keluarga maupun tamu (rombongan perorangan)
yang akan keluar/masuk kesatrian diatur tersendiri oleh dan satri.
B.
Perizinan diluar jam dinas
§ Izin keluar kesatrian pada dasarnya hanya diberikan oleh dan satri
oleh karena seorang komandan tidak selamanya dikesatrian maka izin kesatrian
maka izin keluar kesatrian diluar jam kerja diberikan oleh perwira jaga
kesatrian.
§ Izin keluar kesatrian diluar jam kerja dilaksanakan dengan
menggunakan kartu izin keluar kesatrian yang telah disediakan dan dikeluarkan
oleh perwira jaga kesatrian atas nama dan satri.
C.
Perizinan keluar
kesatrian dengan menggunakan kendaraan dinas.
§ Kendaraan dinas perorangan, pengemudi setiap kendaraan dinas yang
akan digunakan keluar kesatriaan pada jam-jam kerja harus membawa surat
perintah angkutan (spa)dari dan satri, yang telah disediakan dan
dipertanggung jawabkan kepada pejabat
yang ditunjuk .contoh spa tercantum dalam lampiran 4.
Perlakuan terhadap tamu Termasuk tamu asing yang masuk Kesatrian
A.
Semua tamu TNI dan sipil, baik
dalam maupun luar negeri, yang bertemu dengan pejabat didalam kesatrian, untuk keperluan
dinas yang tidak diacarakan secara protokoler atau pribadi, baik selama jam
kerja maupun diluar jam kerja, diwajibkan mendaftarkan diri kepada petugas
pendaftaran tamu, dangan ketentuan sbb:
§ Provost /petugas mempersilahkan tamu tersebut mengisi buku tamu dan
blangko kartu tamu, dan meminta tanda pengenal diri yang bersangkutan seperti
ktp, kta, sim, dll.selanjutnya, dengan menggunakan tanda pengenal tamu didada
kirinyadiantar/diarahkan petugas kepejabat yang akan ditemui
§ Sebelum tamu dipersilahkan masuk keruangan pejabat yang akan
ditemui, petugas mengantar terlebih dahulu, melaporkan kedatangannya untuk
diketahui, agar pejabat tersebut ada kesiapan untuk menerimanya. Setelah itu,
pengantar memberi penjelasan seperlunya kepada tamu, dan selanjutnya kembali
ketempat tugas/posnya.
§ Setelah menyelesaikan keperluannya, para tamu diwajibkan minta paraf
kepada pejabat yang ditemui pada belangko tamu yang dibawanya, dan
mengembalikan belangko tersebut serta tanda pengenal “tamu”kepada bagian
pendaftaran tamu untuk dicatat dalam buku tamu. Bila tamu tersebut harus keluar
kesatrian melalui jalan atau pintu lain, maka kartu tamu dan tanda pengenal
“tamu” diminta oleh petugas yang berada dipos pintu keluar untuk diserahkan
kepada bagian pendaftaran tamu.
B.
Para tamu yang karena tugasnya
setiap hari
Harus selalu berada didalam kesatrian, tapi tidak bermalam, tetap
diwajibkan mendaftarkan diri dan mengenakan tanda pengenal “tamu”.Selanjutnya
mereka dapat langsung menemui pejabat yang berhubungan dengan tugasnya.Jika
terpaksa harus bermalam didalam kesatrian, maka mereka harus mendapat izin dari
dan satri, dan mentaati peraturan serta ketentuan yang berlaku, termasuk
penggunaan kartu izin keluar-masuk dari perwira jaga kesatrian.Ruang gerak para
tamu dibatasi dan diawasi secara langsung oleh petugas keamanan/ provoost atau
yang disamakan.Semua fasilitas tugas diserahkan kepad pejabat yang ditemui,
tetapi terbatas hanya pada bidang tugasnya.
C.
Pelayanan untuk tamu vip dan
undangan resmi diatur tersendiri menurut ketentuan protokoler dalam tum tni.
D.
Tamu asing yang akan
mengunjungi kesatrian harus dilengkapi dengan curity clerrance dari aspam/
dirpai kas angkatan/kapolri.
E.
Pintu masuk dan keluar bagi
para tamu baik berkendaraan maupun berjalan kaki disesuaikan dengan pengaturan
tiap-tiap kesatrian, termasuk juga tempat parkir kendaraan sesuai dengan
kendaraan yang ditetapkan dan satri.
Materi
:
Peraturan Baris Berbaris (PBB)
Pemateri : Mayor Kes Suratmin
Hari/tanggal : Jumat, 20 April 2012
Waktu : 13.15-14.45
Peraturan Baris Berbaris (PBB)
Pengertian
baris berbaris adalah suatu wujud latihan Fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup tni yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
baris berbaris adalah suatu wujud latihan Fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup tni yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
ABA-ABA
A. Pengertian.Aba-aba
adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada pasukan untuk
dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
B. Macam
aba-aba. Aba-aba terdiri atas 3 bagian
dengan urut-urutan:
·
Aba-aba petunjuk.
·
Aba-aba peringatan.
·
Aba-aba pelaksanaan.
·
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu,
untuk menegaskan maksud dari pada aba-aba peringatan / pelaksanaan.
Contoh :
untuk perhatian – istirahat ditempat – gerak.
Untuk istirahat – bubar = jalan
Contoh :
untuk perhatian – istirahat ditempat – gerak.
Untuk istirahat – bubar = jalan
·
jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu
bagian dari sesuatu keutuhan pasukan : peleton ii – siap = gerak.
·
selanjutnya lihat baris berbaris kompi.
·
kecuali di dalam upacara : aba-aba petunjuk pada
penyampaian penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang
yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi.
Contoh :
a. kepada komandan pusat pendidikan infanteri – hormat= gerak.
b. kepada kepala staf angkatan darat – hormat = gerak.
Contoh :
a. kepada komandan pusat pendidikan infanteri – hormat= gerak.
b. kepada kepala staf angkatan darat – hormat = gerak.
·
Aba-aba
peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan
tanpa ragu-ragu.
Contoh
lencang kanan – gerak, dan bukan lencang= kanan.duduk siap = gerak, danbukan di tempat duduk siap = gerak.
istirahat di tempat = gerak, dan bukan duduk istirahat ditempat = gerak.
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah :
a. gerak.
b. jalan.
c. mulai.
Contoh
lencang kanan – gerak, dan bukan lencang= kanan.duduk siap = gerak, danbukan di tempat duduk siap = gerak.
istirahat di tempat = gerak, dan bukan duduk istirahat ditempat = gerak.
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.
Aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah :
a. gerak.
b. jalan.
c. mulai.
Gerak : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa
meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai
siswa tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.
Contoh :
1) jalan ditempat = gerak.
2) siap = gerak.
3) hormat kanan = gerak.
4) pundak kiri senjata + gerak (sedang berjalan dari sandang senjata).
5) hormat = gerak.
Jalan : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh :
1) haluan kanan/kiri = jalan.
2) dua langkah ke depan = jalan.
3) tiga langkah ke kiri = jalan.
4) satu langkah ke belakang = jalan.
Contoh :
1) jalan ditempat = gerak.
2) siap = gerak.
3) hormat kanan = gerak.
4) pundak kiri senjata + gerak (sedang berjalan dari sandang senjata).
5) hormat = gerak.
Jalan : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.
Contoh :
1) haluan kanan/kiri = jalan.
2) dua langkah ke depan = jalan.
3) tiga langkah ke kiri = jalan.
4) satu langkah ke belakang = jalan.
Catatan :
apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan maju.
Contoh :
1) maju = jalan.
2) haluan kanan/kiri maju = jalan.
3) hadap kanan/kiri maju = jalan.
4) melintang kanan/kiri = jalan.
Mulai : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh :
1) hitung = mulai.
2) berbanjar/bersap kumpul = mulai.
apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan maju.
Contoh :
1) maju = jalan.
2) haluan kanan/kiri maju = jalan.
3) hadap kanan/kiri maju = jalan.
4) melintang kanan/kiri = jalan.
Mulai : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
Contoh :
1) hitung = mulai.
2) berbanjar/bersap kumpul = mulai.
SIKAP
SEMPURNA
Aba-aba
: siap-gerak.
Pelaksanaannya : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh
berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45 derajat, lutut
lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki. Perut ditarik sedikit dan dada
dibusungkan, pundak ditarik kebelakang sedikit dan tidak dinaikkan.lengan rapat
pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggengam tidak
terpaksa dirapatkan pada paha, punggung ibu jari menghadap kedepan merapat pada
jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik sedikit dibelakang, mulut ditutup,
mata memandang lurus mendatar kedepan, bernafas sewajarnya.
Aba-aba
: istirahat – di – tempat – gerak.
Pelaksanaan
:
1.
Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan
jarak sepanjang telapak kaki (± 30 cm).
- Kedua belah tangan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanana di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan
:
a.
Dalam keadaan parade dimana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapihan,
istirahat dilakukanatas aba-aba“parade – istirahat – ditempat – gerak”.
pelaksanaan
: sama dengan tersebut diatas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit(dipinggang),
tidak boleh bergerak, berbicara dan pandangan tetap ke depan.
b.
Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan sesuatu
amanat oleh atasan, maka istirahata dilakukan atas aba-aba : untuk perhatian –
istirahat – di – tempat – gerak.Pelaksanaannya : sama dengan tersebut dalam titik a, dan pandangan
ditujukan kepada pemberi perhatian/amanat. Pada akhir perhatian/amanat, pasukan
secara serentak mengambil sikap sempurna, kemudian kembali ke sikap istirahat.
CARA BERHITUNG
Berhitung. Aba-aba
: “hitung – mulai”.
pelaksanaan : jika bersaf, maka pada
aba-aba peringatan penjuru tetap melihat
ke depan, sedangkan siswa yang
lainnya pada saf depan memalingkan muka
ke kanan. Pada aba-aba pelaksanaan,
berturut-turut tiap prajurit mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil
memalingkan muka kembali ke depan. Jika
berbanjar maka pada aba-aba peringatan semua prajurit tetap dalam sikap
sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan tiap
prajurit mulai dari pemjuru kanan dapat berturut-turut ke belakang menyebutkan
nomornya masing-masing. Penyebutan
nomor diucapkan penuh.
LENCANG KANAN/KIRI
1.Lencang
kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf).
Aba-aba
: lencang kanan/kiri – gerak.
Pelaksanaannya
: gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna. Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat
lengan kanan/kiri kesamping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri
menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.bersamaan dengan ini kepala
dipalingkan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri
tetap menghadap ke depan. Masing-masing
meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang-orang yang berada disebelah
kanan/kiri samapi kepada penjuru kenan/kirinya.
jarak kesamping harus sedemikian rupa, hingga
masing-masing jari-jari menyentuh bahu kiri orang yang berada disebelah
kanannya. Kalau lencang kiri maka
masing-masing tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada disebelah
kirinya.penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.
Catatan
:
- Kalau bersaf tiga, maka bagi mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping kenan/kiri dengan tidak mengangkat tangan. Penjuru pada saf tengah dab belakang mengambil antara ke depan sepanjang 1 lengan ditambah 2 kepal dan setelah lurus menurunkan tangan. Setelah masing-masing dirinya berdiri lurus dalam barisan, maka semua berdiri ditempatnya dan kepala tetap dipalingkan ke kanan/kiri. Semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikap sempurna. Pada aba-aba : “tegak – gerak” semua siswa dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
- Pada waktu komandan pasukan/barisan memberikan aba-aba “lencang kanan/kiri” dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan pasukan yang berada dalam barisan itu memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Setengah lengan lencang kanan/kiri. Aba-aba
: “setengah lengan lencang kanan/kiri – gerak”
Pelaksanaan : seperti lencang kanan/kiri, tetapi
tangan kanan/kiri dipinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh lengan orang yang berdiri disebelah kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu
jari disebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu dengan yan lain
disebelah depan. Pada aba-aba
“tegak – gerak” semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke
depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar).Aba-aba “lencang depan – gerak”.
Pelaksanaan : penjuru
tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan
dengan mengangkat tangan. Bila banjar
tiga maka saf terdepan mengambil antara satu lengan/setengah lengan disamping
kanan, setelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan kepala kembali dengan serentak. Siswa-siswa yang ada dibanjar tengah dan kiri
melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.
Perubahan arah
Hadap kanan/kiri. Aba-aba
: “hadap kanan/kiri – gerak”.
Pelaksanaannya :
·
Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki kanan/kiri, berat badan berpindah ke
kaki kiri/kanan.
·
Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat.
·
Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam
keadaan sikap sempurna
2. Hadap
serong kanan/kiri.Aba-aba “hadap serong kanan/kiri – gerak”. Pelaksanaan :
a. Kaki kiri/kanan diajukan ke muka berjajar dengan kaki kanan/kiri.
b. Berputar arah 45 derajat ke kanan/kiri.
c. Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke
kaki kanan/kiri.
3. Balik
kanan. Aba-aba : “balik kanan –
gerak”.
pelaksanaan
: pada aba-aba
pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di
depan kaki kanan.Tumit
kaki kanan beserta dengan badan diputar ke kanan 180 derajat, kaki kiri
dirapatkanpada kaki kanan.
Perubahan arah
1.
Hadap kanan/kiri.Aba-aba : “hadap kanan/kiri – gerak”.
Pelaksanaannya :
a.
Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kakikanan/kiri,
berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
b.
Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat.
c.
Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam
keadaan sikap sempurna
2.Hadap serong kanan/kiri.Aba-aba “hadap
serong kanan/kiri – gerak”. Pelaksanaan :
a.
Kaki kiri/kanan diajukan ke muka
berjajar dengan kaki
kanan/kiri.
b.
Berputar arah 45 derajat ke kanan/kiri.
c.
Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri.
3.
Balik kanan.Aba-aba
: “balik kanan – gerak”.
pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang
(lebih dalam dari hadap kanan) di depan
kaki kanan. Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar ke kanan 180 derajat, kaki
kiri dirapatkan pada kaki
kanan.
Berkumpul
Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan
bersaf kecuali jika keadaan ruang tidak memungkinkan.
A.
Berkumpul bersaf.
Aba-aba : bersaf –
kumpul – mulai.
Pelaksanaannya :
a.
Sebelum aba-aba peringatan, komandan/yang memimpin pasukan menunjuk salah
seorang sebagai penjuru. Contoh :
kopral hartono sebagai penjuru.
b.
Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh
kepada komandan/yang memberi perintah, selanjutnya mengucapkan : “siap kopral
hartono sebagai penjuru”.
c.
Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke depan
komandan/yang memberi perintah pada jarak kurang lebih 4 langkah di depan
komandan/yang memberi perintah.
d.
Pada waktu aba-aba peringatan, maka siswa lainnya mengambil sikap
sempurna dan menghadap penuh kepada komandan/yang memberi perintah.
e.
Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh siswa (kecuali penjuru) secara serentak
mengambil sikap lari, kemudian lari menuju samping kiri penjuru, selanjutnya
penjuru mengucapkan “luruskan”.
f.
Siswa lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat
lengan kanan ke samping kanan, tangan kanan digenggam, punggung tangan
menghadap ke atas. Kepala dipalingkan ke
kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di
sebelah kanannya sampai penjuru kanan, tangan kanan menyentuh bahu kiri dari
orang yang disebelah kanannya. Penjuru melihat ke kiri, setelah barisan terlihat
lurus maka penjuru mengucapkan “lurus”.
Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak
menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali kesikap sempurna. Bila bersenjata maka senjata dipundak kiri
dan diturunkan secara serentak.
B.
Berkumpul berbanjar.
Aba-aba : berbanjar :
banjar –kumpul : mulai.
Pelaksanaan :
a.
Sama dengan berkumpul bersaf sub a s.d
d.
b.
Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh siswa (kecuali penjuru) secara serentak
mengambil sikap lari, kemudian lari menuju belakang penjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan “luruskan”.
c.
Siswa lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat
lengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas
dan mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada
didepannya dan meluruskan diri ke depan.
Setelah orang paling belakang/banjar kanan paling belakang melihat
barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan “lurus”. Pada isyarat ini, seluruh siswa yang
dibanjar kanan serentak menurunkan lengan kanan dan kembali ke sikap
sempurna. Bila bersenjata, maka setelah
menurunkan lengan kanan, seluruh siswa secara serentak tegak senjata.
B u b a r
aba-aba : “bubar – jalan”.
pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan tiap prajurit menyampaikan penghormatan
kepada komandan, sesudah dibalas
kembali dalam sikap sempurna kemudian melakukan “balik
kanan” dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan
seperti langkah pertama dalam gerakan “maju-jalan” selanjutnya bubar menuju
tempat masing-masing.
Periksa
kerapihan
Aba-aba : periksa kerapihan – mulai.
Tanpa senjata.
a.
Periksa
kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai siswa pada
saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat.
b.
Pelaksanaan :
·
pada aba-aba
peringatan, pasukan secara serentakmengambil sikap sempurna.
·
pada saat aba-aba
pelaksanaan dengan serentakmembungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa
atau membetulkanperlengkapannya dari
bawah (ujung kaki) ke ataske tutup kepala.
·
setelah yakin sudah rapih, masing-masing siswa
pasukan mengambil sikap sempurna.
·
pada saat
aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai
memeriksa atau membetulkan
perlengkapannya dari bawah (ujung kaki) ke atas sampai ke tutup kepala.
·
setelah yakin
sudah rapih, masing-masing siswa pasukan mengambil sikap sempurna.
·
setelah
pelatih/dan pasukan melihat semua siswa pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka
pelatih/komandan pasukan memberikan aba-aba – selesai.
·
pasukan dengan
serentak mengambil sikap istirahat.
Bersenjata.
a.
Periksa
kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapanyang dipakai siswa pada saat
itu, pasukan dalam keadaan istirahat.
b.
Pelaksanaan
:
·
pada aba-aba
peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.
·
pada saat aba-aba pelaksanaan pasukan dengan serentak membungkukkan
badan, kedudukan senjata tetap tegak dan dikepit antara lengan atas dengan
badan, masing-masing mulai memeriksa/membetulkan perlengkapan berturut-turut
dari bawah ke atas mulai dari sepatu sampai tutup kepala. Pada saat badan mulai
tegak,senjata dipegang tangan kenan, tangan kiri melanjutkan memeriksa
perlengkapan sampai tutup kepala.
·
setelah yakin sudah rapih masing-masing siswa pasukan mengambil sikap sempurna.
·
setelah pelatih/dan pasukan melihat semua siswa pasukannya sudah selesai (sudah dalam keadaan
sikap sempurna maka pelatih/komandan
pasukan memberikan aba-aba – selesai.
·
pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat ditempat.
Panjang tempo dan macam langkah
Langkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut :
Macam langkahpanjangnya tempo
1. Langkah biasa 65 cm106 tiap menit.
2. Langkah tegap 65 cm106 tiap menit.
3. Langkah perlahan 40 cm30 tiap menit.
4. Langkah ke samping 40 cm70 tiap menit.
5. Langkah ke belakang 40 cm
70 tiap menit.
6. Langkah ke depan 60 cm70 tiap menit.
7. Langkah diwaktu lari 80 cm
165 tiap menit.
panjangnya semua langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan disebut 1 langkah, maka panjangnya 65 cm.
Langkah ke samping
aba-aba : …… langkah ke kanan/kiri = jalan.
pelaksanaan
: pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan kesamping kanan/kiri
sepanjang lebih kurang 40 cm. Selanjutnya
kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri, sikap akan tetap seperti pada
sikap sempurna. Sebanyak – banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.
Langkah kebelakang
aba –aba :
…… langkah kebelakang = jalan.
pelaksanaan
: pada aba-aba pelaksanaan melangkah kebelakang mulai dengan kaki kiri menurut
panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut
jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak
boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna.
Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.
Langkah kedepan
aba-aba
: langkah kedepan = jalan.
pelaksanaan
: pada aba-aba pelaksanaan prajurit melangkah kedepan mulai dengan kaki kiri,
pangjang langkah 60 cm, tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah
yang diperintahkan. Gerakan kaki
seperti gerakan langkah
tegap dan dihentakkan terus menerus. Lengan tidak boleh dilenggang dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak –
banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.
Jalan di tempat
- Dari sikap sempurna
aba-aba : jalan di tempat = gerak.
pelaksanaan : gerak dimulai dengan kaki kiri, lutut
berganti-ganti diangkat sehingga pada raata-rata (horizontal), ujung kaki
menuju ke bawah dan tempo langkah sesuai
dengan tempo langkah biasa,badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengan
tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan).
2. Dari langkah biasa
aba-aba : jalan ditempat = gerak.
pelaksanaan :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu
kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya
dimula dengan kaki kiri/kanan berjalan di tempat. Selanjutnya gerakan jalan di
tempat.
3. Dari jalan ditempat ke langkah biasa
aba-aba : maju = jalan.
pelaksanaan :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah, kemuddaian
ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki
kiri satu langkah kedepan dan selanjutnya berjalan langkah biaasa.
3. Dari jalan ditempat ke berhenti
aba-aba : henti = gerak.
pelaksanaan :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu
kaki kanan/kiri jatuh ditanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki
kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan/kiri menurut irama langkah biasa dan
mengambil sikap sempurna.
Berhenti
aba-aba :henti = gerak.
pelaksanaan :aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Maju jalan
Dari sikap sempurna.
Aba-aba :
“maju – jalan”.
Pelaksanaan :
- Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus satu tapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi kurang lebih 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak 1 langkah, dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
- Langkah pertama dilakuakan dengan melenggangkan lengan kanan depan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat kebelakang dengan tangan menggenggam. Pada langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45 derajat, kebelakang 30 derajat, tangan kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh siswa meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
Berhenti
aba-aba :henti = gerak.
pelaksanaan
:aba-aba pelaksanaan diberikan pada
waktu kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Maju jalan
Dari sikap sempurna.
Aba-aba : “maju – jalan”.
Pelaksanaan :
- Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus satu tapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi kurang lebih 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak 1 langkah, dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
- Langkah pertama dilakuakan dengan melenggangkan lengan kanan depan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat kebelakang dengan tangan menggenggam. Pada langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45 derajat, kebelakang 30 derajat, tangan kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan. Seluruh siswa meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
dilarang keras :
1) berbicara.
2) melihat
kiri/kanan.
3) pada waktu
melenggangkan lengan supaya jangan kaku
Langkah tegap
- Dari sikap sempurna.
aba-aba : “langkah tegap – maju - jalan”.
pelaksanaan : mulai berjalan dengan kaki kiri,
langkah pertama selebar 1 langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan
tempo) dengan cara
kakai dihentakkan terus menerus tetapi tidak dengan
berlebih-lebihan telapak kakai rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus,
kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan
dengan langkah pertama tanagan menggenggam punggung tanagan menghadap kesamping
luar, inu jari tangan menghadap keatas lenggang lengan 90 derajat ke depan dan
30 derajat ke belakang.
2. Dari langkah biasa.
aba-aba : “langkah tegap – jalan”.
pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu
kaki kiri jatuh ditanah, ditambah 1 langkah selanjutnya mulai berjalan langkah
tegap.
3. Kembali ke langkah biasa
(sedang berjalan).
aba-aba : “langkah biasa – jalan”.
pelaksanaan :
aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah
ditambah 1 langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa hanya langkah
pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa.
catatan : dalam keadaan sedang berjalan cukup
menggunakan aba-aba peringatan : “langkah tegap/langkah biasa – jalan” pada
tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
Langkah biasa
Ø Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna.
Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh
diseret). Kemudian diletakkan ke tanah
menuru jarak yang telah ditentukan.
Ø Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit
diletak-kan ditanah selanjutnya seluruh kaki, lengan dilenggangkan dengan
sewajarnya lurus kedepan dan kebelakang disamping badan, kedepan 45 derajat
kebelakang 30 derajat. Jari-jari tanagan digenggam dengan tidak terpaksa,
punggung ibu jari menghadap keatas.
Ø Bila berjalan dalam hubungan pasukan agar mengggunakan hitungan irama
langkah (untuk kendali kesamaan langkah).
Langkah diwaktu lari
Ø Dari sikap sempurna.
aba-aba : lari maju = jalan.
pelaksanaan : pada aba-aba peringatan kedua tangan
dikepalkan dengan lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan dengan punggung
tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan
kedepan. Pada aba-aba pelaksa-naan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri
1 langkah dan selanjutnya lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah
165 tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki dilertakkan
dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak
kaku.
Ø Dari langkah biasa.
Aba-aba: lari = jalan.
Pelaksanaan : pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan pada aba-aba peringatan
ayat 1 . Aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ketanah, kemudian ditambah 1
langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
Ø Kembali kelangkah biasa.
Aba-aba : langkah biasa = jalan.
Pelaksanaan :
aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri
jatuh ketanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa,
dimulai dengan kaki kiri dihentakkan,bersamaan dengan itu kedua lengan
dilenggangkan.
catatan : untuk berhenti dari keadaan berlari diberikan
aba-aba : henti = gerak.
aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah
ditambah 3langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalan tangan
diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
Langkah perlahan
- Untuk berkabung
(mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran
Aba-aba : “langkah perlahan maju – jalan”.
Pelaksanaan :
a.
Gerakan
dilakuakan dengan sikap sempurna.
b.
Pada aba-aba
“jalan” kaki kiri dilangkahkan ke depan setelah kaki kiri menapak ditanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik kedepan and ditahan
sebentar disebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditapakkan didepan kaki
kiri.
c.
Gerakan
selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
catatan :
·
dalam sedang
berjalan, aba-aba “langkah perlahan –
jalan”yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah 1
langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkahperlahan.
·
tapak kaki
pada saat melangkah (menginjak tanah)
tidak dihentakkan rata-rata
untuk lebih khidmat.
Berhenti dari langkah perlahan.
Aba-aba : “henti – gerak”.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah lalu ditambah satu langkah.
Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kakan/kiri menurut irama
langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
Langkah merdeka
Ø Dari langkah biasa aba-aba : langkah
merdeka =jalan.
pelaksanaan :siswa berjalan bebas tanpa terikat
ketentuan panjang macam dan tempolangkah.Atas pertimbangan komandan
segera dapat diijinkan untuk berbuat sesuatu ang dalam keadaan lain
terlarang (antara lain : berbicara, buka topi dan menghapus keringat).
catatan : langkah merdeka biasanya dilakukan
untuk menempuh jalan jauh/diluar
kota/lapangan yang tidak rata. Siswa tetap dilarang meninggalkan barisan.
Ø Kembali ke langkah biasa.
untuk melaksanakan gerakan
ini lebih dahulu harusa diberikan petunjuk “sama langkah”. Setelah
langkah barisan sama komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan
pelaksanaan.
Ø Aba-aba :langkah biasa
=jalan.
pelaksanaan :aba-aba
pelaksanaan diberikan pada awaktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah ditambah satu
langkah dan amulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama
dihentakan.
Perubahan arah dari berhenti ke berjalan
1.
Ke hadap
kanan/kiri maju jalan
aba-aba : hadap
kanan / kiri maju = jalan.
Pelaksanaan :membuat gerakan hadap kanan. Pada
hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti
gerakan maju jalan.
2.
kehadap serong
kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba :hadap
serong kanan/kiri maju =jalan.
Pelaksanaan : hadap serong kanan, selanjutnya
pada hitungan ketiga kaki kiri/kanandihentakkan seperti langkah pertama.
3.
Kebalik
kanan maju jalan.
Aba-aba :
balik kanan maju =jalan.
Pelaksanaan :gerakan
dilakukan seperti balik kanan, gerakan selanjutnya pada hitungan ketiga mulai
melangkah dengan kaki kiri dan dilanjutkan dengan langkah biasa.
4.
Kebelok
kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba : belok kanan/kiri maju =
jalan.
Pelaksanaan : penjuru depan
merubah arah 90º ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu , prajurit
- prajurit lainnya mengikuti
gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut ( tempat penjuru
belok ).
catatan :aba-aba : dua
kali belok kanan/kiri maju = jalan dan tiap-tiap banjar dua kali belok
kanan/kiri maju =jalan.
Perubahan arah dari berjalan ke berjalan.
1.
Ke hadap
kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba : hadap kanan/kiri maju =
jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada
waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah,
Kemudian ditambah satu langkah, gerakan
selanjutnya seperti tersebut
dalam gerakan perubahan arah dari berhenti ke berjalan ayat 1.
2.
Ke hadap serong
kanan/ kiri maju jalan.
Aba-aba : hadap serong kanan/kiri
maju jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan
jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti
dalam gerakan perubahan arah dari berhenti ke berjalan ayat 2.
3.
Ke balik kanan
maju jalan.
Aba-aba : balik kanan maju - jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan
jatuh ditanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki
kiri melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki kanan dan badan
diputar ke kanan sebesar 180º, kaki kiri dihentakan seperti langkah pertama,
selanjutnya berjalan seperti langkah biasa.
4.
Ke belok
kanan/kiri.
Aba-aba : belok kanan/kiri – jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada saat kaki kiri/kanan
jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah, kemudian penjuru depan merubah
arahnya 90º ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru. Prajurit-prajurit lainnya mengikuti gerakan
ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuru belok).
catatan :
Ø Aba-aba : dua kali belok kanan/kiri – jalan. pelaksanaan : seperti tersebut diatas yang selanjutnya setelah dua langkah berjalan kemudian melakukan gerakan
belok kanan/kiri jalan lagi.
Ø Aba-aba : tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri = jalan.
pelaksanaan : seperti tersebut diatas tetapi tiap-tiap banjar membuat langsung dua kali belik kanan/kiri
pada tempat dimana aba-aba pelaksanaan
diberikan. Perubahan arah memutar ke
kanan/kiri sebesar 180º. Tujuan
gerakan dari catatan a dan b guna membelokkan pasukan
diruang/lapangan yang sempit.
Perubahan arah dari berjalan ke berhenti
1. Ke hadap kanan/kiri
berhenti.
Aba-aba : hadap kanan/kiri
henti = gerak.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan
dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah 1
langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri.
2. Ke hadap serong kanan/kiri
berhenti.
Aba-aba : hadap serong
kanan/kiri = gerak.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan
dijatuhkan pada kaki kiri/kanan jatuh ditanah kemudian ditambah 1 langkah,
gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap serong kanan/kiri.
3. Ke balik kanan berhenti.
Aba-aba : balik kanan henti = gerak.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan
diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu/dua
langkah, gerakan selanjutnya kaki melintang di depan kaki kanan dan badan
berputar 180º, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap
sempurna).
Perubahan arah dari berjalan ke berhenti
1. Ke hadap kanan/kiri
berhenti.
Aba-aba : hadap kanan/kiri
henti = gerak.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan
dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah 1
langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri.
2. Ke hadap serong kanan/kiri
berhenti.
Aba-aba : hadap serong
kanan/kiri = gerak.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan
dijatuhkan pada kaki kiri/kanan jatuh ditanah kemudian ditambah 1 langkah,
gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap serong kanan/kiri.
3. Ke balik kanan berhenti.
Aba-aba: balik kanan henti = gerak.
Pelaksanaan: aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh
ditanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki melintang
di depan kaki kanan dan badan berputar 180º, selanjutnya kaki kiri dirapatkan
dengan kaki kanan (sikap sempurna).
Materi : Peraturan
Penghormatan Militer (PPM)
Pemateri : Mayor Kes Suratmin
Hari/tanggal : Jumat, 20 April 2012
Waktu : 13.15-14.45
Peraturan Penghormatan Militer (PPM)
A.
Pengertian
Penghormatan adalah
suatu perwujudan dan penghargaan seseorang terhadap orang lain atas dasar tata
susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.
B.
Maksud dan tujuan
Ø Untuk melahirkan disiplin / tata tertib ketaatan
dan keteraturan di kalangan militer, maka setiap anggota militer harus dan
wajib menyampaikan penghormatan kepada semua atasan juga kepada semua yang
berhak menerimanya.
Ø Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke
dalam maupun keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan
saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan
penuh keiklasan.
C.
ketentuan umum.
Ø Penghormatan oleh anggota militer / angkatan
bersenjata, penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju
kepada pihak yang diberi hormat dan menerima penghormatan senantiasa membalas
penghormatan tersebut kecuali apabila keadaan tidak memungkinkan membalas peng-
hormatan.
Ø Anggota militer / angkatan bersenjata yang
berpakaian seragam :
Ø Harus menyampaikan peng- hormatan kepada atasan
yang berpakaian seragam atau pakaian preman apabila pihak bawahan
mengendalikannya baik mereka itu termasuk angkatannya maupun dari angkatan
lainnya, juga terhadap anggota militer / angkatan bersenjata ada hubungannya
diplomatik dengan ri.
Ø Anggota militer / angkatan bersenjata yang
berpakaian seragam di dalam tugas menjaga / mengatur lalu lintas umum, apabila
keadaan tidak memungkinkan tidak diharuskan menyampaikan penghormatan
kepadaatasan yang lewat.
Ø Anggota militer / angkatan bersenjata yang berpakaian
preman. Kepada semua anggota militer / angkatan bersenjata yang berpakaian
preman wajib menyampaikan penghormatan kepada pihak atasan apabila bawahan
mengenali atasan itu, maka berlaku tata cara yang disesuaikan dengan adat
kebiasaan masing-masing.
Ø Anggota militer / angkatan ber- senjata yang
mengiringi atasan.
Ø Bagi anggota militer / angkatan bersenjata yang
mengiringi atasannya secara resmi, tidak melakukan penghormatan apabila atasan
menerima / menyampaikan penghormatan.
Ø Bagi anggotamiliter angkatan bersenjata yang
mengiringi atasannya secara tidak resmi menyampaikan / membalas penghormatan
kecuali apabila penghormatan itu tidak berlaku baginya.
Ø Anggota militer / angkatan bersenjata yang
menggunakan tanda asa bagi mereka yang memiliki tanda kehormatan / berhak
menerima penghormatan darisesama pangkat apabila tanda kehormatan / jasa itu
dipakai secara lengkap.
Macam penghormatan
Penghormatan militer / angkatan bersenjata
terdiri atas 2 macam :
1.
Penghormatan militer biasa.
Disampaikan kepada semua atasan atau semua
pangkat ( untuk mewujudkan jiwa korsa ).
2.
Penghormatan militer kebesaran disampaikan kepada :
- Jenazah dalam upacara militer.
- Bendera kebangsaan sang merah putih dalam upacara resmi.
- Presiden / wakil presiden.
- Lagu kebangsaan indonesia raya dalam upacara resmi.
- Lambang kesatuan ( panji-panji TNI/ angkatan , pataka, duaja tunggal ).
- Panglima angkatan bersenjata.
- Kepala staf angkatan.
- Kas/irjen, gubernur lemhanas, panglima tni, kotama operasional tni, wakasad / deputi /dirjen angkatan.
cara melakukan penghormatan militer kebesaran
sama dengan penghormatan biasa dengan tambahan dikerjakan berhenti + 6 langkah
menghadap penuh kepada yang diberi hormat telah membalas atau melewatinya.
Penghormatan militer kebesaran juga berlaku terhadap ( sub 1 ) sampai dengan 3
dari negara asing yang ada hubungannya diplomatik dengan republik indonesia.
Penghormatan
perorangan Dalam keadaan berhenti
Tanpa senjata
v Bertutup kepala.
Ø dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah
pelipis kanan siku-siku 15’ seorang kedepan, kelima jari lurus dan rapat satu
sama lain, telapak kanan serong kebawah dan ke kiri, ujung jari tengah dan
telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan.
Ø pergelangan tangan lurus, bahu seprti dalam
sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang memberi hormatan.
Ø jika tutup kepala mempunyai klip, makajari tengah
mengenai pinggir klip.
Ø jika selesai menghormat maka lengan dikembalikan
secara sepat kesiap sempurna.
v Tidak bertutup kepala.
Ø dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke
arah pelipis kanan, siku-siku 15’ seorang kedepan ke 5 jari-jari tangan rapat
satu sama lain, telapak kanan serong kebawah dan ke kiri, ujung jari tegah dari
telunjuk mengenai pelipis kanan.
Ø pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti
dalam sikap sempurna, pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi hormat.
Ø jika
selesai menghor-mat maka lengan kanan dikembalikan secara cepat ke sikap
sempurna lagi.
Penghormatan dalam
keadaan berjalan Tanpa senjata
Seorang anggota militer tni di dalam keadaan
berjalan memberi penghormatan sebagai berikut:
v Bertutup kepala.
Ø apabila pihak bawahan berjumpa dengan pihak
atasan maka pihak bawahan sesudah menyingkir sedikit (memberi jalan kepada
atasan tadi bila dipandangan perlu) menyampaikan penghor-matan dengan tangan
kanan seorang kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai bawah
dari tutup kepala setinggi pelipis kanan serta memalingkan kepala maksimal 450
kearah yang diberi hormat.
Ø langkah tetap dan lengan kiri tidak melenggang
tetapi mera-pat di badan seperti dalam keadaan sikap sempurna.
Ø penghormatan dlakukan pada saat bawahan me-lihat
atasan dalam jarak yang memungkinkan dan selesai bila pihak atasan membalas
atau melewa-tinya.
Ø diwaktu pihak bawahan hendak mendahuluhi /
me-lewati atasan maka peng-hormatan dilakukan pada saat akan melewatinya dan
selesai sesudah melewati lebih kurang 2langkah.
Ø terhadap
atasan lansung dimulai dari komandan batalyon / komandan kompi berdiri sendiri
/ pejabat sederajat, penghormatan dilaksa-nakan seperti penghorma-tan biasa
(tidak perlu berhenti)
Materi : Pengantar Bela Negara
Pemateri : Kolonel
sus Drs.Mardoto
Hari/tanggal : Jumat, 20 April 2012
Waktu
: 15.30-17.00
Pengertian
Tekad, sikap & tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh,terpadu&berlanjut dilandasi cinta tanah
air, sadar berbangsa & bernegara, yakin pancasila sebagai ideologi negara &
rela berkorban guna
tiadakan hakekat ancaman yang
dapat membahayakan wilayah NKRI,
pancasila & UUD’45.
Tujuan
a. Letak dasar pemikiran &
tumbuh kembang sikap tingkah laku sebagai pejuang & kesatria indonesia untuk mencintai tanah air indonesia.
b. Tumbuh kembang sadar
berbangsa dan bernegara indonesia serta selalu berpegang teguh persatuan &
kesatuan serta utamakan kepentingan umum diatas
kepentingan pribadi/ gol.
c. Tumbuh kembangkan keyakinan
yg mendasar akan kebenaran pancasila sebagai falsafah idiologi & dasar negara.
d. Tumbuh kembangkan ciri/sifat
rela berkorban segala yang dimiliki
seperti waktu, pikiran, tenaga, harta
benda, kalau perlu jiwa raga untuk kepentingan negara.
e. Memberikan kemampuan awal
bela negara yaitu bentuk sikap mental, jasmani dan rokhani.
DILINGKUNGAN PEGAWAI
Ø Utamakan pers & kesehatan
Ø Motifasi kerja tinggi, rela
berkorban
Ø Sadar lingkungan, & bela negara
Ø Aktif, kreatif, produktif
Ø Disiplin tinggi
Ø Taat, sadar kewajibanya,
patuh, dan taat
Ø Jaga lingkungan kerja yang
tertib
Ø Hayati agama
Ø Sehat jas & rohani
5 unsur PPBN yaitu :
-
Cinta tanah air
-
Kesadaran berbangsa & bernegara indonesia
-
Yakin akan kesaktian pancasila
-
Rela berkorban untuk bangsa dan
Negara
-
Mempunyai kemampuan awal bela Negara
Materi : Kewaspadaan Nasional
Pemateri : Letkol Sus Drs.Holimin.MSi
Hari/tanggal : Jumat, 20 April 2012
Waktu : 19.00-20.30
Kewaspadaan
Nasional
Pendahuluan
Ø Dalam rangka menciptakan
stabilitas nasional diperlukan stabilitas kamtibmas yang merupakan bagian dari
stabilitas hankam negara atau unsur kekuatan kamtibmas yang harus dibangun,
dipelihara dan dikembangkan.
Ø Penyelenggaraan binkamtibmas
akan dapat berhasil secara optimasl apabila dalam perencanaan dan
pelaksanaannya terdapat pola yang jelas dan tepat baik menyangkut tujuan maupun
sasaran yang akan dicapai
Pengertian-pengertian
Ø Keamanan dan ketertiban
masyarakat adalah kondisi dinamis masyarakat di mana terdapat rasa aman,
kepastian ketentraman, kedamaian dan rasa dilindungi serta diayomi dan setiap
anggota masyarakat serta adanya keteraturan hidup dari seluruh warga masyarakat
yang tertata sesuai norma dan kaidah.
Ø Siskamling adalahSegala
upaya dan kegiatan secara
bersama-sama dan terkoordinir secara serasi berbagai
unsur kekuatan yang ditujukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kelompok
kamtib lingkungan
sosial menjadi kekua-tan kreatif dan konstruktif secara di namis dalam rangka menciptakan keamanan dan
ketertiban
Ø Kemanunggalan TNI dan rakyat
adalah suatu keadaan dan
rangkaian yang berkaitan dengan keadaan
atau proses bersatu padunya atau manunggalnya
TNI dan rakyat baik secara lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan ketahanan
nasional untuk mencapai tujuan nasional secara bertahap
dan berlanjut
Materi : Teknik Tempur Dasar
Pemateri :Mayor
keS
Samsul Arifin & Mayor Psk Andi Prasetyo
Hari/tanggal : Sabtu, 21 April 2012
Waktu : 10.00-14.45
TEHNIK TEMPUR DASAR
A.
Pendahuluan
Pertempuran
adalah suatu tindakan pasukan dalam peperangan untuk menghancurkan, Merebut dan
menduduki lawan serta kemampuannya untuk bertempur
B.
Samaran
Adalah suatu
usaha untuk menyembunyikan diri ,agar tidak tertangkap degan kedudukan dari pengamatan musuh. Samaran dapat berupa samaran malam
degan buatan. Samaran harus
disempurnakan setiap saat dan tergantung keadaan sekitarnya dan bahan yang
digunakan sesuaikan dengan alam sekitar usahakan jika dihutan tidak memakai
daun yang mudah layu/kering.Samaran utk menghilangkan pantulan cahaya dari
kulit (muka) tidak mutlak berwarna hitam yaitu bagian Dahi, tlg pipi, hidung
dan dagu adalah bagian muka yang perlu dipoles dan perhatikan lengkap. Harus
disamar jangan berlebihan
C.
Perlindungan adalah semua benda medan baik alam
maupun buatan yang dapat digunakan untuk menghindari diri dari tembakan dan
peninjauan musuh
Perlindungan dapat berupa
Ø Perlindungan alam
Ø Perlindungan buatan
Dalam perlindungan kita
mengenal dengan lindung tinjau dpt berupa :
Ø Disiplin cahaya
Ø Disiplin gerakan
Ø Disiplin suara
Sedangkan dalam lindung tembak
berupa :
Ø Lindung tembak alam :
Ø Lindung tembak buatan :
Dalam perlindungan
ada lindung tinjau,
cara melaks pengamatan peninjauan :
Ø Siang hari
Ø Saling tutup.
Ø Teliti medan sejauh 50 m dari
kanan kekiri
Ø Teliti medan didepan sejauh 100
m dari kiri ke kanan.
Ø Berikutnya ditambah 50 m lagi
ke depan secara kebalikansampai jarak 300 m
D.
Peninjauan
Seorang prajurit setelah melaksanakan tindakan
menghilang / mencari perlindungan,selanjutnya melihat kedepan mencari arah datangnya
tembakan dari musuh dgn cara meninjau.Pelaksanaanya adl melihat medan depan dgn
teliti dari arah kanan ke kiri dari arah suara tembakan musuh atau sebaliknya.
E.
Gerakan
Dasar Perorangan
Ø Berjalan
Ø Lari Zig-zag
Ø Menghilang
Ø Meninjau
Ø Membidik
Ø Menembak
Ø Merayap
Ø Mengguling
Materi : Kesehatan Lapangan PPGD
Pemateri : Dr. Bhayu Rizallinoor
Hari/tanggal : Sabtu, 21 April 2012
Waktu : 15.30-17.00
Kesehatan Lapangan PPGD
Pengertian
: PPGD adalah Pertolongan darurat yang diberikan
kepada korban kecelakaan /pertempuran secara tepat, cepat dan teliti sebelum
mendapatkan pertolongan lebih lanjut dari tenaga ahli / Dokter.
Tujuan
:
1) Mencegah bahaya maut
2) Mencegah maut bila maut
telah ada
3) Mencegah cacad ( Infalid )
4) Mencegah Infeksi
PEDOMAN PENOLONG
1. Memberi ketenangan bagi si korban.
2. Memperhatikan keadaan sekitarnya :
a. Tempat kecelakaan.
b. Sebab kecelakaan.
c. Keadaan cuaca.
d. Keadaan
suasana / medan sekitarnya.
3. Memperhatikan keadaan penderita.
a. Apakah penderita pingsan.
b. Apakah ada pendarahan.
Sikap penolong :
·
Penolong harus tenang
·
Perhatikan keadaan sekitarnya
·
Perhatikan keadaan penderita
·
Rencanakan pertolongan selanjutnya
·
Perlu perhatian tindakan
Gangguan keadaan umum
Gangguan keadaan umum adalah
gangguan dari seseorang yang apabila tdk
segera ditolong akan membahayakan orang tersebut.
Macam – macam gangguan keadaan umum
A) lena (collap ) adalah
suatu keadaan dimana kesadaran
seseorang mulai menurun.
(1) sebab – sebab lena
- karena sengatan matahari
- karena diruangan yang pengap
- karena terlalu lelah
(2) gejala-gejala :
● gejala obyektif.
- muka kelihatan pucat.
- lemas dan terjatuh.
- bila ditanya jawabnya tak
jelas.
● gejala subyektif.
- penglihatan berkunang -
kunang.
- kepala pusing.
- mual dan mau muntah.
(3) Pertolonganya
Ø Penderita dibawa ketempat yg
teduh
Ø Tidurkan terlentang, apabila
muka pucat tanpa banta
Ø Kendorkan pakaian yang mengikat / menekan
Ø Beri bau- bauan yang merangsang
Ø Apabila badan panas di kompres air es /dingin
Ø Apabila kekurangan cairan
diberi minum larutan garam
Materi : Organisasi Resimen mahasiswa
Pemateri : Skomen Mahakarta
Hari/tanggal : Sabtu, 21 April 2012
Waktu : 19.00-20.30
KEMENWAAN

A.
Sejarah Resimen
Mahasiswa
a.
Tinjauan Historis dan
Psikilogis
a)
Resimen Mahasiswa pertama kali
dibentuk oleh Jenderal Besar A. H. Nasution (Alm). Pada pemerintahan orde lama,
misi & tujuan dr pembentukan Menwa terutama untuk membendung penyebaran
paham komunis dalam kampus, dihadapkan dengan “Ancaman Nyata”, yaitu organisasi
kepartaian termasuk PKI seperti CGMI dan lain-lain.
b)
Pada masa orde baru peran Menwa
lebih ditingkatkan, terutama guna ikut serta dalam menjamin stabilitas nasional
khususnya di lingkungan kampus.
c)
Pada tahun 1959 dengan
keputusan Panglima III/Siliwangi nomor : 40-25/S/1959 diselenggarakan wajib
latih bagi mahasiswa Perguruan Tinggi di Bandung. Setel;ah dikumandangkan
TRITURA, oleh Menteri Keamanan Nasional dikeluarkan SKIP Nomor : Mi/0307/1961
tanggal 30 Desember 1961 tentang Latihan Kemiliteran di Perguruan Tinggi dengan
Score 147 jam.
d)
Istilah Resimen Mahasiswa lebih
dikenal tahun 1963. Legitimasi keabsahannya adalah Keputusan Bersama WAMPA HANKAM dan Menteri PTIP Nomor
: M/A/20/63 tentang Pelaksanaan Wajib Latih dan Pembentukan Resimen Mahasiswa di
Perguruan Tinggi.
e)
Resimen Mahasiwa Mahakarta
berdiri pada tanggal 10 Januari 1963 dan diresmikan oleh Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.
f) Pada tahun 1967
terjadi perubahan pokok pikiran yang menggabungkan 3 bentuk DIKHANKAMNAS menjadi 1 bentuk
yakni Wajib Latih Mahasiswa (WALAWA) yang menjadi 3 bentuk, masing-masing
dengan kualifikasi Tamtama Walawa, Bintara dan Perwira. Pada tahun 1972 walawa
ditingkatkan menjadi pendidikan Kewiraan dan Pendidikan Perwira Cadangan,
dengan Keputusan Bersama Tiga Menteri, ttg Pembinaan organisasi Resimen
Mahasiswa dalam rangka mengikutsertakan Rakyat dalam pembelaan negara. Pada
tanggal 19 Januari 1978 dikeluarkan lagi SKB 3 Menteri tentang Juklak Pembinaan
Organisasi Resimen Mahasiswa. Kemudian guna menyesuaikan situasi dan kondisi
maka pada tanggal 28 Desember 1994 diadakan peninjauan kembali dengan
menghasilkan SKB 3 Menteri ttg Pembinaan dan Penggunaan Resimen Mahasiswa dalam
Bela Negara. Dan sebagai Juklak, pada tanggal 14 Maret 1996 dikeluarkan
beberapa keputusan Dirjen Persmanvet, tentang :
1.
Juklak Pendidikan dan Pelatihan
Resimen Mahasiswa.
2.
Juklak pakaian seragam, Dhuaja,
dan Tunggul Resimen Mahasiwa dan pemakaiannya.
3.
Peraturan Disiplin Resimen
Mahasiswa.
Pada tanggal 13 November 1996 Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud tentang
Juklak Pembinaan Satuan Resimen Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi.
g)
Keputusan Bersama Tiga Menteri Menhan, Mendiknas, dan Mendagri dan Otda No
:KB/14/M/X/2000, No :6/U/KB/2000 dan No : 39 A Tahun 2000 Tgl 11 Oktober 2000
tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa dalam Bela Negara.
b.
Tinjauan Yuridis
a)
UU Haneg No. 29 Tahun 1954,
yang dalam ketentuan peralihan UU RI No. 20/1982 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Han Neg.
b)
Kepres RI No. 55 Tahun 1972
tentang Penyempurnaan Hansip dan Wankamra ralam rangka Tibsishankamrata.
c)
Kepres tersebut ditindaklanjuti
dengan Kep Bersama menhankam, Mendikbud dan Mendagri No. Kep/11/XII/1984, tgl
28 Desember 1984 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa dalam
Bela Negara.
d)
Undang-undang RI No. 56 tahun
1999 tentang Ratih
e)
Undang-undang RI No. 3 Tahun
2002 tentang Han Neg.
C. Tujuan Pembentukan Resimen Mahasiswa.
Adapun tujuan pembentukan
resimen mahasiswa :
1.
Sebagai wadah penyaluran
potensi mahasiwa dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban warga negara dalam
bela negara.
2.
Mempersiapkan mahasiwa yang
memiliki sikap disiplin, pengetahuan fisik dan mental agar mereka mampu
melaksanakan tugas bela negara
serta menanamkan dasar-dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada
tujuan pendidikan nasional.
3.
Mempersiapkan potensi mahasiwa
sebagai bagian dari potensi rakyat dalam rangka sistem pertahanan keamanan
rakyat semesta (SISHANKAMRATA).
D. Lambang-lambang
1.
Lambang Resimen Mahasiwa
Indonesia

a.
Segi lima : Pancasila
yang menjadi landasan idiil.
b.
Simbol Hankam : Tanggung jawab
pembinaan pengetahuan kematraan.
c.
Senjata Bersilang bulu kalam :
Pemuda Pejuang.
d.
Padi Kapas : Kesejahteraan
dalam lingkup Depdagri.
e.
Buku : Imu pengetahuan (garba
ilmiah) dalam lingkup Depdikbud.
f.
Widya Castrena Dharma Siddha :
Menyempurnakan kewajiban dengan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
g.
Warna :
1) Merah :
keberanian.
2) Kuning : luhur, agung, cendikia.
3) Putih :
Suci.
4) Hitam : Teguh
5) Hijau :
Generasi muda
6) Biru : Setia kepada nusa dan bangsa.
2. Lambang-lambang daerah menyesuaikan daerahnya masing-masing.

a.
Keris dengan lekuk tiga : Keris
pusaka leluhur rakyat Yogyakarta/Mataram, tiga lekuk sebagai lambang Tri Dharma
Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat).
b.
Toga segi lima dan bundar merah
: Calon sarjana pancasila yang berjuang dengan penuh keberanian serta berjiwa
patriotisme.
c.
Bintang dan senjaqta :
jangkauan cita-cita yang hendak dicapai oleh pemuda pejuang.
d.
Enam helai bulu sayap dan tiga
helai bulu ekor : Enam puluh tiga (63) --- 1963 --- 10 Januari 1963 kelahiran
resimen Pembangunan Mahakarta/WALAWA, cikal bakal Menwa Mahakarta.
e.
Prajna Vira Dharma Cevana :
Memenuhi Kewajiban sebagai pejuang dan pemikir.
E. Kedudukan Resimen Mahasiswa dalam UU No. 20 tahun 1982.
1.
Ketertiban Umum (Tibum)
Meliputi
usaha-usaha untuk memelihara ketertiban masyrakat, kelancaran kegiatan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2. Perlindungan Rakyat
(Linra)
Meliputi
usaha-usaha untuk menanggulangi gangguan ketentraman masyarakat maupun
ketertiban umum.
3.
Keamanan Rakyat (Kamra)
Meliputi
usaha dan atau mentiadakan gangguan keamanan atau subversi yang dapat
mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan.
4.
Perlawanan Rakyat (Wanra)
Meliputi
usaha-usaha untuk menghadapi atau menanggulangi atau menghancurkan musuh yang
hendak menduduki atau menguasai wilayah atau sebagian wilayah R.I.
Materi : Pengetahuan Komlek
Pemateri : Lettu
Devindra kusuma ragawan
Hari/tanggal : Minggu, 22 April 2012
Waktu : 19.00-20.30
Pengetahuan
Komlek
KOMUNIKASI
& ELEKTRONIKA :PENYAMPAIAN SUATU
BERITA/INFORMASI DENGAN MENG-GUNAKAN PANCARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
RUANG LINGKUP.
1. Pendahuluan.
2. Pengetahuan
komunikasi dan penggunaan alat komunikasi PRC 77.
3. Prosedur.
4. Jaring
komunikasi.
5. Penutup.
1. Pendahuluan.
a. Komunikasi
adalah penyelenggaraan hub antara dua titik / tempat atau lebih dengan maksud
tertentu yang menggunakan alat-alat yang lazim dipakai.
b. seorang
Komandan untuk memperhitungkan segala kemungkinan yang dapat timbul dan
mempengaruhi jalannya pertempuran termasuk diantaranya penggunaan alat
komunikasi.
2. Pengetahuan Kouminikasi dan
penggunaan alkom PRC 77 .
Alat komunikasi adalah alat yang
digunakan untuk menyelenggarakan komunikasi.
Macam-macam
alat komunikasi.
a. Alkom akustik
(pendengaran).
1) Jarak capai
terbatas pada kemampuan pendengaran.
2) Pemakaiannya
sewaktu-waktu dapat dilarang berdasarkan keamanan.
3) Digunakan
untuk mengirimkan isyarat sederhana.
4) Arti dan cara
ditentukan olek Komandan.
5) Keuntungan :
Peralatan dan pelayanan sederhana.
Kerugian :
Isyarat mudah didengar dan tergantung faktor keamanan.
Contoh
: Kentongan, peluit, sirine,
suara tembakan.
b. Alkom
Visual/Optik (penglihatan).
1) Jarak
capainya terbatas pada kemampuan penglihatan.
2) Pemakaiannya
sewaktu-waktu dapat dilarang berdasarkan keamanan.
3) Digunakan
untuk mengirimkan isyarat sederhana.
Misalnya :
Pistol isyarat warna merah artinya tidak aman, warna hijau artinya
aman.
4) Keuntungan :
Peralatan dan pelayanan sederhana.
Kerugian : -
Isyarat mudah dilihat musuh.
- Tergantung
cuaca.
- Jarak capai
dekat, ± 5 km.
Untuk lampu ±1
km/bendera.
Contoh : -
Bendera
- Piratehnik
- Paniel.
- Lampu isyarat.
c. Alkom Caraka
& Hewan.
1) Caraka.
a.
Adalah alkom penting & paling lama.
b.
Memiliki tingkat kerahasiaan tertinggi diantara semua alkom.
c.
Penggunaannya banyak memberikan keuntungan krn dpt digunakan secara luas &
dapat dipercaya..
d.
Kerugian :
-
Lambat & mudah kena tindakan musuh.
-
Kemampuan terbatas ( fisik & ingatan ).
2) Hewan.
a.
Termasuk alkom darurat.
b.
Keuntungan :
-
Dapat bergerak cepat.
-
Daya tinjau dan ingatan kuat.
-
Sukar u/ ditangkap & dideteksi musuh.
-
Tidak tergantung tempat dan cuaca.
b.
Kerugian :
-
Dapat digunakan hanya ke pangkalan tertentu.
-
Pelaksanaan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
d. Alkom
elektronik
1) Termasuk
alkom darurat dan jarang digunakan.
2) Jarak capai
jauh dengan kecepatan tinggi.
3) Dapat
digunakan tujuan yang sangat luas & sesuai kemajuan tehnologi.
4) Dengan
memakai tenaga listrik / baterai ( Radio, TV, Telepon, dll ).
5) Alkom
eletronik dibagi dalam 2 golongan :
a.
Komunikasi saluran.
-
Lebih aman.
-
Tidak dipakai dalam suatu gerakan pemakaiannya apabila psk / satuan dalam
keadaan tidak bergerak.
Misal
:
-
Dalam pertahanan Pos Komando.
-
Rawan terhadap sabotase.
-
Dipengaruhi oleh kondisi kawat dan gangguan lain.
-
Dengan kawat lapangan jarak capai ± 25 Km.
-
Pemasangan saluran untuk waktu lama.
Contoh
: telepon lapangan, telepon dikantor², telegrap, dll.
b.
Komunikasi radio.
Perhubungan
radio kurang aman karena pancarannya ke segala jurusan sehingga mudah disadap
musuh.
PENGGUNAAN
ALKOM
Putusnya
hubungan atau penerimaan jelek dapat terjadi dgn berbagai alasan, medan jelek
atau jarak yang jauh.
a. Kemungkinan
putusnya hubungan walaupun pesawat dlm keadaan baik dpt disebabkan oleh :
-
Jarak antara pesawat yang
satu dengan yang lain terlalu jauh.
-
Keadaan medan yang
bergelombang berakibat bukit yang
menghalangi perjalanan gelombang radio.
-
Radio yang
lain berada pada tempat yang kurang memenuhi persyaratan.
-
Kemampuan memancarkan tidak cukup kuat.
-
Gangguan suara / gelombang yang
dibuat oleh musuh.
-
Tidak dikuasainya prosedur komunikasi.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum
pemakaian :
-
Perlakuan pesawat yang
penuh kasih sayang meskipun pesawat dirancang untuk keperluan tugas.
-
Tiap memindahkan frekwensi, maka pesawat harus dalam keadaan mati.
-
Saat memilih frekwensi jangan sekali-kali menekan kunci bicara.
-
Jangan sekali-kali menghidupkan pesawat & menekan kunci bicara pada saat antena belum dipasang.
-
Tegakkan antena sedapat mungkin.
-
Matikan radio & jangan menekan dial lite pada saat berbicara untuk
menghemat baterai.
3. Prosedur.
Prosedur radio telepon adalah :
Tata cara atau tata tertib dlm hubungan radio telepon, yg bertujuan mencapai
kelancaran, keamanan & ketelitian shg terhindar dari kekacauan, kelambatan
dlm pemberian melalui radio telepon.
Cara berbicara di depan microphone
adalah dengan faktir “ IKIT ”, yaitu :
- Irama.
- Kecepatan.
- Isi.
- Tinggi suara.
Urut²an
pengoperasian Radio PRC 77 :
1. Tutupkan
tutup power conector & saklar pd kedudukan off.
2. Pasang batu
baterai.
3. Pasang
antena.
4. Pasang hand
set.
5. Putar volume
pada angka 5.
6. Saklar band
pada band yang digunakan.
7. Cari
frekwensi.
8. Pindahkan
saklar pada on.
Cara mengatasi gangguan
:
1. Bila prosedur
telah dilakukan & pesawat belum bisa digunakan berarti terjadi gangguan.
2. Putar saklar
pada lite jika tdk terlihat sinar pada
indikator maka perbaiki pemasangan tutup conector periksa pada bagian kotak
baterai, bila terterdapat kabel yang lepas sambungan.
3. Sinar
indikator terang aliran listrik baik, pindahkan saklar pd on akan terdengar
desah, jika tdk perbaiki hand set.
4. Jika
terdengar suara “ Dut . . . Dut . . . Dut . . . “ terus menerus cenel tsb
rusak, ganti cenel lain.
5. Jika pesawat
baik tapi tdk bisa berhubungan berarti faktor medan segera pindah kedudukan.
4. Jaring Komunikasi.
Jaring komunikasi adl suatu jaring
radio yg terdiri dari stasiun induk & beberapa stasiun ranting / bawahan
sesuai dgn macam satuan yg mengguanakan jaring seluruhnya dipimpin oleh stasiun
induk.
Kewajiban
Stasiun Induk & Stasiun ranting.
a. Kewajiban
Stasiun Induk :
1. Membentuk
& memelihara hubungan dalam jaringan.
2. Mengambil
tindakan untuk menjaga kelancaran dan keamanan hubungan.
3. Mengatur
hubungan.
b. Kewajiban
Stasiun Ranting :
1. Mentaati
semua perintah & petunjuk pos induk.
2. Menjawab
panggilan kelompok secara teratur.
3. Disiplin Bra
( utamakan Bra yg penting ).
Macam
– macam jaring :
1. Jaring
terbuka.
2. Jaring
tertutup.
PETUNJUK PELAYANAN
CARRIMA RT – 841 / PRC 77
KONTROL, INDIKATOR DAN PENYAMBUNG.
KONTROL INDIKATOR
ATAU PENYAMBUNG
|
FUNGSI
|
- Fungsi Saklar
- Saklar Band
- MC Tunning Control
- Preset Levers
- Rec Trans Frekwensi
Dial
- Volume Control
- Audio Connector
- Antena Mount
- Antena Connector
- Power Connector
|
Kedudukan :
On
: Menghidupkan pesawat.
Off :
Mematikan pesawat.
Squelch
: Memberikan daya dan mengurangi desah jika tdk menerima signal.
Retrans
: Sbg radio relay / bekerja.
Lite
: Menghidupkan lampu peneranganan u/ piringan kanal.
30 – 50
: Memilih frekwensi band rendah.
53 – 75
: Memilih frekwensi band tinggi.
Tunning AN / PRC 77
tiap MC yg ditunujuk oleh kanal.
Memungkinkan
penempatan 2 frekwensi dg cepat.
Menunjukan frekwensi kerja
dalam KC & MC.
Merubah-rubah volume
penerima.
u/ Menyambung hand
set / kabel relay.
u/ Menyambung antena
AT – 271 A PRC atau AT – 892 PRC – 25
u/ Menyambung ground
plane antena tetap atau antena kendaraan.
u/ Menyambung sumber
tenaga jika pesawat CARRIMA RT – 841 / PRC 77 dipakai sebagai bagian dari
suatu ...
Bila RT – 841 / PRC
77 dg menggunakan baterai dalam CY – 2562 / PRC 25, pesawat tdk akan bekerja
jika penutup u/ menyambung sumber tenaga tidak terpasang dg baik.
|
Materi : Tata Upacara Militer (TUM)
Pemateri : Mayor Kes R.Padi
Hari/tanggal : Senin, 23 April 2012
Waktu : 08.45-10.30
Tata
Upacara Militer (TUM)
Ruling
:
·
Pendahuluan
·
Pejabat upacara
·
Bentuk & susunan upacara
·
Urut-urutan upacara
·
Praktek
·
Penutup
Pejabat upacara
·
Irup
·
Dan
up
·
Pa
up
Irup
·
Pejabat tertinggi dalam upacara pimpinan upacara
terima hormat
-
mengesahkan rencana upacara
-
mengadakan pemeriksaan pasukan
-
tidak beri aba-aba
Dan up
·
Pimpinan
pasukan & pimpinan hormat kepada irup
·
Bertangg
jawab atas tata tertib upacara kepada irup
·
Pangkat min sama & pimpinan pasukan
·
pasukan dengan
jatah dan up berpedang
Pa up
·
Pejabat
yang tugas sun ren up & dal jalanya bib acara
·
Ajukan
rencana & tata upacara beri penjelasan kepada irup untuk dapatkan
pengesahan
·
Pa
up dibantu
·
Pembawa
acara
·
Pa
kam
Pengertian
upacara
·
Adalah
rangkaian giat yang
·
Diikuti
oleh sejumlah personil
·
Sebagai
pasukann upacara
·
Dengan
bentuk u/segaris
Susunan pasukan upacara
Dasar pertimbangan :
·
Hierarki
kepangkatan
·
Berurutan
dari brs tdk jat,
·
Jat
ri, jat ber
·
Berurutan
dari TNI – non TNI
·
Susunan
dari kanan ke kiri
Materi : Teknik Kesatuan Kecil (TKK)
Pemateri : Serda Edi H
Hari/tanggal : Senin, 23 April 2012
Waktu : 13.15-14.15
Teknik
Kesatuan Kecil (TKK)
TUJUAN: Agar
Siswa mengerti tentang Tehnik Kesatuan Kecil
Ruang lingkup :
a. Organisasi
b. Formasi
c. Tekhnis
mengatasi gangguan
Organisasi
Susunan organisasi regu organic terdiri dari :
- 1 orang Dan Ru
- 1 orang Wadan Ru
-
1 orang Bak SO
-
1 orang Pembantu Penembak SO
- 6 orang penembak Senapan
MACAM FORMASI
- Berbanjar
- Banjar terputus
- Bersyap
- Paruh lembing
- Kelompok 2 / 3
REGU
SENAPAN DALAM SERANGAN
Umum
A.
Serangan adalah suatu bentuk operasi taktis yang dapat memberikan suatu
ketentuan
B. Tugas regu .Merebut sebagian dari sasaran peleton
C. Persiapan serangan
1) dp
(daerah persiapan)
merupakan
daerah dimana pasukan yg turut serta
dlm gerakan atau serangan mempersiapkan diri.
2) ga (garis awal)
suatu garis yg
mudah dikenal dimedan yang dilalui
oleh pasukan
terdepan dari eselon penyerang
tepat pada jam
“j”
3) js (jarak serangan)
merupakan jarak di depan sasaran serangan dimana
tembakan
bantuan dialihkan , pasukan penyerang de-
pan mulai menyerbu sasaran
4) ps
(pangkal serangan)
adalah suatu tempat dimedan yang dipergunakan oleh
pasukan penyerang untuk menyusun formasi serangan
untuk melintasi
ga.
5) sasaran serangan
bagian medan yg
dikuasai musuh dan harus direbut.
6) konsolidasi (pengecekan akhir)tekhnis mengatasi gangguan
1 frontal
2 lambung
1. Frontal
pelaksanaan serangan
regu menyerang secara frontal/dari depan dengan
menggunakan daya tembak dan daya gerak.
Penjelasan.
-
Bergerak maju dengan menggunakan daya
tembakan dandaya gerakan dilakukan bila :
-
Regu
tidak mungkin mendekati sasaran melalui jalan-
jalan pendekat yang terlindung tanpa diketahui oleh musuh.
-
Tidak
ada waktu untuk melambung.
-
Pertahanan musuh tipis akibat lebarnya
daerah tersebut
2.
Lambung
Pelaksanaan
serangan lambung kiri.
Pelaksanaan
serangan lambung kanan.
Penjelasan
Menyerang
secara melambung dengan mendekati musuh di sasaran melalui jalan-jalan pendekat
yg terlindung sehingga gerakan tidak diketahui oleh musuh dan menyerbu dengan
secara mendadak dari jarak dekat pada lambung musuh kanan/kiri.
Materi : Dasar-Dasar Kepemimpinan
Pemateri : Letkol Sus Dartono
Hari/tanggal : Senin, 23 April 2012
Waktu : 15.30-17.00
Dasar-Dasar
Kepemimpinan
DEFINISI
KEPEMIMPINAN :Adlh seni
& kecakapan utk mempengaruhi bawahan shg scr iklas & sadar memiliki
kemauan,rasa hormat & patuh melaks. Prin yg diberikan padanya dlm
rangkapencapaian tupok.
Pemimpin
:Seseorang yg karenapangkat/jabatannyadiberikan kepercayaanuntuk memimpin organisasi untuk melaks.tupok yang ditentukan
Harus :
- baik dan benar
- jujur dan dapat dipercaya
- dapat berkomunikasi dg
- seluruh anggota yang dipimpin
Memiliki :
- i.q intelgensia question
- e.q emosional question
- s.q spiritual questionyang seimbang
Ciri
kepemimpinan mil
A. Moril
* moril tinggi
-
perhatian sangat besar
-
kegembiraan
-
perasaan taat yang mendalam
-
sungguh melaks kewajiban
- bekerja dengan ikhlas dll.
* moril rendah
- sikap masa bodoh
- tidak ada sifat berlomba
- sering membuat pelanggaran
B. Disiplin
Ketaatan dengan tidak ragu-ragu tulus/ikhlas
Kepada perintah/juk yg
diberikan oleh
Atasan dengan \menggunakan
pikirannya.
C. Jiwa
kesatuan
- loyalitas, kebanggaan&
antusiasme yg
tertanam pd angggota. Tahap ksa/korps.
D. Kecakapan/ketangkasan
Kemampuan menjalankan tugas dg hasil baik: waktu sesingkat mungkin, tenaga sedikit mungkin, keributan sekecil mungkin
Dasar kepemimpinan
syarat
- watak baik
- inteligensia tinggi
- kesiapan lahir batin
- sadar akan tanggung jawab
- bimbing diri dg azas & prinsip kepemimpinan
- korek / corek
- mengenal anak buah
- mampu ukur & nilai kepemimpinan
sifat
·
Jujur
·
menjadi tauladan
·
berpengetahuan
·
tahan uji / ulet
·
berani
·
loyalitas
·
tdk pentingkankeputusan diri sendiri
·
dpt dipercaya
·
antusias
·
berinisiatis
·
simpatik
·
bijaksana
·
adil
·
tegas
·
rendah hati
Materi : Narkoba & Psikotropika
Pemateri : dr taufiqurrahman
Hari/tanggal : Senin, 23 April 2012
Waktu : 19.00-20.30
Narkoba
& Psikotropika
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bahan tanaman, baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, zat ini akan mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki daya adikasi (ketagihan) yang sangat berat, selain itu juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.
Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai narkotika tidak dapat lepas dari cengkramannya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bahan tanaman, baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, zat ini akan mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki daya adikasi (ketagihan) yang sangat berat, selain itu juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.
Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai narkotika tidak dapat lepas dari cengkramannya.
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Hal ini berdasarkan penelitian yang menyebabkan hilangnya ingatan
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Hal ini berdasarkan penelitian yang menyebabkan hilangnya ingatan
Bahan Adiktif Lainnya
Bahan adiktif adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat dapat menimbulkan ketergantungan seperti berikut :
Bahan adiktif adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat dapat menimbulkan ketergantungan seperti berikut :
- Rokok
- Kelompok alkohol dan minuman lainnya yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan
- Thiner dan zat-zat lain seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat dan bensin yang bila dihisap, dihirup dan dicium dapat memabukkan
Jadi alkohol, rokok serta zat-zat lain yang memabukkan
dan menimbulkan ketagihan juga tergolong narkoba
Materi : Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK)
Pemateri : Letkol Kes Edi Sumarjoko
Hari/tanggal : Selasa, 24 April 2012
Waktu : 13.15-14.45
Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK)
Tujuan
: Agar siswa mengerti & dpt
melaksanakan jalan kompas & baca peta
Ruang lingkup
A. Titik pangkal
(tp)
B. Garis pangkal
(gp)
C. Reseksi
D. Interseksi.
E. Penutup.
Pengertian tp
Tp adl suatu nik menentukan kedudukan diatas peta &
sbg dasar utk menunjuk titik yg dikehendaki, dan titik pangkal ini biasa
disebut tp.
Tp ditentukan satuan tingkat kompi ke atas dlm rangka
menentukan kedudukan diatas peta secara rahasia kepada sat. Bawahannya,
sedangkan penunjukan titik yang dimaksud dg menggunakan istilah t, b, u dan s,
dan dlm setiap penyampaian sll dimulai dari tp dilanjutkan dg t, b, dan u atau
s.
Arah titik yg dimaksud digunakan sandi 3 angka & 4
angka.
Arti sandi 3 angka.
1 2 3
Angka pertama menyatakan puluhan km.
Angka ke dua menyatakan ribuan meter.
Angka ke 3 menyatakan ratusan meter.
Contoh : tp co 3450 7875
t. 057
u. 017
Artinya dari tp ke timur 5,7 km (11,4 cm)
Dilanjutkan ke utara 1,7 km (3,4cm) dan dikerjakana dg
plot.
Bila dikerjakana dg perhitungan adalah sbb :
3450 7875
T. 057 + u. 017 +
------ ------
4020 8045
Jadi co yg dimaksud adalah : 4020 8045
Arti sandi 4 angka
1 2 3
4
- angka pertama artinya ribuan meter.
- angka ke dua artinya ratusan meter.
- angka ke tiga artinya puluhan meter.
- angka ke empat artinya satuan meter.
Contoh: tp co 4050
8050
b. 3750
s. 1750
Bila dikerjakan dg perhitungan sbb:
4050 8050
B.
3750 s. 1750
-------
- ------ -
36750 78750
Jadi co yg dimaksud adalah 3675 7875.
Pengertian GP
GP adalah suatu tehnik menentukan kedudukan diatas peta
dg menggunakan sebuah garis yg melalui titik g dan p, sebagai dasar untuk menun
juk titik yg dikehendaki dan garis pangkal ini biasa diseingkat gp.
Gp ditentukan oleh sat. Tingkat kompi ke atas dalam
rangka menentukan kedudukan di atas peta secara rahasia kpd sat. Bawahannya.
Sedangkan penunjukan ke titik yg dimaksud dg menggunakan
istilah ma (maju), mu(mundur), ka (kanan) dan ki (kiri) dan dlm perhitungan
selalu dimulai dari titik g menghadap ke p dilanjut dg ma atau ki dg sudut 90
derajat.
untuk menyatakan jaraknya dg titik yg dimaksud digunakan
sandi angka tanpa menggunakan satuan yaitu 3 angka dan 4 angka.
Pengertian reseksi
A. Reseksi (silang ke belakang) adalah menentukan tempat
kita berada pada peta dg pertolongan dua titik atau lebih yg dikenal di medan
dan di peta.
B. Caranya :
·
dengan
menggunakan kompas.
·
tanpa
menggunakan kompas.
C. Reseksi dg kompas.
·
pilih
dua titik tanda atau lebih yg dikenal baik di medan ataupun di peta. Usahakan
sudut di tempat kita berdiri ke titik tanda yang dipilih membentuk sudut antara 30 derajat
sampai dengan 150 derajat, agar persilangannya tegas. Titik tanda tersebut
misalnya titik tanda a dan b.
·
bidikkan
kompas ke titik a dan b dan catat sudut kompasnya.
·
rubah
sudut kompas (azimuth) ke titik a dan b menjadi sudut peta.
Pengertian interseksi
a) Interseksi (silang ke muka) adlh menentukan letak tempat di peta yg terletak diluar
tempat kita berada dari dua titik tempat kita berada yg dikenal baik di peta
maupun di medan.
b) Caranya :
·
dg
menggunakan kompas
·
tanpa
menggunakan kompas.
a) Interseksi dg menggunakan kompas.
·
pilih
2 titik tanda yg nantinya akn kita tempati yg dikenal di medan dan di peta,
misalnya a dan b.
Dari tti a & b dpt
melihat ke tempat yg akn ditentukan letaknya di peta. Usahakan ttk tanda tadi
bentuk sudut antara 30 s/d 150 derajat, tempat yg akn dittkan letaknya di peta
(misal ttk tsb adl c).
·
di
titik a membidik ke arah titik c catat sudut kompas dan rubahlah menjadi sudut
peta, lukis sudut peta tsb di ttk a pd peta
·
di
titik b membidik ke titik c, catat sudut kompas dan rubahlah menjadi sudut
peta, lukis sudut peta tersebut di titik b pada peta.
·
ttk
persilangan antara grs-grs yg dilukis dr ttk a dan b adl ttk c (tempat yg
ditentukan letakknya di peta).
·
tunjukkan
koordinat tempat yg kita tentukan itu.
Materi : Survival dan Pioner
Pemateri : Kapten Kes Santoso
Hari/tanggal : Selasa, 24 April 2012
Waktu : 15.30-17.00
Survival dan Pioner
SURVIVALadl upaya mempertahankan hidup dlm menghadapi ancaman baik musuh pun alam shg
usaha utk kembali ke induk Pasukan.hrs melintasi medan-medan yg rawan, setiap
MENWA hrs dpt bertindak & berbuat dlm mempertahankan hidupnya.
TINDAKAN YANG HARUS
DILAKUKAN
Utk mempertahankan hidup baik didarat maupun dilaut, setiap MENWA
hrs percaya diri & memanfaatkan benda-benda, tanaman serta hewan baik di
darat maupun di laut utk dijadikan bahan makanan/minuman, agar dpt memahami
tindakan dlm melaksanakan SURVIVAL.
Kondisi semacam ini jk tdk dpt diatasi akan tidak menguntungkan
perorangan pun satuan
i.
TINDAKAN-TINDAKAN DAN
LANGKAG-LANGKAH YANG DILAKUKAN PRAJURIT =”HARUS HIDUP”
§ H =hadapi setiap kesukaran dengan tenang dan bijaksana
§ A =akal yang sehat adalah senjata yang
ampuh dalam menghadapi survival
§ R = rasa takut panik harus dihilangkan
§ U =usaha mencari jalan keluar untuk
membebaskan diri
§ S = semangat dan keyakinan tetap hidup dipenuhi
§ H = hormat
adat kebiasaan rakyat setempat
§ I = istirahat dan tenangkan pikiran apabila Timbul
kekacauan
§ D =dengar, lihat & waspada terhadap
perangkap musuh
§ U
=utamakan kesehatan dan keselamatan
§ P = praktekkan & perhatikan semua
pelajaran pendidikan perorangan
ii.
CARA MENCARI HUBUNGAN
Dalam keadaan amat darurat, dimana hubungan
dengan induk psk terputus, berusaha mencari kontak dengan cara sbb:
1)
Api untuk menarik perhatian
2)
Lampu alat perhubungan baik
apabila menguasai morse
3)
Kain berwarna, pada pesawat
terbang sebagai panel, untuk kapal laut dapat dilambaikan seperti bendera
(semapore)
4) Kaca dan benda-benda lain yang mengkilat
dapat digunakan sebagai tanda-tanda morse
5) Lain-lain dengan membuat huruf-huruf
dipasir pantai yang luas (huruf sos)
iii.
Membuat api tanpa korek
1)
Pertolongan sinar matahari
2)
Dari batu dan api/besi
3)
Dengan gesekan kayu:Busur dan
dundi, Kayu
dan rotanGesekan bamboo
4)
Gesekan batu
Survival didarat
Cara bergerak :
Ø Menikuti gigir gunung untuk mencegah terkurung/ tersesat dalam
lembah yang luas
Ø Melintasi bukit-bukit yang berbayu harus dilakukan dengan hati-hati,
biasanya dekat dengan pantai.
Ø Mengikuti sungai, besar kemungkinan dapat menemui kampung /desa yang
berada dipinggir sungai.
Ø Mengikuti tepi pantai
Keuntungan: kemungkinan lebih besar ditemui oleh pasukan sendiri, bebas
dari rintangan alam dan banyak sumber makanan
Kerugian: mudah tertinjau oleh musuh dan tidak selamanya pantai
terdiri lapangan pasir tetap banyak terdapat riam singai, rawa-rawa,
tebing-tebing batu tinggi dan lumpur.
Ø Melintasi hutan lebat. Waspada terhadap binatang buas, pelihara arah
dan gunakan jalan-jalan bekas binatang pada saat naik diatas pohon perhatikakan
ular, macan tutul, dan tempat lebah
Ø Menyeberangi rawa-rawa, perhatikan pasang surut air untuk melewati
hutan bakau/kayu laut, nipah dan sejenis gelagah,pada saat musim kemarau
perhatikan lumpur hidup (quick send) kalau terjebak, usahakan melintasi dengan
tiarap, untuk menghindari terhisap lumpur dan terkubur hidup-hidup
Ø Menyeberangi sungai danau, perhatikan air terjun, tikungan sungai
yang dalam dan pusaran-pusaran air, dapar menggunakan perahu, rakit, jembatan,
tali atau pelampung (buah kelapa, veldples dll)
Ancaman dari survival
Ø Penyakit. Banyak kemungkinan dapat timbulnya penyakit, karena kurang
teraturnya makanan yang didapat dan turunnya kondisi pisik.
Ø Gangguan dari tanam-tanaman, baik yang
termakan maupun yang terkena oleh kulit.waspada terhadap:
a)
Getah
dari pohon bakau putih (buta)
b)
Getah dari pohon renggas
(inggas semplop)
c)
Getah
dari eretton bahaya pada luka
d)
Getah sirih berwarna
e)
Getah jambu monyet (gatal)
f)
Getah dari kayu kaip melukai
g)
Rambut-rambut
dari daun dan pohon seserah (membakar)
h)
Air dari buah air mentah
(gatal)
Mencari makanan/ minuman didarat
a.
Mencari air: air sangat
dibutuhkan, terutama didaerah tropis, apabila tidak menemukan air/penghematan
air,jangan minum air kencing,karena berbahaya terhadap kesehatan tubuh.usahakan
yang dilakukan apabila tidak menemukan air diatas tanah, usahakan dengan jalan:
Ø Tanah gembur, carilah didaerah lembah, permukaan air tanah sangat
dekat sekali dengan permukaan.
Ø Daerah sepanjang pantai dan rawa laut.
Ø Dipadang pasir dan tanah tandus, perhatikan indikator penunjuk
tempat adanya air,burung-burung, jenis pohon, bekas binatang yang mengais
ngais/menggunakan untuk mengumpulkan embun.
Ø Dipegunungan, gali pada bekas aliran sungai, ambil lumut dan
peraslah/ kumpulkan salju, simpan ditempat yang kena sinar matahari tetapi
terlindung dari angin.
Ø Air dari tumbuhan.
a.
rotan
b.
Ruas bambu
c.
bonggol pisang dilubangi
Ø Mencari makana, tumbuh-tumbuhan yang dapat
dimakan
1)
Tumbuh-tumbuhanrawa laut
a.
Buah tanjau yang telah dikupas
b.
Jeruk rawa
c.
Daging buah nipan
d.
Selaput buah biji mata kancil
e.
Bunga muda gebang
2)
Tumbuh tumbuhan pesisir pantai
a.
Kelapa
b.
Ketapang
c.
Daun buah putri
d.
Daun beluntas
3)
Tumbuh-tumbuhan rawa sungai
a.
Nipan
b.
Sagu
c.
Aren
d.
Tunas bamboo
e.
Bermacam-macam tales
f.
Bermacan-macam jamur
g.
Buah rotan/umbut
4)
Tumbuhan rimba sekunder
a.
Melinjo (daun dan buahnya)
b.
Keluwih
c.
Sukun
d.
Cempedak
e.
Petai
f.
Bermacam-macam durian
g.
Bermacam-macam jambu
h.
Bermacam-macam imbi
5)
Tumbuh-tumbuhan daerah
pegunungan
a.
Mangga
b.
Langsap
c.
Kepuksan
d.
Manggis
e.
Adpokad
f.
Delima
g.
Kedondong
h.
Jambu air
Mencari makanan/minuman diair laut
a.
Air
Ø Karena air laut sangat berbahaya, maka sumber air hanyalah dari air
hujan,embun dan perasan daging
Ø Air hujan dapat ditampung menggunakan helm, kaleng, panci, batok
kelapa dan sebgainya.
Ø Disiplin dalam penggunaan air
Ø Jangan air kencing dan jangan air komos
karena beracun
Ø Untuk menghilangkan haus dapat dengan jalan menghisap kancing baju
b.
Makanan
Ø Setiap ikan yang ditangkap dapat
dimakan/masak
Ø Jika ada sisa ikan dipotong-potong, dijemur dijadikan ikan kering
Ø Jangan melingkarkan tambang pada badan
sebab iakn besardapat menarik kita kelaut
Ø Gunakan lampi senter untuk menari
perhatian ikan pada malam hari
c.
Tumbuh-tumbuhan
Makan
tmbuh-tumbuhanlaut dilakukan hanya apabila terpaksa seperti rumput,kembang
laut,dsb
Beberapa tumbuhan laut dapat menimbulkan gatang
kalau hipegang
Cara menangkap binatang
·
Umum. Dalam keadaan terpaksa,
kita tidak dapat menggunakan senjata/letusan, maka cara menangkap binatang
hanya menggunakan senjatataja, jerat maupun cara-cara lain yang tidak
menimbulkan suara letusan.
·
Binatang –binatang yang bisa
dimakan. Pada umumnya hampir semua binatang dapat dimakan, kecuali yang
berbisa, inipun pada saat kritis dapat juga digunakan untuk mempertahankan
hidup
Cara pengolahannya
·
Semua
binatang buas didarat dan sejenisnya harus dikuliti? Dibakar
dulu
·
Semua jenis ular harus dikuliti
terlebih dahulu mulai dari bagian kepala, untuk ular yang berbisa1/3 bagian
dari kepala dibuang
Cara menangkap binatang
Cara menangkap ikan :
Ø
Dengan kail
Ø
Dengan tembak
Ø
Sumpit
Ø
Panah
Ø
Dengan buat perangkap
Ø
Bubu dari rotan/bamboo
Ø
Sero
Ø
Pukat –pukat
cara menangkap binatang didarat :
Ø Jerat mengikat 1 s/d 4
Ø Perangkap menusuk 1-2
Ø Jerat memukul
Ø Jerat yang tidak langsung membunuh
Ø Jerat menikat
Ø Penangkap kurungan
Ø perangkap getah
Ø penangkap jaring kail
PIONER
Pendahuluan
umum
a. Pionir
adalah suatu pekerjaan semi ringan yg dpt dilakukan oleh para prajurit. Biasa
scr terbatas, baik itu perorangan atau dlm hub. Dok
b. Seorang
komandan utk memperhitungkan segala kemungkinan-kemungkinan yg dpt timbul yg
akan mempengaruhi jalannya pertempuran termasuk diantaranya penggunaan pionir
satuan
c. Kemampuan
pioner yang dibekalkan kepada setiap prajurit adalah terbatas pada tali
temali dan perkemahan perorangan
kesemuanya ini dapat dikerjakan oleh prajurit dengan alat / sarana yang ada.
2. Tali
– temali
Umum
: Pada
pekerjaan pioner banyak digunakan tali temali baik sebagai pengikat benda pada
benda maupun sebagai penyambung benda lainnya atau penyambung tali dengan tali
Ini
semua merupakan suatu ketrampilan yang mudah dipelajari
Macam tali temali
Tali
temali meliputi
1. Simpul
Macam-macam simpul.
Simpul adalah hubungan antara ujung tali
Macamnya
:
Ø Sosok:
Gunanya untuk permulaan membuat simpul.
Ø Mata:
Gunanya untuk permulaan membuat simpul
Ø Simpul
biasa: Gunanya untuk permulaan membuat simpul
Ø Simpul
hidup: Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar
Ø Simpul
anyam: Gunanya menyambung tali besar dengan tali kecil dalam keadaan kering
Ø Simpul
anyam rangkap: Gunannya menyambung tali besar dengan tali kecil dalam keadaan
basah
Ø Simpul
aceh: Gunanya untuk mengikat tawanan/ orang tahanan
2. Jerat
Macam macam jerat. Jerat adalah hubungan
antara tali dengan benda.
Macamnya:
Ø Jerat
mastwarp
Ø Jerat
tukang kayu
Ø Jerat
sauh tunggal
Ø Jerat
sauh rangkap
Ø Jerat
tangga
Ø Jerat
kambing
Ø Jerat
repstock i
Ø Jerat
repstock ii
Ø Jerat
memperpendek tali
3. Ikatan
Macam ikatan. Ikatan adalah hubungan
antara benda dengan benda dengan pertolongan tali
Macamnya
Ø Ikatan
pokok: Gunanya untuk mengikat dua buah patok yang letaknya sejajar
Ø Ikatan
hidup: Gunanya untuk mengikat dua buah patok yang letaknya tegak lurus
Ø Ikatan
silang: Gunanya untuk mengikat dua buah patok yang letaknya bersilangan
Ø Ikatan
lilit: Gunanya untuk menahan tiga patok/ tiang yang berdekatan, agar tetap pada
tempatnya
Ø Ikatan
puntir: Gunanya untuk mengikat bambu/ kayu dengan menggunakan kayu puntir
Perkemahan
Pada
pembuatan kemah harus diingat apakah kita akan lama atau singkat tinggal ditempat
itu dan bagaimana keadaan musuh
Penempatan
kemah yang keliru atau yang kurang akan menarik perhatian musuh
·
Apabila faktor keberhasilan dan
kecepatan dl diutamakan, maka pembuatan kemah
harus dipertimbangkan matang-matang. cara terbaik adalah tidak membuat kemah gunakan
ponco sebagai selimut dg persyaratan bahwa tempat tidak dirawa-rawa terutama
air atau mudah dicapai air bah.
·
Kalau waktu & faktor
keamanan memungkinkan utk tinggal lebih lama dpt dibuat perkemahan baik di atas
pohon maupun di atas tanah
LAGU-LAGU PRAJURIT
Lagu dari
Pelatih Dwie Aka D
Di Gunung
Di gunung,,,,
Di Hutan,,,,, Dan di
rimbaraya,,,
Resimen mahasiswa selalu gembira
Belajar,,,,,
berlatih di AAU,,,,,,
Demi NUSA
bangsa dan negara,,,,
Resimen mahasiswa selalu gembira
Belajar,,,,,
berlatih di AAU,,,,,,
Long March
Long march long march
Adalah jalan jauh
Yang harus kita
tempuh
Dengan semangat
satria
Naik gunung ( naik
gunung )
Turun gunung ( turun
gunung )
Tiada mengenal lelah
( lelah 2x )
Kaki lecet sepatu
diseret
Tenggorokan haus
dahaga
Siap tunggu perintah
selanjutnya..
JOIN FACEBOOK https://www.facebook.com/satmenwa.umby
Mantapkan
Hati
Mantapkan hati tak
perlu bimbang
Maju ke medan tempur
Walau meriam peluru menghadang
Menwa pantang mundur
Jangan tanyakan apa
yang telah diberikan negara padamu
Tapi tanyakan apa
yang telah kau berikan kepada bangsamu
Menuntut baktimu
jiwa dan ragamu demi bumi persada kita
Pancasila dasar
negara korps Menwa tetaplah jaya…….
By dansat 2013/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar