A.
PENGERTIAN
:
Teknik ini digunakan untuk menuruni
tebing, gedung, jembatan dll (medan vertical). Dikategorikan sebagai teknik
yang sepenuhnya bergantung pada peralatan. Prinsip Rappeling adalah sebagai
berikut :
1.
menggunakan
tali reppel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung.
2.
menggunakan
gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong gerak turun.
3.
menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan
dan tangan lainnya untuk mengatur kecepatan turun.
B.
PERALATAN
RAPPELING :
Tali kernmantel
yang dibuat pertama kali oleh EDELRID pada tahun 1951. Tali ini, seperti
namanya, terdiri dari dua bagian ; KERN (bahasa jerman yang artinya INTI) dan
MANTLE (bahasa inggris kuno yang artinya SELUBUNG/LAPISAN LUAR). Bagian inti
memberikan kekuatan sekitar 70% dan bagian selubungnya yang juga tahan terhadap
gesekan memberikan kekuatan sekitar 30%.
Dianjurkan
jenis-jenis tali yang dipakai hendaknya yang telah diuji oleh Union Internationale des Associations d'Alpinisme (UIAA), suatu badan
yang menguji kekuatan peralatan-peralatan pendakian. Umumnya diameter tali yang
dipakai adalah 10-11 mm.
·
Kernmantel dibagi menjadi dua, yaitu :
-
Static Rope, tali yang memiliki kelenturan mencapai 2-5 % dari berat
maksimum yang diberikan. Sifatnya kaku, umumnya berwarna putih atau hijau. Tali
static banyak digunakan
untuk rappelling.
-
Dynamic Rope, tali pendakian yang kelenturannya
mencapai 5-15 % dari berat maksimum yang diberikan. Sifatnya lentur dan
fleksibel. Biasanya berwarna mencolok ( merah, jingga, ungu ).
Adapun table Perbandingan kekuatan
tali dengan berbagai ukuran diameter sebaga berikut :
Diameter
|
Elongasi
80 kg ( % )
|
Kekuatan
( kg )
|
11
|
1,25
|
3000
|
10
|
2
|
2500
|
9
|
3
|
1800
|
8
|
4
|
1500
|
7
|
4
|
1000
|
Webbing
solid 25 mm
|
1500
– 2400
|
|
Webbing
tubular 25 mm
|
1800
– 2250
|
2.
Carabiners ( cincin kait )
Adalah sebuah cincin yang berbentuk
oval atau huruf D, dan mempunyai gate yang berfungsi seperti peniti. Ada 2 jenis
carabiner :
·
Carabiner
Screw Gate (menggunakan kunci pengaman).
·
Carabiner Non Screw Gate (tanpa kunci
pengaman)
Secara prinsip,
carabiner digunakan untuk menghubungkan tali dengan runners ( titik pengaman ), sehingga carabiner dibuat kuat untuk menahan bobot tubuh. Persyaratan yang harus dibuat oleh
assosiasi pembuat peralatan Single Rope Technik (SRT) mengharuskan carabiner dapat menahan bobot
1200 kilogram force ( kp ) atau sekitar 2700 pounds. Sedangkan beban maksimum
yang diperbolehkan adalah sekitar 5000 pounds.
Carabiner yang
terbuat dari campuran alumunium ( Alloy ) ini sangat ringan dan cukup kuat,
terutama yang bebentuk D. Carabiner yang terbuat dari baja mempunyai kekuatan
yang sangat tinggi sampai 10.000 pounds tetapi relatif berat bila dibawa dalam
jumlah banyak.
Carabiner dibuat
dalam beberapa bentuk Karakteristik, Seperti :

1)
Oval : Symmetric. Kebanyakan dasar dan utilitarian, juga
yang paling mahal. Kurva reguler halus lembut pada peralatan dan memungkinkan
reposisi mudah beban. Kerugian terbesar mereka adalah bahwa beban dibagi merata
pada kedua tulang belakang yang solid yang kuat dan sumbu terjaga keamanannya lemah.
2)
D : Bentuk asimetris transfer mayoritas beban mereka ke
tulang belakang, sumbu carabiner terkuat.
3)
Offset-D : Varian dari D dengan lebih asimetri, memungkinkan
untuk membuka gerbang lebih luas.
4)
Pear / HMS : Specialized oversized offset-D yang digunakan
dalam belaying .
3.
Webbing ( tali pita )
Sering kali
kita menyebut webbing sebagai sling atau sebaliknya. Webbing memiliki
bentuk seperti pita, dan ada dua macam. Pertama webbing dengan lebar 25 mm dan
berbentuk tubular, sering digunakan untuk :
·
Harness ( tali tubuh ), swami belt, chest harness,
atau
·
Alat bantu peralatan lain, sebagai runners ( titik
pengaman ), tangga ( etrier ) atau untuk
membawa peralatan.
Webbing yang lain memiliki lebar 50
mm dan berbentuk pipih, yang biasa digunakan untuk macam - macam body slings.
4. Descendeur
(alat untuk turun)
Alat ini
digunakan turun tebing ( abseiling, rapeling ). Pada prinsipnya untuk menjaga
agar pendaki tidak meluncur bebas. Keuntungan lainnya adalah tubuh tidak
tergesek tali, sehingga tidak terasa panas.
SATUAN MANGGALA YUDHA
Beberapa jenis descendeur :
a. Figure of eight
b. Brake bar
c. Bobbin ( petzl descendeur )
- single rope
- double rope
d. Modifikasi carabiner . Carabiner yang kita susun sedemikian rupa sehingga berfungsi semacam brake bar.
a. Figure of eight
b. Brake bar
c. Bobbin ( petzl descendeur )
- single rope
- double rope
d. Modifikasi carabiner . Carabiner yang kita susun sedemikian rupa sehingga berfungsi semacam brake bar.
5.
Anchor
Alat
yang dapat dipakai sebagai penahan beban. Anchor dapat dibuat dari pemanfaatan webbing dan
carabiners dengan tekhnik tertentu sehingga dapat digunakan sebagai tumpuan
atau penahan beban.
BY SATUAN MANGGALA YUDHA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar