MAHAKARTA

MAHAKARTA

Jumat, 21 November 2014

LAPORAN PENDIDIKAN DASAR RESIMEN MAHASISWA MAHAKARTA YUDHA XXXV



LAPORAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR

RESIMEN MAHASISWA MAHAKARTA
YUDHA XXXV
KSATRIAAN AAU YOGYAKARTA






OLEH :
EKO RIYANTO
EDI SULIANTORO
TRI DARWAJI
ZANNI FARAH M


SATUAN RESIMEN MAHASISWA
UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2012

KATA PENGANTAR





Syukur Alhamdulillah  kami panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan rahmatnya sehingga kami dapat menyusun dan membuat laporan ini.

Namun laporan ini bukanlah sebagai patokan utama dalam pendidikan kami di Ksatrian AAU Yogyakarta sehingga nantinya kita dapat mengaplikasikan apa yang telah kita dapat atau peroleh di AAU Yogyakarta tersebut, kami berharap dengan hadirnya menwa yudha XXXV(tiga puluh lima)ini, akan membuat perubahan kearah yang lebih baik,loyal dan konsekuen dengan tugas masing-masing sehingga akan menyumbangkan berbagai prestasi sehingga memberikan teladan yang baik bagi junior kami kelak.

kami sadar bahwa laporan ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan dan kami selalu berusaha untuk menjadi yang lebih baik dengan belajar, belajar dan berlatih tiap hari,kami juga dengan senang hati menerima saran dan kritik untuk membantu dalam pembelajaran kami, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua  terimakasih.







Yogyakarta,07 Mei 2012


Penyusun

Materi            : Peraturan Dinas Dalam (PUDD)
Pemateri         : Mayor Kes Alwi
Hari/tanggal               : Kamis, 19 April 2012
Waktu            : 16.00-16.30

Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD)
Pengertian:
Peraturan Urusan Dinas Dalam TNI adalah ketentuan yang mengatur cara-cara menanamkan disiplin bagi prajurit tni dalam kehidupan sehari-hari sesuai tugas masing-masing baik didalam maupun diluar lingkungan tni.
Maksud dan tujuan:
A.    Maksud. PUDD dimaksud untuk memberikan petunjuk dan pedoman kerja kepada petugas urusan dalam penghuni suatu kesatrian.
B.     Tujuan PUDD  TNI adalah untuk mencapai daya guna serta kesiapan satuan  yang maksimal dalam melaksanakan tugas

Kesatrian dan penghuninya

       I.            Ksatrian

1. Umum
§  Ksatrian adalah suatu tempat /daerah TNI yang digunakan oleh satu kesatuan atau lebih sebagai tempat bekerja dan tempat tinggal dibawah kekuasaan atau pimpinan seorang perwira tinggi dan dengan batasan-batasan yang berwenang.
§  Yang digolongkan kedalam kesatrian
a)      Semua markas
b)      Pangkalan-pangkalan
c)      Kapal laut
d)     Pesawat terbang
e)      Dan lain-lain yang ditetapkan sebagai kesatrian
§  Daerah kesatrian dapat meliputi komplek perumahan keluarga, komplek dik/lat. Tempat rekreasi dll yang ditentuan oleh yang berwenang
§  Disetiap kesatrian hendaknya ada satu pintu masuk
§  Rumah penjagaan disuatu kesatrian merupakan pengendalian petugas dinas dalam

1.      Macam ksatrian
§  Ksatrian tetap
Kesatrian tetap adalah ksatrian yan digunakan kesatuan atau lebih secara terus menerus. Pelaksanaan urusan dinas dalam diatur sendiri oleh kesatuan tersebut.
§  Kesatuan penampungan sementara
ksatrian penampungan sementara adalah ksatrian yang dogunakan untuk penampungan kesatuan-kesatuan yang memerlukan tempat bekerja/tinggal untuk sementara waktu.pelaksanaan urusan dinas dalam diatur dansatri

2.      Organisasi kesatrian
§  Organisasi kesatrian tetap disusun dan disesuaikan dengan organisasi kesatriaan/satuan/markas secara fungsional
§  Organisasi kesatriaan penampungan/sementara disusun berdasarkan perintah yang berwenang dan ditentukan bahwa didalamnya terdapa unsur-unsur ko, staf dan pelayan staf sesuai dengan kebutuhan

    II.            Penghuni kesatrian
Anggota yang berhak bertempat didalam kesatrian sebagai berikut:
a.       Di kesatrian bukan komplek keluarga
§  Hanya prajurit tni yang melaksanakan tugas untuk kepentingan satuan yang harus selalu didalam kesatrian (jaga, tugas harian, dll)

§  Pa, ba, dan ta, yang belum berkeluarga hrs bertempat tinggal didalam kesatrian kecuali yang mendapat izin komandan
§  Anggota-anggota kesatuan lain yangkarena tugasnya harus bertempat tinggal didalam kesatrian dan telah mendapat persetujuan dansatri
§  Para suswa yang sedang mengikuti pendidikan

b.      Dikompleks perumahan keluarga
§  Semua anggota (pa,ba,ta) yang sudah berkeluarga menurut ketentuan yang berlaku
§  Anggota kesatuan lain yang berkeluarga bila mendapat persetujuan dansatri.Tata cara, keharusan serta hak menempati perimahan duatur dengan peraturan perumahan yang dikeluarka oleh angkatan/polri. Anggota-anggota yang karena suatu hal harus tinggal diluar kesatrian harus mendapat izin dansatri.

 III.            Peraturan penampungan keluarga dalam kesatrian
a.       Dalam suatu daerah kesatrian harus diadakan batas antara kompleks tempat tinggal anggota yang belum berkeluarga, tempat bekerja, komplek perumahan keluarga, komlek dik/lat, tempat rekreasi, dll
b.      pada dasarnya prajurit yang sudah berkeluarga tidak dibenarkan tinggal di lingkungan tempat tinggal prajurit yang belum berkeluarga dan ditempatkan sesuai dengan pangkatnya (pa,ba,ta)

 IV.            Pengaturan sarana dan fasilitas didalam kesatrian
Pengaturan sarana dan fasilitas didalam kesatrian harus:
a.       Menguntungkan kesiap-siagaan
b.      Memenuhi syarat-syarat keamanan.
c.       Mempermudah pemeriksaan 
d.      Memenuhi keserasian penganturan sarana dan fasilitas sesuai dengan lingkungan dan keperluan.

    V.            Keharusan para penghuni dalam kesatrian
Setiap anggota yang tinggal didalam daerah kesatrian harus:
a.       Mentaati semua peraturan yang tercantum dalam pudd tni.
b.      Turut memelihara keamanan, ketertiban dan kebersihan didalam maupun disekitar kesatrian.
c.       Melaporkan kepada petugas bila terjadi suatu hal yang akan menggangggu keamanan dan ketertiban didalam dan diluar kesatrian
d.      Melapor kepada dansatri atau pejabat yang ditunjuk bila ada tamu yang akan bermalam dirumah mereka.

Tata cara Meninggalkan kesatrian
untuk menjamin tata tertib dan ketenangan kerja anggota yang tinggal didalm kesatrian, ditetapkan ketentuan tentang tata cara meninggalkan kesatrian salama dan diluar jam kerja, yang dicatat didalam buku izin keluar kesatrian oleh jaga kesatrian.

A.    Perizinan selama jam dinas
§  Setiap prajurit dan pns tni yang akan Keluar kesatrian pada jam kerja, diwajibkan melaporkan diri terlebih dahulu dan minta izin kepada atasan yang bersangkutan dan diberikan surat izin keluar kesatrian. Contoh surat izin tercantum dalam lampiran 2.
§  Urat izin keluar kesatrian ditunjukankepada perwira jaga untuk mendapatkan kartu izin keluar kesatrian. Contoh kartu izin tercantum dalam lampiran 3.
§  Kartu izin keluar kesatrian tersebut selanjutnya ditunjukan kepada provoost/petugas lainnya pada waktu melalui pintu yang digunakan untuk keluar kesatrian
§  Setelah menyelesaikan keperluan diluar kesatrin, maka kartu izin keluar kesatrian diserahkan kembali kepada petugas yang bersangkutan dan lapor kepadaatasan yang bersangkutan bahwa izin telah selesai.
§  Dalam keadaan khusus untuk keperluan tertentu kartu izin keluar kesatrian dapat diberikan kepada perorangan dalam jangka waktu tertentuatas perintah dan satri.
§  Ketentuan bagi anggota keluarga maupun tamu (rombongan perorangan) yang akan keluar/masuk kesatrian diatur tersendiri oleh dan satri.

B.     Perizinan diluar  jam dinas
§  Izin keluar kesatrian pada dasarnya hanya diberikan oleh dan satri oleh karena seorang komandan tidak selamanya dikesatrian maka izin kesatrian maka izin keluar kesatrian diluar jam kerja diberikan oleh perwira jaga kesatrian.
§  Izin keluar kesatrian diluar jam kerja dilaksanakan dengan menggunakan kartu izin keluar kesatrian yang telah disediakan dan dikeluarkan oleh perwira jaga kesatrian atas nama dan satri.


C.    Perizinan keluar kesatrian dengan menggunakan kendaraan dinas.
§  Kendaraan dinas perorangan, pengemudi setiap kendaraan dinas yang akan digunakan keluar kesatriaan pada jam-jam kerja harus membawa surat perintah angkutan (spa)dari dan satri, yang telah disediakan dan dipertanggung  jawabkan kepada pejabat yang ditunjuk .contoh spa tercantum dalam lampiran 4.


Perlakuan terhadap tamu Termasuk tamu asing yang masuk Kesatrian
A.    Semua tamu TNI dan sipil, baik dalam maupun luar negeri, yang bertemu dengan pejabat didalam kesatrian, untuk keperluan dinas yang tidak diacarakan secara protokoler atau pribadi, baik selama jam kerja maupun diluar jam kerja, diwajibkan mendaftarkan diri kepada petugas pendaftaran tamu, dangan ketentuan sbb:
§  Provost /petugas mempersilahkan tamu tersebut mengisi buku tamu dan blangko kartu tamu, dan meminta tanda pengenal diri yang bersangkutan seperti ktp, kta, sim, dll.selanjutnya, dengan menggunakan tanda pengenal tamu didada kirinyadiantar/diarahkan petugas kepejabat yang akan ditemui
§  Sebelum tamu dipersilahkan masuk keruangan pejabat yang akan ditemui, petugas mengantar terlebih dahulu, melaporkan kedatangannya untuk diketahui, agar pejabat tersebut ada kesiapan untuk menerimanya. Setelah itu, pengantar memberi penjelasan seperlunya kepada tamu, dan selanjutnya kembali ketempat tugas/posnya.
§  Setelah menyelesaikan keperluannya, para tamu diwajibkan minta paraf kepada pejabat yang ditemui pada belangko tamu yang dibawanya, dan mengembalikan belangko tersebut serta tanda pengenal “tamu”kepada bagian pendaftaran tamu untuk dicatat dalam buku tamu. Bila tamu tersebut harus keluar kesatrian melalui jalan atau pintu lain, maka kartu tamu dan tanda pengenal “tamu” diminta oleh petugas yang berada dipos pintu keluar untuk diserahkan kepada bagian pendaftaran tamu.

B.     Para tamu yang karena tugasnya setiap hari
Harus selalu berada didalam kesatrian, tapi tidak bermalam, tetap diwajibkan mendaftarkan diri dan mengenakan tanda pengenal “tamu”.Selanjutnya mereka dapat langsung menemui pejabat yang berhubungan dengan tugasnya.Jika terpaksa harus bermalam didalam kesatrian, maka mereka harus mendapat izin dari dan satri, dan mentaati peraturan serta ketentuan yang berlaku, termasuk penggunaan kartu izin keluar-masuk dari perwira jaga kesatrian.Ruang gerak para tamu dibatasi dan diawasi secara langsung oleh petugas keamanan/ provoost atau yang disamakan.Semua fasilitas tugas diserahkan kepad pejabat yang ditemui, tetapi terbatas hanya pada bidang tugasnya.

C.     Pelayanan untuk tamu vip dan undangan resmi diatur tersendiri menurut ketentuan protokoler dalam tum tni.

D.    Tamu asing yang akan mengunjungi kesatrian harus dilengkapi dengan curity clerrance dari aspam/ dirpai kas angkatan/kapolri.

E.     Pintu masuk dan keluar bagi para tamu baik berkendaraan maupun berjalan kaki disesuaikan dengan pengaturan tiap-tiap kesatrian, termasuk juga tempat parkir kendaraan sesuai dengan kendaraan yang ditetapkan dan satri.














Materi             : Peraturan Baris Berbaris (PBB)
Pemateri         : Mayor Kes Suratmin
Hari/tanggal   : Jumat, 20 April 2012
Waktu                        : 13.15-14.45

Peraturan Baris Berbaris (PBB)
Pengertian
baris berbaris adalah suatu wujud latihan Fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup tni yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

ABA-ABA
A.    Pengertian.Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada pasukan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
B.     Macam aba-aba.   Aba-aba terdiri atas 3 bagian dengan urut-urutan:
·         Aba-aba petunjuk.
·         Aba-aba peringatan.
·         Aba-aba pelaksanaan.
·         Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu, untuk menegaskan maksud dari pada aba-aba peringatan / pelaksanaan.
     Contoh :

     untuk perhatian – istirahat ditempat – gerak.

     Untuk istirahat – bubar = jalan
·         jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari sesuatu keutuhan pasukan : peleton ii – siap = gerak.
·         selanjutnya lihat baris berbaris kompi.
·         kecuali di dalam upacara : aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi.
     Contoh :
    
a. kepada komandan pusat pendidikan infanteri – hormat= gerak.
    
b. kepada kepala staf angkatan darat – hormat = gerak.
·         Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh
lencang kanan – gerak, dan bukan lencang= kanan.duduk siap = gerak, danbukan di tempat duduk siap = gerak.
istirahat di tempat = gerak, dan bukan duduk istirahat ditempat = gerak.
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.

     Aba-aba pelaksanaan yang dipakai ialah :
    
a. gerak.
    
b. jalan.
    
c. mulai.

Gerak : adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai siswa tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti.
     Contoh :
     1)         jalan ditempat = gerak.
     2)         siap = gerak.
     3)         hormat kanan = gerak.
     4)         pundak kiri senjata + gerak (sedang berjalan dari       sandang senjata).
     5)         hormat = gerak.

Jalan : adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat.

     Contoh :

     1)         haluan kanan/kiri = jalan.
     2)         dua langkah  ke depan = jalan.
     3)         tiga langkah ke kiri = jalan.
     4)         satu langkah ke belakang = jalan.

Catatan :
apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan maju.
    
Contoh :
      1)        maju = jalan.

      2)        haluan kanan/kiri maju = jalan.
      3)        hadap kanan/kiri maju = jalan.
      4)        melintang kanan/kiri = jalan.
Mulai : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut.
    
Contoh :
     1)         hitung = mulai.
     2)         berbanjar/bersap kumpul = mulai.
SIKAP SEMPURNA
Aba-aba : siap-gerak.
Pelaksanaannya  : pada aba-aba pelaksanaan badan/tubuh berdiri tegap, kedua tumit rapat, kedua kaki merupakan sudut 45 derajat, lutut lurus dan paha dirapatkan, berat badan dibagi atas kedua kaki.        Perut ditarik sedikit dan dada dibusungkan, pundak ditarik kebelakang sedikit dan tidak dinaikkan.lengan rapat pada badan, pergelangan tangan lurus, jari-jari tangan menggengam tidak terpaksa dirapatkan pada paha, punggung ibu jari menghadap kedepan merapat pada jahitan celana, leher lurus, dagu ditarik sedikit dibelakang, mulut ditutup, mata memandang lurus mendatar kedepan, bernafas sewajarnya.

Aba-aba : istirahat – di – tempat – gerak.
Pelaksanaan :
1.      Pada aba-aba pelaksanaan, kaki kiri dipindahkan ke samping kiri dengan jarak sepanjang telapak kaki (± 30 cm).
  1. Kedua belah tangan dibawa ke belakang di bawah pinggang, punggung tangan kanana di atas telapak tangan kiri, tangan kanan dikepalkan dengan dilemaskan, tangan kiri memegang pergelangan tangan kanan diantara ibu  jari dan telunjuk serta kedua lengan dilemaskan, badan dapat bergerak.
Catatan :
a.       Dalam keadaan parade dimana diperlukan pemusatan pikiran dan kerapihan, istirahat dilakukanatas aba-aba“parade – istirahat – ditempat – gerak”.
pelaksanaan : sama dengan tersebut diatas, hanya tangan ditarik ke atas sedikit(dipinggang), tidak boleh bergerak, berbicara dan pandangan tetap ke depan.
b.      Dalam keadaan parade maupun bukan parade apabila akan diberikan sesuatu amanat oleh atasan, maka istirahata dilakukan atas aba-aba : untuk perhatian – istirahat – di – tempat – gerak.Pelaksanaannya : sama dengan tersebut dalam titik a, dan pandangan ditujukan kepada pemberi perhatian/amanat. Pada akhir perhatian/amanat, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna, kemudian kembali ke sikap istirahat.

CARA BERHITUNG
Berhitung.       Aba-aba : “hitung – mulai”.
            pelaksanaan : jika bersaf, maka pada aba-aba peringatan penjuru tetap melihat  ke depan, sedangkan  siswa yang lainnya pada saf depan memalingkan muka  ke kanan. Pada aba-aba pelaksanaan, berturut-turut tiap prajurit mulai dari penjuru kanan menyebut nomornya sambil memalingkan muka kembali ke depan.          Jika berbanjar maka pada aba-aba peringatan semua prajurit tetap dalam sikap sempurna.  Pada aba-aba pelaksanaan tiap prajurit mulai dari pemjuru kanan dapat berturut-turut ke belakang menyebutkan nomornya masing-masing.          Penyebutan nomor diucapkan penuh.

LENCANG KANAN/KIRI
1.Lencang kanan/kiri : (hanya dalam bentuk bersaf).
Aba-aba : lencang kanan/kiri – gerak.
Pelaksanaannya : gerakan ini dijalankan dalam sikap sempurna.   Pada aba-aba pelaksanaan semua mengangkat lengan kanan/kiri kesamping kanan/kiri, jari-jari tangan kanan/kiri menggenggam, punggung tangan menghadap ke atas.bersamaan dengan ini kepala dipalingkan ke kanan/kiri dengan tidak terpaksa kecuali penjuru kanan/kiri tetap menghadap ke depan. Masing-masing meluruskan diri hingga dapat melihat dada orang-orang yang berada disebelah kanan/kiri samapi kepada penjuru kenan/kirinya.
            jarak kesamping harus sedemikian rupa, hingga masing-masing jari-jari menyentuh bahu kiri orang yang berada disebelah kanannya.    Kalau lencang kiri maka masing-masing tangan kirinya menyentuh bahu kanan orang yang berada disebelah kirinya.penjuru kanan/kiri tidak berubah tempat.

Catatan :
  1. Kalau bersaf tiga, maka bagi mereka yang berada di saf tengah dan belakang kecuali penjuru, setelah meluruskan ke depan dengan pandangan mata, ikut pula memalingkan muka ke samping kenan/kiri dengan tidak mengangkat tangan.           Penjuru pada saf tengah dab belakang mengambil antara ke depan sepanjang 1 lengan ditambah 2 kepal dan setelah lurus menurunkan tangan.   Setelah masing-masing dirinya berdiri lurus dalam barisan, maka semua berdiri ditempatnya dan kepala tetap dipalingkan  ke kanan/kiri.   Semua gerakan dikerjakan dengan badan tegak seperti dalam sikap sempurna.    Pada aba-aba : “tegak – gerak” semua siswa dengan serentak menurunkan lengan dan memalingkan muka kembali  ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
  2. Pada waktu komandan pasukan/barisan memberikan aba-aba “lencang kanan/kiri” dan barisan sedang meluruskan safnya, komandan pasukan yang berada dalam barisan itu memeriksa kelurusan saf dari sebelah kanan/kiri pasukan, dengan menitik beratkan kepada kelurusan tumit (bukan ujung depan sepatu).
Setengah lengan lencang kanan/kiri.   Aba-aba : “setengah lengan lencang kanan/kiri – gerak”
Pelaksanaan : seperti lencang kanan/kiri, tetapi tangan kanan/kiri dipinggang (bertolak pinggang) dengan siku menyentuh  lengan orang yang berdiri disebelah  kanan/kirinya, pergelangan tangan lurus, ibu jari disebelah belakang dan empat jari lainnya rapat satu dengan yan lain disebelah depan.           Pada aba-aba “tegak – gerak” semua serentak menurunkan lengan memalingkan muka kembali ke depan dan berdiri dalam sikap sempurna.
Lencang depan (hanya dalam bentuk berbanjar).Aba-aba “lencang depan – gerak”.
Pelaksanaan : penjuru tetap sikap sempurna, banjar kanan nomor dua dan seterusnya meluruskan ke depan dengan mengangkat tangan.   Bila banjar tiga maka saf terdepan mengambil antara satu lengan/setengah lengan disamping kanan, setelah lurus menurunkan tangan, serta menegakkan kepala kembali  dengan serentak.          Siswa-siswa yang ada dibanjar tengah dan kiri melaksanakannya tanpa mengangkat tangan.
Perubahan arah
Hadap kanan/kiri.        Aba-aba : “hadap kanan/kiri – gerak”.
Pelaksanaannya :
·         Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki     kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kaki             kanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
·         Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke         kanan/kiri 90 derajat.
·         Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna
2.         Hadap serong kanan/kiri.Aba-aba “hadap serong kanan/kiri – gerak”. Pelaksanaan :
            a.         Kaki kiri/kanan diajukan ke muka  berjajar dengan kaki kanan/kiri.
            b.         Berputar arah 45 derajat ke kanan/kiri.
            c.         Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki    kanan/kiri.
3.         Balik kanan.    Aba-aba : “balik kanan – gerak”.
            pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di depan kaki kanan.Tumit kaki kanan beserta dengan badan diputar ke kanan 180 derajat, kaki kiri dirapatkanpada kaki kanan.
Perubahan arah
1.      Hadap kanan/kiri.Aba-aba : “hadap kanan/kiri – gerak”.
Pelaksanaannya :
a.       Kaki kiri/kanan diajukan melintang di depan kaki             kanan/kiri, lekuk kaki kiri/kanan berada di ujung kakikanan/kiri, berat badan berpindah ke kaki kiri/kanan.
b.      Tumit kaki kanan/kiri dengan badan diputar ke kanan/kiri 90 derajat.
c.       Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki kanan/kiri seperti dalam keadaan sikap sempurna
2.Hadap serong kanan/kiri.Aba-aba “hadap serong kanan/kiri – gerak”. Pelaksanaan :
a.       Kaki kiri/kanan diajukan ke muka  berjajar dengan           kaki kanan/kiri.
b.      Berputar arah 45 derajat ke kanan/kiri.
c.       Kaki kiri/kanan dirapatkan kembali ke kaki           kanan/kiri.

3.      Balik kanan.Aba-aba : “balik kanan – gerak”.
pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan melintang (lebih dalam dari hadap kanan) di             depan kaki kanan.       Tumit kaki kanan beserta dengan       badan diputar ke kanan 180 derajat, kaki kiri dirapatkan             pada kaki kanan.

Berkumpul
Pada dasarnya berkumpul selalu dilakukan dengan bersaf kecuali jika keadaan ruang tidak memungkinkan.
A.    Berkumpul bersaf.      
Aba-aba : bersaf – kumpul – mulai.
Pelaksanaannya :
a.       Sebelum aba-aba peringatan, komandan/yang memimpin pasukan menunjuk salah seorang sebagai penjuru.   Contoh : kopral hartono sebagai penjuru.
b.      Yang ditunjuk sebagai penjuru mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada komandan/yang memberi perintah, selanjutnya mengucapkan : “siap kopral hartono sebagai penjuru”.
c.       Penjuru mengambil sikap untuk lari, kemudian lari menuju ke depan komandan/yang memberi perintah pada jarak kurang lebih 4 langkah di depan komandan/yang memberi perintah.
d.      Pada waktu aba-aba peringatan, maka siswa lainnya mengambil sikap sempurna dan menghadap penuh kepada komandan/yang memberi perintah.
e.       Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh siswa (kecuali penjuru) secara serentak mengambil sikap lari, kemudian lari menuju samping kiri penjuru, selanjutnya penjuru mengucapkan “luruskan”.
f.       Siswa lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat lengan kanan ke samping kanan, tangan kanan digenggam, punggung tangan menghadap ke atas.  Kepala dipalingkan ke kanan dan meluruskan diri, hingga dapat melihat dada orang-orang yang di sebelah kanannya sampai penjuru kanan, tangan kanan menyentuh bahu kiri dari orang yang disebelah kanannya.     Penjuru  melihat ke kiri, setelah barisan terlihat lurus maka penjuru mengucapkan “lurus”.  Pada isyarat ini penjuru melihat ke depan serta yang lain serentak menurunkan lengan kanan, melihat ke depan dan kembali kesikap sempurna.   Bila bersenjata maka senjata dipundak kiri dan diturunkan secara serentak.

B.     Berkumpul berbanjar. 
Aba-aba : berbanjar : banjar –kumpul : mulai.
Pelaksanaan :
a.       Sama dengan berkumpul bersaf sub a s.d  d. 
b.      Pada aba-aba pelaksanaan, seluruh siswa (kecuali penjuru) secara serentak mengambil sikap lari, kemudian lari menuju belakang penjuru, selanjutnya  penjuru mengucapkan “luruskan”.
c.       Siswa lainnya secara berturut-turut meluruskan diri dengan mengangkat lengan kanannya ke depan, tangan digenggam, punggung tangan menghadap keatas dan mengambil jarak satu lengan ditambah dua kepal dari orang yang ada didepannya dan meluruskan diri ke depan.    Setelah orang paling belakang/banjar kanan paling belakang melihat barisannya sudah lurus, maka ia memberikan isyarat dengan mengucapkan “lurus”.            Pada isyarat ini, seluruh siswa yang dibanjar kanan serentak menurunkan lengan kanan dan kembali ke sikap sempurna.  Bila bersenjata, maka setelah menurunkan lengan kanan, seluruh siswa secara serentak tegak senjata.
B u b a r
            aba-aba : “bubar – jalan”.       
pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan tiap prajurit menyampaikan  penghormatan  kepada  komandan, sesudah  dibalas  kembali  dalam  sikap sempurna kemudian melakukan “balik kanan” dan setelah menghitung dua hitungan dalam hati, melaksanakan gerakan seperti langkah pertama dalam gerakan “maju-jalan” selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing. 
Periksa kerapihan
Aba-aba : periksa kerapihan – mulai.
Tanpa senjata.
a.       Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapan yang dipakai siswa pada saat itu dan pasukan dalam keadaan istirahat.
b.      Pelaksanaan :
·         pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentakmengambil sikap sempurna.
·         pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentakmembungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau          membetulkanperlengkapannya dari bawah (ujung kaki) ke ataske tutup kepala.
·          setelah yakin sudah rapih, masing-masing siswa pasukan    mengambil sikap sempurna.
·         pada saat aba-aba pelaksanaan dengan serentak membungkukkan badan masing-masing, mulai memeriksa atau          membetulkan perlengkapannya dari bawah (ujung kaki) ke atas sampai        ke tutup kepala.
·         setelah yakin sudah rapih, masing-masing siswa pasukan mengambil sikap sempurna.
·         setelah pelatih/dan pasukan melihat semua siswa pasukannya          sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna) maka pelatih/komandan pasukan memberikan aba-aba – selesai.
·         pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat.
Bersenjata.
a.       Periksa kerapihan dimaksudkan untuk merapihkan perlengkapanyang dipakai siswa pada saat itu, pasukan dalam keadaan istirahat.
b.      Pelaksanaan :
·         pada aba-aba peringatan, pasukan secara serentak mengambil sikap sempurna.
·         pada saat aba-aba pelaksanaan pasukan dengan serentak membungkukkan badan, kedudukan senjata tetap tegak dan dikepit antara lengan atas dengan badan, masing-masing mulai memeriksa/membetulkan perlengkapan berturut-turut dari bawah ke atas mulai dari sepatu sampai tutup kepala. Pada saat badan mulai tegak,senjata dipegang tangan kenan, tangan kiri melanjutkan memeriksa perlengkapan sampai tutup kepala.
·         setelah yakin sudah rapih masing-masing siswa pasukan       mengambil sikap sempurna.
·         setelah pelatih/dan pasukan melihat semua siswa pasukannya           sudah selesai (sudah dalam keadaan sikap sempurna maka            pelatih/komandan pasukan memberikan aba-aba – selesai.
·         pasukan dengan serentak mengambil sikap istirahat ditempat.

Panjang tempo dan macam langkah
Langkah dapat dibeda-bedakan sebagai berikut :
Macam langkahpanjangnya     tempo
            1. Langkah biasa                     65 cm106 tiap menit.
            2. Langkah tegap                    65 cm106 tiap menit.
            3. Langkah perlahan                40 cm30 tiap menit.
            4. Langkah ke samping                       40 cm70 tiap menit.
            5. Langkah ke belakang          40 cm   70 tiap menit.
            6. Langkah ke depan               60 cm70 tiap menit.
            7. Langkah diwaktu lari          80 cm   165 tiap menit.
panjangnya semua langkah diukur dari tumit ke tumit. Bila dalam peraturan disebut 1 langkah, maka panjangnya 65 cm.
Langkah ke samping
                        aba-aba  : …… langkah ke kanan/kiri = jalan.          
                        pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan kaki kanan/kiri dilangkahkan kesamping kanan/kiri sepanjang lebih kurang 40 cm.            Selanjutnya kaki kiri/kanan dirapatkan pada kaki kanan/kiri, sikap akan tetap seperti pada sikap sempurna. Sebanyak – banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.
Langkah kebelakang
                        aba –aba : …… langkah kebelakang = jalan.
                        pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan melangkah kebelakang mulai dengan kaki kiri menurut panjangnya langkah dan sesuai dengan tempo yang telah ditentukan, menurut jumlah langkah yang diperintahkan. Lengan tidak boleh dilenggangkan dan sikap badan seperti dalam sikap sempurna. Sebanyak-banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.
Langkah kedepan
                        aba-aba : langkah kedepan = jalan.
                        pelaksanaan : pada aba-aba pelaksanaan prajurit melangkah kedepan mulai dengan kaki kiri, pangjang langkah 60 cm, tempo langkah 70 tiap menit, menurut jumlah langkah yang  diperintahkan.        Gerakan   kaki   seperti   gerakan    langkah   tegap dan dihentakkan terus menerus. Lengan tidak boleh dilenggang dan sikap seperti sikap sempurna. Sebanyak – banyaknya hanya boleh dilakukan 4 langkah.
Jalan di tempat
  1. Dari sikap sempurna
                        aba-aba          :   jalan di tempat = gerak.
                        pelaksanaan   : gerak dimulai dengan kaki kiri, lutut berganti-ganti diangkat sehingga pada raata-rata (horizontal), ujung kaki menuju ke bawah  dan tempo langkah sesuai dengan tempo langkah biasa,badan tegak pandangan mata tetap ke depan, lengan tetap lurus dirapatkan pada badan (tidak dilenggangkan).
2. Dari langkah biasa
                        aba-aba          : jalan ditempat = gerak.
                        pelaksanaan   :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, selanjutnya dimula dengan kaki kiri/kanan berjalan di tempat. Selanjutnya gerakan jalan di tempat.
3. Dari jalan ditempat ke langkah biasa
                        aba-aba          : maju = jalan.
                        pelaksanaan   :aba-aba pelaksanaan diberikan  pada waktu kaki kiri jatuh ditanah, kemuddaian ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan menghentakan kaki kiri satu langkah kedepan dan selanjutnya berjalan langkah biaasa.
3. Dari jalan ditempat ke berhenti
                        aba-aba          : henti = gerak.
                        pelaksanaan   :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kanan/kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
Berhenti
                        aba-aba          :henti = gerak.
                        pelaksanaan   :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Maju jalan
Dari sikap sempurna.  
Aba-aba         : “maju – jalan”.
Pelaksanaan   :          
  1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus satu tapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi kurang lebih 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak 1 langkah, dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
  2. Langkah pertama dilakuakan dengan melenggangkan lengan kanan depan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat kebelakang dengan tangan menggenggam.   Pada langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45 derajat, kebelakang 30 derajat, tangan kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan.            Seluruh siswa meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
Berhenti
                        aba-aba          :henti = gerak.
                        pelaksanaan   :aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri dirapatkan kemudian mengambil sikap sempurna.
Maju jalan
Dari sikap sempurna.
Aba-aba : “maju – jalan”.
Pelaksanaan :
  1. Pada aba-aba pelaksanaan kaki kiri diajukan ke depan, lutut lurus satu tapak kaki diangkat rata sejajar dengan tanah setinggi kurang lebih 20 cm, kemudian dihentakkan ketanah dengan jarak 1 langkah, dan selanjutnya berjalan dengan langkah biasa.
  1. Langkah pertama dilakuakan dengan melenggangkan lengan kanan depan 90 derajat, lengan kiri 30 derajat kebelakang dengan tangan menggenggam.   Pada langkah-langkah selanjutnya lengan atas dan bawah lurus dilenggangkan ke depan 45 derajat, kebelakang 30 derajat, tangan kanan depan mengambil dua titik yang terletak dalam satu garis sebagai arah barisan.            Seluruh siswa meluruskan barisan ke depan dengan melihat pada belakang leher.
            dilarang keras :
                        1) berbicara.
                        2) melihat kiri/kanan.
                        3) pada waktu melenggangkan lengan  supaya jangan kaku
Langkah tegap
  1. Dari sikap sempurna.  
            aba-aba          : “langkah tegap – maju - jalan”.
            pelaksanaan   : mulai berjalan dengan kaki kiri, langkah pertama selebar 1 langkah, selanjutnya seperti jalan biasa (panjang dan tempo)  dengan  cara  kakai  dihentakkan  terus menerus tetapi tidak dengan berlebih-lebihan telapak kakai rapat dan sejajar dengan tanah, lutut lurus, kaki tidak boleh diangkat tinggi. Bersamaan dengan langkah pertama tanagan menggenggam punggung tanagan menghadap kesamping luar, inu jari tangan menghadap keatas lenggang lengan 90 derajat ke depan dan 30 derajat ke belakang.
2.         Dari langkah biasa.
                        aba-aba          : “langkah tegap – jalan”.
                        pelaksanaan   : aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ditanah, ditambah 1 langkah selanjutnya mulai berjalan langkah tegap.
3.         Kembali ke langkah biasa (sedang berjalan).
                        aba-aba          : “langkah biasa – jalan”.
                        pelaksanaan   :  aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah 1 langkah dan mulai berjalan dengan langkah biasa hanya langkah pertama dihentakkan selanjutnya berjalan langkah biasa.
            catatan :  dalam keadaan sedang berjalan cukup menggunakan aba-aba peringatan : “langkah tegap/langkah biasa – jalan” pada tiap-tiap perubahan langkah (tanpa kata maju).
Langkah biasa
Ø  Pada waktu berjalan, kepala dan badan seperti pada waktu sikap sempurna. Waktu mengayunkan kaki ke depan lutut dibengkokkan sedikit (kaki tidak boleh diseret).   Kemudian diletakkan ke tanah menuru jarak yang telah ditentukan.
Ø  Cara melangkahkan kaki seperti pada waktu berjalan biasa. Pertama tumit diletak-kan ditanah selanjutnya seluruh kaki, lengan dilenggangkan dengan sewajarnya lurus kedepan dan kebelakang disamping badan, kedepan 45 derajat kebelakang 30 derajat. Jari-jari tanagan digenggam dengan tidak terpaksa, punggung ibu jari menghadap keatas.
Ø  Bila berjalan dalam hubungan pasukan agar mengggunakan hitungan irama langkah (untuk kendali kesamaan langkah).
Langkah diwaktu lari
Ø  Dari sikap sempurna.
            aba-aba          : lari maju = jalan.
            pelaksanaan   : pada aba-aba peringatan kedua tangan dikepalkan dengan lemas dan diletakkan dipinggang sebelah depan dengan punggung tangan menghadap keluar, kedua siku sedikit kebelakang, badan agak dicondongkan kedepan. Pada aba-aba pelaksa-naan, dimulai lari dengan menghentakkan kaki kiri 1 langkah dan selanjutnya lari dengan panjang langkah 80 cm dan tempo langkah 165 tiap menit dengan cara kaki diangkat secukupnya, telapak kaki dilertakkan dengan ujung telapak kaki terlebih dahulu, lengan dilenggangkan secara tidak kaku.

Ø  Dari langkah biasa.     
Aba-aba: lari = jalan.
Pelaksanaan   : pada aba-aba peringatan pelaksanaannya sama dengan pada aba-aba peringatan ayat 1 .            Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ketanah, kemudian ditambah 1 langkah, selanjutnya berlari menurut ketentuan yang ada.
Ø  Kembali kelangkah biasa.
Aba-aba         : langkah biasa = jalan.
Pelaksanaan   : aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh ketanah ditambah 3 langkah, kemudian berjalan dengan langkah biasa, dimulai dengan kaki kiri dihentakkan,bersamaan dengan itu kedua lengan dilenggangkan.
            catatan :  untuk berhenti dari keadaan berlari diberikan aba-aba : henti = gerak.
aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah 3langkah, selanjutnya kaki dirapatkan kemudian kedua kepalan tangan diturunkan untuk mengambil sikap sempurna.
Langkah perlahan
  1. Untuk berkabung
(mengantar jenazah dalam upacara kemiliteran
Aba-aba         : “langkah perlahan maju – jalan”.
Pelaksanaan   :
a.       Gerakan dilakuakan dengan sikap sempurna.
b.      Pada aba-aba “jalan” kaki kiri dilangkahkan ke depan setelah kaki kiri menapak ditanah segera disusul dengan kaki kanan ditarik kedepan and ditahan sebentar disebelah mata kaki kiri, kemudian dilanjutkan ditapakkan didepan kaki kiri.
c.       Gerakan selanjutnya melakukan gerakan-gerakan seperti semula.
                        catatan :
·         dalam sedang berjalan, aba-aba “langkah perlahan –   jalan”yang diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah ditambah 1 langkah dan kemudian mulai berjalan dengan langkahperlahan.
·         tapak kaki pada saat melangkah  (menginjak tanah) tidak           dihentakkan rata-rata untuk lebih khidmat.






Berhenti dari langkah perlahan.    
Aba-aba           : “henti – gerak”.
Pelaksanaan     : aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kanan/kiri jatuh ditanah lalu ditambah satu langkah. Selanjutnya kaki kanan/kiri dirapatkan pada kaki kakan/kiri menurut irama langkah biasa dan mengambil sikap sempurna.
Langkah merdeka
Ø  Dari langkah biasa  aba-aba : langkah merdeka =jalan.
            pelaksanaan     :siswa berjalan bebas tanpa terikat ketentuan  panjang macam  dan tempolangkah.Atas pertimbangan komandan segera  dapat diijinkan  untuk berbuat sesuatu ang dalam keadaan lain terlarang (antara lain : berbicara, buka topi dan menghapus keringat).
catatan : langkah merdeka biasanya dilakukan untuk menempuh  jalan jauh/diluar kota/lapangan yang tidak rata. Siswa tetap dilarang meninggalkan barisan.
Ø  Kembali ke langkah biasa.
untuk melaksanakan  gerakan  ini lebih dahulu harusa diberikan petunjuk “sama langkah”. Setelah langkah barisan sama komandan dapat memberikan aba-aba peringatan dan pelaksanaan.
Ø  Aba-aba           :langkah biasa =jalan.
            pelaksanaan :aba-aba pelaksanaan diberikan pada awaktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah ditambah satu langkah dan amulai berjalan dengan langkah biasa, hanya langkah pertama dihentakan.
Perubahan arah dari berhenti ke berjalan
1.      Ke hadap kanan/kiri maju jalan
aba-aba :  hadap  kanan / kiri maju = jalan.
Pelaksanaan :membuat gerakan hadap kanan.     Pada hitungan ketiga kaki kiri/kanan tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.
2.      kehadap serong kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba    :hadap serong kanan/kiri maju =jalan.
Pelaksanaan : hadap serong kanan, selanjutnya pada hitungan ketiga kaki kiri/kanandihentakkan seperti langkah pertama.
3.      Kebalik kanan maju jalan.
Aba-aba    : balik kanan maju =jalan.
Pelaksanaan          :gerakan dilakukan seperti balik kanan, gerakan selanjutnya pada hitungan ketiga mulai melangkah dengan kaki kiri dan dilanjutkan dengan langkah biasa.

4.      Kebelok kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba    : belok kanan/kiri maju = jalan.
Pelaksanaan          : penjuru depan merubah arah 90º ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah tertentu , prajurit -  prajurit lainnya mengikuti gerakan-gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut ( tempat penjuru belok ).
catatan :aba-aba : dua kali belok kanan/kiri maju = jalan dan tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri maju =jalan.
Perubahan arah dari berjalan ke berjalan.
1.      Ke hadap kanan/kiri maju jalan.
Aba-aba    : hadap kanan/kiri maju = jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan  pada  waktu  kaki  kiri/kanan jatuh ditanah,
Kemudian ditambah satu langkah, gerakan  selanjutnya  seperti tersebut dalam gerakan perubahan arah dari berhenti ke berjalan ayat 1.
2.      Ke hadap serong kanan/ kiri maju jalan.
Aba-aba    : hadap serong kanan/kiri maju jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu langkah, gerakan selanjutnya seperti dalam gerakan perubahan arah dari berhenti ke berjalan ayat 2.
3.      Ke balik kanan maju jalan.
Aba-aba    : balik kanan maju - jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki kiri melintang ke depan kaki kanan secara bersamaan tumit kaki kanan dan badan diputar ke kanan sebesar 180º, kaki kiri dihentakan seperti langkah pertama, selanjutnya berjalan seperti langkah biasa.
4.      Ke belok kanan/kiri.
Aba-aba    : belok kanan/kiri – jalan.
Pelaksanaan : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada saat kaki kiri/kanan jatuh di tanah. Setelah ditambah satu langkah, kemudian penjuru depan merubah arahnya 90º ke kanan/kiri dan mulai berjalan ke arah yang baru.     Prajurit-prajurit lainnya mengikuti gerakan ini setibanya pada tempat belokan tersebut (tempat penjuru belok).
            catatan :
Ø  Aba-aba : dua kali belok kanan/kiri – jalan. pelaksanaan : seperti tersebut diatas yang selanjutnya setelah dua             langkah berjalan kemudian melakukan gerakan belok kanan/kiri jalan lagi.  
Ø  Aba-aba : tiap-tiap banjar dua kali belok kanan/kiri = jalan.
pelaksanaan : seperti tersebut diatas tetapi tiap-tiap banjar membuat             langsung dua kali belik kanan/kiri pada tempat dimana aba-aba   pelaksanaan diberikan.  Perubahan arah memutar ke kanan/kiri sebesar             180º.    Tujuan gerakan dari catatan a dan b guna membelokkan       pasukan diruang/lapangan yang sempit.
Perubahan arah dari berjalan ke berhenti
1.         Ke hadap kanan/kiri berhenti.
Aba-aba           : hadap kanan/kiri henti = gerak.  
Pelaksanaan     : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah 1 langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri.
2.         Ke hadap serong kanan/kiri berhenti.
Aba-aba           : hadap serong kanan/kiri = gerak.
Pelaksanaan     : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kiri/kanan jatuh ditanah kemudian ditambah 1 langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap serong kanan/kiri.
3.         Ke balik kanan berhenti.
Aba-aba             : balik kanan henti = gerak.
Pelaksanaan     : aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki melintang di depan kaki kanan dan badan berputar 180º, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap sempurna).
Perubahan arah dari berjalan ke berhenti
1.         Ke hadap kanan/kiri berhenti.
Aba-aba           : hadap kanan/kiri henti = gerak.  
Pelaksanaan     : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah 1 langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap kanan/kiri.
2.         Ke hadap serong kanan/kiri berhenti.
Aba-aba           : hadap serong kanan/kiri = gerak.
Pelaksanaan     : aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kiri/kanan jatuh ditanah kemudian ditambah 1 langkah, gerakan selanjutnya seperti gerakan hadap serong kanan/kiri.
3.         Ke balik kanan berhenti.
Aba-aba: balik kanan henti = gerak.
Pelaksanaan: aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/kanan jatuh ditanah, kemudian ditambah satu/dua langkah, gerakan selanjutnya kaki melintang di depan kaki kanan dan badan berputar 180º, selanjutnya kaki kiri dirapatkan dengan kaki kanan (sikap sempurna).









Materi            : Peraturan Penghormatan Militer (PPM)
Pemateri         : Mayor Kes Suratmin
Hari/tanggal   : Jumat, 20 April 2012
Waktu                        : 13.15-14.45

Peraturan Penghormatan Militer (PPM)

A.    Pengertian
Penghormatan adalah suatu perwujudan dan penghargaan seseorang terhadap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia.
B.     Maksud  dan tujuan
Ø  Untuk melahirkan disiplin / tata tertib ketaatan dan keteraturan di kalangan militer, maka setiap anggota militer harus dan wajib menyampaikan penghormatan kepada semua atasan juga kepada semua yang berhak menerimanya.
Ø  Untuk mewujudkan suatu ikatan jiwa yang kuat ke dalam maupun keluar hanya dapat dicapai antara lain dengan adanya pernyataan saling menyampaikan penghormatan yang dilakukan dengan tertib, sempurna dan penuh  keiklasan.

C.     ketentuan umum.
Ø  Penghormatan oleh anggota militer / angkatan bersenjata, penghormatan senantiasa dilakukan dengan pandangan tetap tertuju kepada pihak yang diberi hormat dan menerima penghormatan senantiasa membalas penghormatan tersebut kecuali apabila keadaan tidak memungkinkan membalas peng- hormatan.
Ø  Anggota militer / angkatan bersenjata yang berpakaian seragam :
Ø  Harus menyampaikan peng- hormatan kepada atasan yang berpakaian seragam atau pakaian preman apabila pihak bawahan mengendalikannya baik mereka itu termasuk angkatannya maupun dari angkatan lainnya, juga terhadap anggota militer / angkatan bersenjata ada hubungannya diplomatik dengan ri.
Ø  Anggota militer / angkatan bersenjata yang berpakaian seragam di dalam tugas menjaga / mengatur lalu lintas umum, apabila keadaan tidak memungkinkan tidak diharuskan menyampaikan penghormatan kepadaatasan yang lewat.
Ø  Anggota militer / angkatan bersenjata yang berpakaian preman. Kepada semua anggota militer / angkatan bersenjata yang berpakaian preman wajib menyampaikan penghormatan kepada pihak atasan apabila bawahan mengenali atasan itu, maka berlaku tata cara yang disesuaikan dengan adat kebiasaan masing-masing.
Ø  Anggota militer / angkatan ber- senjata yang mengiringi atasan.
Ø  Bagi anggota militer / angkatan bersenjata yang mengiringi atasannya secara resmi, tidak melakukan penghormatan apabila atasan menerima / menyampaikan penghormatan.
Ø  Bagi anggotamiliter angkatan bersenjata yang mengiringi atasannya secara tidak resmi menyampaikan / membalas penghormatan kecuali apabila penghormatan itu tidak berlaku baginya.
Ø  Anggota militer / angkatan bersenjata yang menggunakan tanda asa bagi mereka yang memiliki tanda kehormatan / berhak menerima penghormatan darisesama pangkat apabila tanda kehormatan / jasa itu dipakai secara lengkap.
Macam penghormatan
Penghormatan militer / angkatan bersenjata terdiri atas 2 macam  :
1.  Penghormatan militer biasa.
Disampaikan kepada semua atasan atau semua pangkat ( untuk mewujudkan jiwa korsa ).
2.  Penghormatan militer kebesaran disampaikan kepada : 
  1. Jenazah dalam upacara militer.
  2. Bendera kebangsaan sang merah putih dalam upacara resmi.
  3. Presiden / wakil presiden.
  4. Lagu kebangsaan indonesia raya dalam upacara resmi.
  5. Lambang kesatuan ( panji-panji TNI/ angkatan , pataka, duaja tunggal ).
  6. Panglima angkatan bersenjata.
  7. Kepala staf angkatan.
  8. Kas/irjen, gubernur lemhanas, panglima tni, kotama operasional tni, wakasad / deputi /dirjen angkatan.
cara melakukan penghormatan militer kebesaran sama dengan penghormatan biasa dengan tambahan dikerjakan berhenti + 6 langkah menghadap penuh kepada yang diberi hormat telah membalas atau melewatinya. Penghormatan militer kebesaran juga berlaku terhadap ( sub 1 ) sampai dengan 3 dari negara asing yang ada hubungannya diplomatik dengan republik indonesia.
Penghormatan  perorangan Dalam  keadaan berhenti Tanpa senjata
v  Bertutup kepala. 
Ø  dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat kearah pelipis kanan siku-siku 15’ seorang kedepan, kelima jari lurus dan rapat satu sama lain, telapak kanan serong kebawah dan ke kiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan.
Ø   pergelangan tangan lurus, bahu seprti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang memberi hormatan.
Ø  jika tutup kepala mempunyai klip, makajari tengah mengenai pinggir klip.
Ø  jika selesai menghormat maka lengan dikembalikan secara sepat kesiap sempurna.

v  Tidak bertutup kepala.
Ø  dengan gerakan cepat tangan kanan diangkat ke arah pelipis kanan, siku-siku 15’ seorang kedepan ke 5 jari-jari tangan rapat satu sama lain, telapak kanan serong kebawah dan ke kiri, ujung jari tegah dari telunjuk mengenai pelipis kanan.
Ø  pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tetap tertuju kepada yang diberi hormat.
Ø   jika selesai menghor-mat maka lengan kanan dikembalikan secara cepat ke sikap sempurna lagi.

Penghormatan dalam  keadaan berjalan Tanpa senjata
Seorang anggota militer tni di dalam keadaan berjalan memberi penghormatan sebagai berikut:
v  Bertutup kepala.
Ø  apabila pihak bawahan berjumpa dengan pihak atasan maka pihak bawahan sesudah menyingkir sedikit (memberi jalan kepada atasan tadi bila dipandangan perlu) menyampaikan penghor-matan dengan tangan kanan seorang kebawah dan kekiri, ujung jari tengah dan telunjuk mengenai bawah dari tutup kepala setinggi pelipis kanan serta memalingkan kepala maksimal 450 kearah yang diberi hormat.
Ø  langkah tetap dan lengan kiri tidak melenggang tetapi mera-pat di badan seperti dalam keadaan sikap sempurna.
Ø  penghormatan dlakukan pada saat bawahan me-lihat atasan dalam jarak yang memungkinkan dan selesai bila pihak atasan membalas atau melewa-tinya.
Ø  diwaktu pihak bawahan hendak mendahuluhi / me-lewati atasan maka peng-hormatan dilakukan pada saat akan melewatinya dan selesai sesudah melewati lebih kurang 2langkah.
Ø   terhadap atasan lansung dimulai dari komandan batalyon / komandan kompi berdiri sendiri / pejabat sederajat, penghormatan dilaksa-nakan seperti penghorma-tan biasa (tidak perlu berhenti)









Materi          : Pengantar Bela Negara
Pemateri       : Kolonel sus Drs.Mardoto
Hari/tanggal : Jumat, 20 April 2012
Waktu           : 15.30-17.00
Pengertian
Tekad, sikap  & tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,terpadu&berlanjut dilandasi cinta tanah air, sadar   berbangsa & bernegara,  yakin pancasila sebagai ideologi negara  &   rela  berkorban  guna  tiadakan hakekat   ancaman   yang   dapat   membahayakan wilayah NKRI, pancasila & UUD’45.
Tujuan
a.       Letak dasar pemikiran & tumbuh kembang sikap tingkah laku sebagai pejuang & kesatria indonesia untuk  mencintai  tanah air indonesia.
b.      Tumbuh kembang sadar berbangsa dan bernegara indonesia serta selalu berpegang teguh persatuan & kesatuan serta utamakan kepentingan umum diatas  kepentingan pribadi/ gol.
c.       Tumbuh kembangkan keyakinan yg mendasar akan kebenaran pancasila sebagai  falsafah idiologi & dasar negara.
d.      Tumbuh kembangkan ciri/sifat rela berkorban segala  yang dimiliki seperti  waktu, pikiran, tenaga, harta benda, kalau perlu jiwa raga untuk kepentingan negara.
e.       Memberikan kemampuan awal bela negara yaitu bentuk sikap mental, jasmani dan rokhani.

DILINGKUNGAN PEGAWAI
Ø  Utamakan pers & kesehatan
Ø  Motifasi kerja tinggi, rela berkorban
Ø  Sadar  lingkungan, & bela negara
Ø  Aktif, kreatif, produktif
Ø  Disiplin tinggi
Ø  Taat, sadar kewajibanya, patuh, dan taat
Ø  Jaga lingkungan kerja yang tertib
Ø  Hayati agama
Ø  Sehat jas & rohani
5 unsur PPBN yaitu :
-          Cinta tanah air
-          Kesadaran berbangsa & bernegara  indonesia
-          Yakin akan kesaktian pancasila
-          Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
-          Mempunyai kemampuan awal bela Negara















Materi            : Kewaspadaan Nasional
Pemateri         : Letkol Sus Drs.Holimin.MSi
Hari/tanggal   : Jumat, 20 April 2012
Waktu            : 19.00-20.30
Kewaspadaan Nasional
Pendahuluan
Ø  Dalam rangka menciptakan stabilitas nasional diperlukan stabilitas kamtibmas yang merupakan bagian dari stabilitas hankam negara atau unsur kekuatan kamtibmas yang harus dibangun, dipelihara dan dikembangkan.
Ø  Penyelenggaraan binkamtibmas akan dapat berhasil secara optimasl apabila dalam perencanaan dan pelaksanaannya terdapat pola yang jelas dan tepat baik menyangkut tujuan maupun sasaran yang akan dicapai
Pengertian-pengertian
Ø  Keamanan dan ketertiban masyarakat adalah kondisi dinamis masyarakat di mana terdapat rasa aman, kepastian ketentraman, kedamaian dan rasa dilindungi serta diayomi dan setiap anggota masyarakat serta adanya keteraturan hidup dari seluruh warga masyarakat yang tertata sesuai norma dan kaidah.
Ø  Siskamling adalahSegala upaya dan kegiatan             secara bersama-sama dan terkoordinir secara serasi             berbagai unsur kekuatan yang ditujukan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kelompok kamtib              lingkungan sosial menjadi kekua-tan kreatif dan konstruktif secara di namis dalam rangka             menciptakan keamanan dan ketertiban 
Ø  Kemanunggalan TNI dan rakyat adalah suatu           keadaan dan rangkaian yang berkaitan dengan             keadaan atau proses bersatu padunya atau     manunggalnya TNI dan rakyat baik secara lahir maupun batin dalam rangka mewujudkan ketahanan nasional untuk mencapai tujuan nasional secara           bertahap dan berlanjut


Materi            : Teknik Tempur Dasar
Pemateri         :Mayor keS Samsul Arifin & Mayor Psk Andi Prasetyo
Hari/tanggal   : Sabtu, 21 April 2012
Waktu            : 10.00-14.45
TEHNIK TEMPUR DASAR
A.    Pendahuluan
Pertempuran adalah suatu tindakan pasukan dalam peperangan untuk menghancurkan, Merebut dan menduduki lawan serta kemampuannya untuk bertempur
B.     Samaran
Adalah  suatu  usaha  untuk  menyembunyikan  diri ,agar  tidak tertangkap degan  kedudukan  dari pengamatan musuh. Samaran dapat berupa samaran malam degan buatan.  Samaran harus disempurnakan setiap saat dan tergantung keadaan sekitarnya dan bahan yang digunakan sesuaikan dengan alam sekitar usahakan jika dihutan tidak memakai daun yang mudah layu/kering.Samaran utk menghilangkan pantulan cahaya dari kulit (muka) tidak mutlak berwarna hitam yaitu bagian Dahi, tlg pipi, hidung dan dagu adalah bagian muka yang perlu dipoles dan perhatikan lengkap. Harus disamar jangan berlebihan      

C.     Perlindungan adalah semua benda medan baik alam maupun buatan yang dapat digunakan untuk menghindari diri dari tembakan dan peninjauan musuh
Perlindungan dapat berupa
Ø  Perlindungan alam
Ø  Perlindungan buatan
Dalam perlindungan kita mengenal dengan lindung tinjau dpt berupa :
Ø  Disiplin cahaya
Ø  Disiplin gerakan
Ø  Disiplin suara
Sedangkan dalam lindung tembak berupa :
Ø  Lindung tembak alam :
Ø  Lindung tembak buatan :
Dalam   perlindungan  ada  lindung   tinjau,  cara   melaks pengamatan peninjauan  :
Ø  Siang hari
Ø  Saling tutup.
Ø  Teliti medan sejauh 50 m dari kanan kekiri
Ø  Teliti medan didepan sejauh 100 m dari kiri ke kanan.
Ø  Berikutnya ditambah 50 m lagi ke depan secara kebalikansampai jarak 300 m


D.    Peninjauan
Seorang prajurit setelah melaksanakan tindakan menghilang / mencari perlindungan,selanjutnya melihat kedepan mencari arah datangnya tembakan dari musuh dgn cara meninjau.Pelaksanaanya adl melihat medan depan dgn teliti dari arah kanan ke kiri dari arah suara tembakan musuh atau sebaliknya.

E.     Gerakan Dasar Perorangan     
Ø  Berjalan
Ø  Lari Zig-zag
Ø  Menghilang
Ø  Meninjau
Ø  Membidik
Ø  Menembak
Ø  Merayap
Ø  Mengguling




Materi            : Kesehatan Lapangan PPGD
Pemateri         : Dr. Bhayu Rizallinoor
Hari/tanggal   : Sabtu, 21 April 2012
Waktu            : 15.30-17.00
Kesehatan Lapangan PPGD
Pengertian : PPGD  adalah Pertolongan darurat yang diberikan kepada korban kecelakaan /pertempuran secara tepat, cepat dan teliti sebelum mendapatkan pertolongan lebih lanjut dari tenaga ahli / Dokter.
Tujuan :
1) Mencegah bahaya maut
2) Mencegah maut bila maut telah ada
3) Mencegah cacad ( Infalid )
4) Mencegah Infeksi

PEDOMAN PENOLONG
1.  Memberi ketenangan bagi si korban.
2.  Memperhatikan keadaan sekitarnya :
     a. Tempat kecelakaan.
     b. Sebab kecelakaan.
     c. Keadaan cuaca.
     d. Keadaan  suasana  / medan sekitarnya.
3.  Memperhatikan keadaan penderita.
     a. Apakah penderita pingsan.
     b. Apakah ada pendarahan.
Sikap penolong :
·         Penolong harus tenang
·         Perhatikan keadaan sekitarnya
·         Perhatikan keadaan penderita
·         Rencanakan pertolongan selanjutnya
·         Perlu perhatian tindakan

Gangguan keadaan umum
Gangguan keadaan umum adalah gangguan dari seseorang  yang apabila tdk segera ditolong akan membahayakan orang tersebut.
Macam – macam gangguan keadaan umum
A) lena (collap ) adalah suatu keadaan dimana kesadaran       seseorang mulai menurun.
      (1) sebab – sebab lena
            - karena sengatan matahari
            - karena diruangan yang pengap
            - karena terlalu lelah
       (2) gejala-gejala :
              ● gejala obyektif.
                - muka kelihatan pucat.
                - lemas dan terjatuh.
                - bila ditanya jawabnya tak jelas.
              ● gejala subyektif.
                - penglihatan berkunang - kunang.
                - kepala pusing.
                - mual dan mau muntah.
(3) Pertolonganya
Ø  Penderita dibawa ketempat yg teduh
Ø  Tidurkan terlentang, apabila muka pucat tanpa banta
Ø  Kendorkan pakaian yang   mengikat / menekan
Ø  Beri bau- bauan yang   merangsang
Ø  Apabila badan panas di kompres   air es /dingin
Ø  Apabila kekurangan cairan diberi   minum larutan garam















Materi            : Organisasi Resimen mahasiswa
Pemateri         : Skomen Mahakarta
Hari/tanggal   : Sabtu, 21 April 2012
Waktu            : 19.00-20.30
KEMENWAAN
 

A.    Sejarah Resimen Mahasiswa
a.      Tinjauan Historis dan Psikilogis
a)      Resimen Mahasiswa pertama kali dibentuk oleh Jenderal Besar A. H. Nasution (Alm). Pada pemerintahan orde lama, misi & tujuan dr pembentukan Menwa terutama untuk membendung penyebaran paham komunis dalam kampus, dihadapkan dengan “Ancaman Nyata”, yaitu organisasi kepartaian termasuk PKI seperti CGMI dan lain-lain.
b)      Pada masa orde baru peran Menwa lebih ditingkatkan, terutama guna ikut serta dalam menjamin stabilitas nasional khususnya di lingkungan kampus.
c)      Pada tahun 1959 dengan keputusan Panglima III/Siliwangi nomor : 40-25/S/1959 diselenggarakan wajib latih bagi mahasiswa Perguruan Tinggi di Bandung. Setel;ah dikumandangkan TRITURA, oleh Menteri Keamanan Nasional dikeluarkan SKIP Nomor : Mi/0307/1961 tanggal 30 Desember 1961 tentang Latihan Kemiliteran di Perguruan Tinggi dengan Score 147 jam.
d)     Istilah Resimen Mahasiswa lebih dikenal tahun 1963. Legitimasi keabsahannya adalah Keputusan   Bersama WAMPA HANKAM dan Menteri PTIP Nomor : M/A/20/63 tentang Pelaksanaan Wajib Latih dan Pembentukan Resimen Mahasiswa di Perguruan Tinggi.
e)      Resimen Mahasiwa Mahakarta berdiri pada tanggal 10 Januari 1963 dan diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
f) Pada tahun 1967 terjadi perubahan pokok pikiran yang menggabungkan     3 bentuk DIKHANKAMNAS menjadi 1 bentuk yakni Wajib Latih Mahasiswa (WALAWA) yang menjadi 3 bentuk, masing-masing dengan kualifikasi Tamtama Walawa, Bintara dan Perwira. Pada tahun 1972 walawa ditingkatkan menjadi pendidikan Kewiraan dan Pendidikan Perwira Cadangan, dengan Keputusan Bersama Tiga Menteri, ttg Pembinaan organisasi Resimen Mahasiswa dalam rangka mengikutsertakan Rakyat dalam pembelaan negara. Pada tanggal 19 Januari 1978 dikeluarkan lagi SKB 3 Menteri tentang Juklak Pembinaan Organisasi Resimen Mahasiswa. Kemudian guna menyesuaikan situasi dan kondisi maka pada tanggal 28 Desember 1994 diadakan peninjauan kembali dengan menghasilkan SKB 3 Menteri ttg Pembinaan dan Penggunaan Resimen Mahasiswa dalam Bela Negara. Dan sebagai Juklak, pada tanggal 14 Maret 1996 dikeluarkan beberapa keputusan Dirjen Persmanvet, tentang :
1.      Juklak Pendidikan dan Pelatihan Resimen Mahasiswa.
2.      Juklak pakaian seragam, Dhuaja, dan Tunggul Resimen Mahasiwa dan pemakaiannya.
3.      Peraturan Disiplin Resimen Mahasiswa.
Pada tanggal 13 November 1996 Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud tentang Juklak Pembinaan Satuan Resimen Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi.
g) Keputusan Bersama Tiga Menteri Menhan, Mendiknas, dan Mendagri dan Otda No :KB/14/M/X/2000, No :6/U/KB/2000 dan No : 39 A Tahun 2000 Tgl 11 Oktober 2000 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa dalam Bela Negara.
b.      Tinjauan Yuridis
a)      UU Haneg No. 29 Tahun 1954, yang dalam ketentuan peralihan UU RI No. 20/1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Han Neg.
b)      Kepres RI No. 55 Tahun 1972 tentang Penyempurnaan Hansip dan Wankamra ralam rangka Tibsishankamrata.
c)      Kepres tersebut ditindaklanjuti dengan Kep Bersama menhankam, Mendikbud dan Mendagri No. Kep/11/XII/1984, tgl 28 Desember 1984 tentang Pembinaan dan Pemberdayaan Resimen Mahasiswa dalam Bela Negara.
d)     Undang-undang RI No. 56 tahun 1999 tentang Ratih
e)      Undang-undang RI No. 3 Tahun 2002 tentang Han Neg.

C. Tujuan Pembentukan Resimen Mahasiswa.
     Adapun tujuan pembentukan resimen mahasiswa :
1.      Sebagai wadah penyaluran potensi mahasiwa dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban warga negara dalam bela negara.
2.      Mempersiapkan mahasiwa yang memiliki sikap disiplin, pengetahuan fisik dan mental agar mereka mampu melaksanakan tugas bela negara
serta menanamkan dasar-dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada tujuan pendidikan nasional.
3.      Mempersiapkan potensi mahasiwa sebagai bagian dari potensi rakyat dalam rangka sistem pertahanan keamanan rakyat semesta  (SISHANKAMRATA).

D. Lambang-lambang
1.  Lambang Resimen Mahasiwa Indonesia


a.       Segi lima  : Pancasila  yang menjadi landasan idiil.
b.      Simbol Hankam : Tanggung jawab pembinaan pengetahuan kematraan.
c.       Senjata Bersilang bulu kalam : Pemuda Pejuang.
d.      Padi Kapas : Kesejahteraan dalam lingkup Depdagri.
e.       Buku : Imu pengetahuan (garba ilmiah) dalam lingkup Depdikbud.
f.       Widya Castrena Dharma Siddha : Menyempurnakan kewajiban dengan ilmu pengetahuan dan ilmu keprajuritan.
g.      Warna :           
           1) Merah     : keberanian.
2) Kuning   : luhur, agung, cendikia.
3) Putih       : Suci.
4) Hitam     : Teguh
5) Hijau       : Generasi muda
6) Biru        : Setia kepada nusa dan bangsa.
2. Lambang-lambang daerah menyesuaikan daerahnya masing-masing.


a.       Keris dengan lekuk tiga : Keris pusaka leluhur rakyat Yogyakarta/Mataram, tiga lekuk sebagai lambang Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat).
b.      Toga segi lima dan bundar merah : Calon sarjana pancasila yang berjuang dengan penuh keberanian serta berjiwa patriotisme.
c.       Bintang dan senjaqta : jangkauan cita-cita yang hendak dicapai oleh pemuda pejuang.
d.      Enam helai bulu sayap dan tiga helai bulu ekor : Enam puluh tiga (63) --- 1963 --- 10 Januari 1963 kelahiran resimen Pembangunan Mahakarta/WALAWA, cikal bakal Menwa Mahakarta.
e.       Prajna Vira Dharma Cevana : Memenuhi Kewajiban sebagai pejuang dan pemikir. 

E. Kedudukan Resimen Mahasiswa dalam UU No. 20 tahun 1982.
1.    Ketertiban Umum (Tibum)
Meliputi usaha-usaha untuk memelihara ketertiban masyrakat, kelancaran kegiatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2.   Perlindungan Rakyat (Linra)
Meliputi usaha-usaha untuk menanggulangi gangguan ketentraman masyarakat maupun ketertiban umum.
3.  Keamanan Rakyat (Kamra)
Meliputi usaha dan atau mentiadakan gangguan keamanan atau subversi yang dapat mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan.
4.      Perlawanan Rakyat (Wanra)
Meliputi usaha-usaha untuk menghadapi atau menanggulangi atau menghancurkan musuh yang hendak menduduki atau menguasai wilayah atau sebagian wilayah R.I.





















Materi            : Pengetahuan Komlek
Pemateri         : Lettu Devindra kusuma ragawan
Hari/tanggal   : Minggu, 22 April 2012
Waktu            : 19.00-20.30
Pengetahuan Komlek
KOMUNIKASI  &  ELEKTRONIKA   :PENYAMPAIAN SUATU BERITA/INFORMASI DENGAN MENG-GUNAKAN PANCARAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
RUANG LINGKUP.
1. Pendahuluan.
2. Pengetahuan komunikasi dan penggunaan alat komunikasi PRC 77.
3. Prosedur.
4. Jaring komunikasi.
5. Penutup.
1. Pendahuluan.
a. Komunikasi adalah penyelenggaraan hub antara dua titik / tempat atau lebih dengan maksud tertentu yang menggunakan alat-alat yang lazim dipakai.
b. seorang Komandan untuk memperhitungkan segala kemungkinan yang dapat timbul dan mempengaruhi jalannya pertempuran termasuk diantaranya penggunaan alat komunikasi.
2. Pengetahuan Kouminikasi dan penggunaan alkom PRC 77 .
Alat komunikasi adalah alat yang digunakan untuk menyelenggarakan komunikasi.
Macam-macam alat komunikasi.
a. Alkom akustik (pendengaran).
1) Jarak capai terbatas pada kemampuan pendengaran.
2) Pemakaiannya sewaktu-waktu dapat dilarang berdasarkan keamanan.
3) Digunakan untuk mengirimkan isyarat sederhana.
4) Arti dan cara ditentukan olek Komandan.
5) Keuntungan : Peralatan dan pelayanan sederhana.
Kerugian : Isyarat mudah didengar dan tergantung faktor keamanan.
Contoh : Kentongan, peluit, sirine, suara tembakan.
b. Alkom Visual/Optik (penglihatan).
1) Jarak capainya terbatas pada kemampuan penglihatan.
2) Pemakaiannya sewaktu-waktu dapat dilarang berdasarkan keamanan.
3) Digunakan untuk mengirimkan isyarat sederhana.
Misalnya : Pistol isyarat warna merah artinya tidak aman, warna hijau artinya
aman.
4) Keuntungan : Peralatan dan pelayanan sederhana.
Kerugian : - Isyarat mudah dilihat musuh.
- Tergantung cuaca.
- Jarak capai dekat, ± 5 km.
Untuk lampu ±1 km/bendera.
Contoh : - Bendera
- Piratehnik
- Paniel.
- Lampu isyarat.
c. Alkom Caraka & Hewan.
1) Caraka.
a. Adalah alkom penting & paling lama.
b. Memiliki tingkat kerahasiaan tertinggi diantara semua alkom.
c. Penggunaannya banyak memberikan keuntungan krn dpt digunakan secara luas & dapat dipercaya..
d. Kerugian :
- Lambat & mudah kena tindakan musuh.
- Kemampuan terbatas ( fisik & ingatan ).
2) Hewan.
a. Termasuk alkom darurat.
b. Keuntungan :
- Dapat bergerak cepat.
- Daya tinjau dan ingatan kuat.
- Sukar u/ ditangkap & dideteksi musuh.
- Tidak tergantung tempat dan cuaca.
b. Kerugian :
- Dapat digunakan hanya ke pangkalan tertentu.
- Pelaksanaan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
d. Alkom elektronik
1) Termasuk alkom darurat dan jarang digunakan.
2) Jarak capai jauh dengan kecepatan tinggi.
3) Dapat digunakan tujuan yang sangat luas & sesuai kemajuan tehnologi.
4) Dengan memakai tenaga listrik / baterai ( Radio, TV, Telepon, dll ).
5) Alkom eletronik dibagi dalam 2 golongan :
a. Komunikasi saluran.
- Lebih aman.
- Tidak dipakai dalam suatu gerakan pemakaiannya apabila psk / satuan dalam keadaan tidak bergerak.
Misal :
- Dalam pertahanan Pos Komando.
- Rawan terhadap sabotase.
- Dipengaruhi oleh kondisi kawat dan gangguan lain.
- Dengan kawat lapangan jarak capai ± 25 Km.
- Pemasangan saluran untuk waktu lama.
Contoh : telepon lapangan, telepon dikantor², telegrap, dll.
b. Komunikasi radio.
Perhubungan radio kurang aman karena pancarannya ke segala jurusan sehingga mudah disadap musuh.
PENGGUNAAN ALKOM
Putusnya hubungan atau penerimaan jelek dapat terjadi dgn berbagai alasan, medan jelek atau jarak yang jauh.
a. Kemungkinan putusnya hubungan walaupun pesawat dlm keadaan baik dpt disebabkan oleh :
- Jarak antara pesawat yang satu dengan yang lain terlalu jauh.
- Keadaan medan yang bergelombang berakibat bukit yang menghalangi perjalanan gelombang radio.
- Radio yang lain berada pada tempat yang kurang memenuhi persyaratan.
- Kemampuan memancarkan tidak cukup kuat.
- Gangguan suara / gelombang yang dibuat oleh musuh.
- Tidak dikuasainya prosedur komunikasi.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum pemakaian :
- Perlakuan pesawat yang penuh kasih sayang meskipun pesawat dirancang untuk keperluan tugas.
- Tiap memindahkan frekwensi, maka pesawat harus dalam keadaan mati.
- Saat memilih frekwensi jangan sekali-kali menekan kunci bicara.
- Jangan sekali-kali menghidupkan pesawat & menekan kunci bicara pada saat antena belum dipasang.
- Tegakkan antena sedapat mungkin.
- Matikan radio & jangan menekan dial lite pada saat berbicara untuk menghemat baterai.
3. Prosedur.
Prosedur radio telepon adalah : Tata cara atau tata tertib dlm hubungan radio telepon, yg bertujuan mencapai kelancaran, keamanan & ketelitian shg terhindar dari kekacauan, kelambatan dlm pemberian melalui radio telepon.
Cara berbicara di depan microphone adalah dengan faktir “ IKIT ”, yaitu :
- Irama.
- Kecepatan.
- Isi.
- Tinggi suara.
Urut²an pengoperasian Radio PRC 77 :
1. Tutupkan tutup power conector & saklar pd kedudukan off.
2. Pasang batu baterai.
3. Pasang antena.
4. Pasang hand set.
5. Putar volume pada angka 5.
6. Saklar band pada band yang digunakan.
7. Cari frekwensi.
8. Pindahkan saklar pada on.
Cara mengatasi gangguan :
1. Bila prosedur telah dilakukan & pesawat belum bisa digunakan berarti terjadi gangguan.
2. Putar saklar pada lite jika tdk terlihat sinar pada indikator maka perbaiki pemasangan tutup conector periksa pada bagian kotak baterai, bila terterdapat kabel yang lepas sambungan.
3. Sinar indikator terang aliran listrik baik, pindahkan saklar pd on akan terdengar desah, jika tdk perbaiki hand set.
4. Jika terdengar suara “ Dut . . . Dut . . . Dut . . . “ terus menerus cenel tsb rusak, ganti cenel lain.
5. Jika pesawat baik tapi tdk bisa berhubungan berarti faktor medan segera pindah kedudukan.
4. Jaring Komunikasi.
Jaring komunikasi adl suatu jaring radio yg terdiri dari stasiun induk & beberapa stasiun ranting / bawahan sesuai dgn macam satuan yg mengguanakan jaring seluruhnya dipimpin oleh stasiun induk.
Kewajiban Stasiun Induk & Stasiun ranting.
a. Kewajiban Stasiun Induk :
1. Membentuk & memelihara hubungan dalam jaringan.
2. Mengambil tindakan untuk menjaga kelancaran dan keamanan hubungan.
3. Mengatur hubungan.
b. Kewajiban Stasiun Ranting :
1. Mentaati semua perintah & petunjuk pos induk.
2. Menjawab panggilan kelompok secara teratur.
3. Disiplin Bra ( utamakan Bra yg penting ).
Macam – macam jaring :
1. Jaring terbuka.
2. Jaring tertutup.
PETUNJUK PELAYANAN
CARRIMA RT – 841 / PRC 77
KONTROL, INDIKATOR DAN PENYAMBUNG.
KONTROL INDIKATOR ATAU PENYAMBUNG
FUNGSI
- Fungsi Saklar

- Saklar Band
- MC Tunning Control
- Preset Levers
- Rec Trans Frekwensi Dial
- Volume Control
- Audio Connector
- Antena Mount
- Antena Connector
- Power Connector
Kedudukan :
On : Menghidupkan pesawat.
Off : Mematikan pesawat.
Squelch : Memberikan daya dan mengurangi desah jika tdk menerima signal.
Retrans : Sbg radio relay / bekerja.
Lite : Menghidupkan lampu peneranganan u/ piringan kanal.
30 – 50 : Memilih frekwensi band rendah.
53 – 75 : Memilih frekwensi band tinggi.
Tunning AN / PRC 77 tiap MC yg ditunujuk oleh kanal.
Memungkinkan penempatan 2 frekwensi dg cepat.
Menunjukan frekwensi kerja dalam KC & MC.
Merubah-rubah volume penerima.
u/ Menyambung hand set / kabel relay.
u/ Menyambung antena AT – 271 A  PRC atau AT – 892  PRC – 25
u/ Menyambung ground plane antena tetap atau antena kendaraan.
u/ Menyambung sumber tenaga jika pesawat CARRIMA RT – 841 / PRC 77 dipakai sebagai bagian dari suatu ...
Bila RT – 841 / PRC 77 dg menggunakan baterai dalam CY – 2562 / PRC 25, pesawat tdk akan bekerja jika penutup u/ menyambung sumber tenaga tidak terpasang dg baik.









Materi            : Tata Upacara Militer (TUM)
Pemateri         : Mayor Kes R.Padi
Hari/tanggal   : Senin, 23 April 2012
Waktu            : 08.45-10.30
Tata Upacara Militer (TUM)
Ruling :
·         Pendahuluan
·         Pejabat upacara
·         Bentuk & susunan upacara
·         Urut-urutan upacara
·         Praktek
·         Penutup
Pejabat upacara
·         Irup
·         Dan up
·         Pa up

Irup
·         Pejabat tertinggi dalam upacara pimpinan upacara  
            terima hormat
-             mengesahkan rencana upacara
-             mengadakan pemeriksaan pasukan
-             tidak beri aba-aba

Dan up
·         Pimpinan pasukan & pimpinan hormat kepada irup
·         Bertangg jawab atas tata tertib upacara kepada irup
·          Pangkat min sama & pimpinan pasukan
·          pasukan dengan  jatah dan up berpedang

Pa up
·         Pejabat yang tugas sun ren up & dal jalanya bib acara
·         Ajukan rencana & tata upacara beri penjelasan kepada irup untuk dapatkan pengesahan
·         Pa up dibantu
·         Pembawa acara 
·         Pa kam
Pengertian upacara
·         Adalah rangkaian giat yang
·         Diikuti oleh sejumlah personil
·         Sebagai  pasukann upacara
·         Dengan bentuk u/segaris

Susunan pasukan upacara
Dasar pertimbangan :
·         Hierarki kepangkatan
·         Berurutan dari  brs tdk jat, 
·         Jat ri, jat ber
·         Berurutan dari TNI – non TNI
·         Susunan dari  kanan ke kiri





Materi            : Teknik Kesatuan Kecil (TKK)
Pemateri         : Serda Edi H
Hari/tanggal   : Senin, 23 April 2012
Waktu            : 13.15-14.15
Teknik Kesatuan Kecil (TKK)
TUJUAN: Agar Siswa mengerti tentang Tehnik Kesatuan Kecil 
Ruang lingkup :
a.   Organisasi
b.   Formasi
c.   Tekhnis mengatasi gangguan
Organisasi
Susunan organisasi regu organic terdiri dari :
- 1 orang Dan Ru
- 1 orang Wadan Ru
- 1 orang Bak SO
- 1 orang Pembantu Penembak SO
- 6 orang penembak Senapan

MACAM  FORMASI
  1. Berbanjar
  2. Banjar terputus
  3. Bersyap
  4. Paruh lembing
  5. Kelompok 2 / 3

REGU SENAPAN DALAM SERANGAN
Umum
A. Serangan adalah suatu bentuk operasi taktis yang dapat memberikan suatu ketentuan
B. Tugas regu .Merebut sebagian dari sasaran peleton
C. Persiapan serangan
1)  dp  (daerah persiapan)
     merupakan daerah dimana pasukan yg turut serta  
     dlm     gerakan atau serangan mempersiapkan diri.
2) ga  (garis awal)
     suatu garis yg mudah dikenal dimedan yang dilalui
     oleh pasukan terdepan dari eselon penyerang   
     tepat  pada jam  “j”
3)   js (jarak serangan)
merupakan jarak di depan sasaran serangan dimana
    tembakan bantuan dialihkan , pasukan penyerang de-
    pan   mulai menyerbu sasaran
 4)   ps (pangkal serangan)
adalah suatu tempat dimedan yang dipergunakan oleh
pasukan penyerang untuk menyusun formasi serangan
    untuk melintasi ga.
5)   sasaran serangan
    bagian medan yg dikuasai musuh dan harus direbut.
6)   konsolidasi     (pengecekan akhir)tekhnis mengatasi gangguan
1  frontal
2  lambung

1. Frontal
                        pelaksanaan serangan
regu menyerang secara frontal/dari depan dengan menggunakan daya tembak dan daya gerak.
Penjelasan.
-          Bergerak maju dengan menggunakan daya tembakan dandaya gerakan dilakukan bila :

-          Regu tidak mungkin mendekati sasaran melalui jalan-  jalan pendekat yang terlindung tanpa diketahui oleh musuh.
-          Tidak ada waktu untuk melambung.
-          Pertahanan musuh tipis akibat lebarnya daerah tersebut

2. Lambung
Pelaksanaan serangan lambung kiri.
Pelaksanaan serangan lambung kanan.
Penjelasan
Menyerang secara melambung dengan mendekati musuh di sasaran melalui jalan-jalan pendekat yg terlindung sehingga gerakan tidak diketahui oleh musuh dan menyerbu dengan secara mendadak dari jarak dekat pada lambung musuh kanan/kiri.



Materi            : Dasar-Dasar Kepemimpinan
Pemateri         : Letkol Sus Dartono
Hari/tanggal   : Senin, 23 April 2012
Waktu            : 15.30-17.00
Dasar-Dasar Kepemimpinan
DEFINISI KEPEMIMPINAN :Adlh seni & kecakapan utk mempengaruhi bawahan shg scr iklas & sadar memiliki kemauan,rasa hormat & patuh melaks. Prin yg diberikan padanya dlm rangkapencapaian tupok.
Pemimpin :Seseorang yg karenapangkat/jabatannyadiberikan kepercayaanuntuk memimpin organisasi untuk  melaks.tupok yang ditentukan
Harus :
- baik dan benar
- jujur dan dapat dipercaya
- dapat berkomunikasi dg
- seluruh anggota yang dipimpin
Memiliki :
- i.q      intelgensia question
- e.q     emosional question
- s.q     spiritual questionyang seimbang

Ciri kepemimpinan mil
A.        Moril
            *          moril tinggi
                        - perhatian sangat besar
                        - kegembiraan
                        - perasaan taat yang mendalam
                        - sungguh  melaks kewajiban
                        - bekerja dengan ikhlas dll.
            *          moril rendah
                        - sikap masa bodoh
                        - tidak ada sifat berlomba
                        - sering membuat pelanggaran

B.        Disiplin
Ketaatan dengan  tidak ragu-ragu tulus/ikhlas
Kepada perintah/juk yg diberikan oleh
Atasan dengan \menggunakan pikirannya.

C.        Jiwa kesatuan
- loyalitas, kebanggaan& antusiasme yg
  tertanam pd angggota. Tahap ksa/korps.

D.        Kecakapan/ketangkasan
Kemampuan menjalankan tugas dg hasil baik: waktu sesingkat mungkin, tenaga sedikit mungkin, keributan sekecil mungkin
Dasar kepemimpinan
            syarat
            - watak baik
            - inteligensia tinggi
            - kesiapan lahir batin
            - sadar akan tanggung jawab
            - bimbing diri dg azas & prinsip  kepemimpinan
            - korek / corek
            - mengenal anak buah
            - mampu ukur & nilai kepemimpinan

            sifat
·         Jujur
·         menjadi tauladan
·         berpengetahuan
·         tahan uji / ulet
·         berani                         
·         loyalitas
·         tdk pentingkankeputusan diri sendiri
·         dpt dipercaya
·         antusias
·         berinisiatis
·         simpatik
·         bijaksana
·          adil
·         tegas               
·          rendah hati


Materi            : Narkoba & Psikotropika
Pemateri         : dr taufiqurrahman
Hari/tanggal               : Senin, 23 April 2012
Waktu            : 19.00-20.30

Narkoba & Psikotropika
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman dan bahan tanaman, baik sintesis maupun bahan sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, zat ini akan mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika memiliki daya adikasi (ketagihan) yang sangat berat, selain itu juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.
Ketiga sifat narkotika inilah yang menyebabkan pemakai narkotika tidak dapat lepas dari cengkramannya.
Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintesis yang memiliki khasit psikoaktif melalui pengaruh siliktif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa. Hal ini berdasarkan penelitian yang menyebabkan hilangnya ingatan
Bahan Adiktif Lainnya
Bahan adiktif adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat dapat menimbulkan ketergantungan seperti berikut :
  • Rokok
  • Kelompok alkohol dan minuman lainnya yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan
  • Thiner dan zat-zat lain seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat dan bensin yang bila dihisap, dihirup dan dicium dapat memabukkan
Jadi alkohol, rokok serta zat-zat lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan juga tergolong narkoba



























Materi            : Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK)
Pemateri         : Letkol Kes Edi Sumarjoko
Hari/tanggal               : Selasa, 24 April 2012
Waktu            : 13.15-14.45

Ilmu Medan Peta dan Kompas (IMPK)
Tujuan : Agar siswa mengerti & dpt melaksanakan jalan kompas & baca peta
Ruang lingkup
A.   Titik pangkal (tp)
B.   Garis pangkal (gp)
C.   Reseksi
D.   Interseksi.
E.   Penutup.
Pengertian tp
Tp adl suatu nik menentukan kedudukan diatas peta & sbg dasar utk menunjuk titik yg dikehendaki, dan titik pangkal ini biasa disebut tp.
Tp ditentukan satuan tingkat kompi ke atas dlm rangka menentukan kedudukan diatas peta secara rahasia kepada sat. Bawahannya, sedangkan penunjukan titik yang dimaksud dg menggunakan istilah t, b, u dan s, dan dlm setiap penyampaian sll dimulai dari tp dilanjutkan dg t, b, dan u atau s.

Arah titik yg dimaksud digunakan sandi 3 angka & 4 angka.
Arti sandi 3 angka. 
1     2       3
Angka pertama menyatakan puluhan km.
Angka ke dua menyatakan ribuan meter.
Angka ke 3 menyatakan ratusan meter.

Contoh : tp co 3450 7875
                        t. 057
                        u. 017
Artinya dari tp ke timur 5,7 km (11,4 cm)
Dilanjutkan ke utara 1,7 km (3,4cm) dan dikerjakana dg plot.
Bila dikerjakana dg perhitungan adalah sbb :
3450                       7875
T.    057  +                u.  017   +
        ------                       ------
        4020                        8045
Jadi co yg dimaksud adalah : 4020   8045

Arti sandi 4 angka
1      2     3    4
- angka pertama artinya ribuan meter.
- angka ke dua artinya ratusan meter.
- angka ke tiga artinya puluhan meter.
- angka ke empat artinya satuan meter.

Contoh:  tp co 4050 8050
            b.       3750
            s.        1750
Bila dikerjakan dg perhitungan sbb:
           4050                      8050
B.         3750                s.   1750
           ------- -                     ------ -
           36750                     78750

Jadi co yg dimaksud adalah 3675 7875.


Pengertian GP
GP adalah suatu tehnik menentukan kedudukan diatas peta dg menggunakan sebuah garis yg melalui titik g dan p, sebagai dasar untuk menun juk titik yg dikehendaki dan garis pangkal ini biasa diseingkat gp.
Gp ditentukan oleh sat. Tingkat kompi ke atas dalam rangka menentukan kedudukan di atas peta secara rahasia kpd sat. Bawahannya.
Sedangkan penunjukan ke titik yg dimaksud dg menggunakan istilah ma (maju), mu(mundur), ka (kanan) dan ki (kiri) dan dlm perhitungan selalu dimulai dari titik g menghadap ke p dilanjut dg ma atau ki dg sudut 90 derajat.

untuk menyatakan jaraknya dg titik yg dimaksud digunakan sandi angka tanpa menggunakan satuan yaitu 3 angka dan 4 angka.

Pengertian reseksi
A. Reseksi (silang ke belakang) adalah menentukan tempat kita berada pada peta dg pertolongan dua titik atau lebih yg dikenal di medan dan di peta.
B. Caranya :
·         dengan menggunakan kompas.
·         tanpa menggunakan kompas.
C. Reseksi dg kompas.
·         pilih dua titik tanda atau lebih yg dikenal baik di medan ataupun di peta. Usahakan sudut di tempat kita berdiri ke titik tanda yang  dipilih membentuk sudut antara 30 derajat sampai dengan 150 derajat, agar persilangannya tegas. Titik tanda tersebut misalnya titik tanda a dan b.
·         bidikkan kompas ke titik a dan b dan catat sudut kompasnya.
·         rubah sudut kompas (azimuth) ke titik a dan b menjadi sudut peta.

Pengertian interseksi
a)      Interseksi (silang ke muka) adlh menentukan  letak tempat di peta yg terletak diluar tempat kita berada dari dua titik tempat kita berada yg dikenal baik di peta maupun di medan.
b)      Caranya :
·         dg menggunakan kompas
·         tanpa menggunakan kompas.

a)      Interseksi dg menggunakan kompas.
·         pilih 2 titik tanda yg nantinya akn kita tempati yg dikenal di medan dan di peta, misalnya  a dan b. Dari tti a & b dpt melihat ke tempat yg akn ditentukan letaknya di peta. Usahakan ttk tanda tadi bentuk sudut antara 30 s/d 150 derajat, tempat yg akn dittkan letaknya di peta (misal ttk tsb adl  c).
·         di titik a membidik ke arah titik c catat sudut kompas dan rubahlah menjadi sudut peta, lukis sudut peta tsb di ttk  a  pd peta
·         di titik b membidik ke titik c, catat sudut kompas dan rubahlah menjadi sudut peta, lukis sudut peta tersebut di titik b pada peta.
·         ttk persilangan antara grs-grs yg dilukis dr ttk a dan b adl ttk c (tempat yg ditentukan letakknya di peta).
·         tunjukkan koordinat tempat yg kita tentukan itu.



















Materi            : Survival dan Pioner
Pemateri         : Kapten Kes Santoso
Hari/tanggal               : Selasa, 24 April 2012
Waktu            : 15.30-17.00

Survival dan Pioner

SURVIVALadl upaya mempertahankan hidup dlm menghadapi ancaman baik musuh pun alam shg usaha utk kembali ke induk Pasukan.hrs melintasi medan-medan yg rawan, setiap MENWA hrs dpt bertindak & berbuat dlm mempertahankan hidupnya.

TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN
Utk mempertahankan hidup baik didarat maupun dilaut, setiap MENWA hrs percaya diri & memanfaatkan benda-benda, tanaman serta hewan baik di darat maupun di laut utk dijadikan bahan makanan/minuman, agar dpt memahami tindakan dlm melaksanakan SURVIVAL.

Kondisi semacam ini jk tdk dpt diatasi akan tidak menguntungkan perorangan pun satuan
        i.            TINDAKAN-TINDAKAN DAN LANGKAG-LANGKAH YANG DILAKUKAN PRAJURIT =”HARUS HIDUP”

§  H  =hadapi setiap kesukaran dengan tenang dan  bijaksana
§  A =akal yang sehat adalah senjata yang ampuh dalam menghadapi survival
§  R  = rasa takut panik harus dihilangkan
§  U  =usaha mencari jalan keluar untuk membebaskan    diri
§  S  = semangat dan keyakinan tetap hidup dipenuhi
§  H =  hormat adat kebiasaan rakyat setempat
§  I  =  istirahat dan tenangkan pikiran apabila Timbul kekacauan
§  D =dengar, lihat & waspada terhadap perangkap musuh
§  U  =utamakan kesehatan dan keselamatan
§  P = praktekkan & perhatikan semua pelajaran pendidikan perorangan

      ii.            CARA MENCARI HUBUNGAN

Dalam keadaan amat darurat, dimana hubungan dengan induk psk terputus, berusaha mencari kontak dengan cara sbb:

1)      Api untuk menarik perhatian
2)      Lampu alat perhubungan baik apabila menguasai morse
3)      Kain berwarna, pada pesawat terbang sebagai panel, untuk kapal laut dapat dilambaikan seperti bendera (semapore)
4)      Kaca dan benda-benda lain yang mengkilat dapat digunakan sebagai tanda-tanda morse
5)      Lain-lain dengan membuat huruf-huruf dipasir pantai yang luas (huruf sos)

    iii.            Membuat api tanpa korek

1)      Pertolongan sinar matahari
2)      Dari batu dan api/besi
3)      Dengan gesekan kayu:Busur dan dundi, Kayu dan rotanGesekan bamboo
4)      Gesekan batu

Survival didarat

Cara bergerak :

Ø  Menikuti gigir gunung untuk mencegah terkurung/ tersesat dalam lembah yang luas
Ø  Melintasi bukit-bukit yang berbayu harus dilakukan dengan hati-hati, biasanya dekat dengan pantai.
Ø  Mengikuti sungai, besar kemungkinan dapat menemui kampung /desa yang berada dipinggir sungai.
Ø  Mengikuti tepi pantai
Keuntungan: kemungkinan lebih besar ditemui oleh pasukan sendiri, bebas dari rintangan alam dan banyak sumber makanan
Kerugian: mudah tertinjau oleh musuh dan tidak selamanya pantai terdiri lapangan pasir tetap banyak terdapat riam singai, rawa-rawa, tebing-tebing batu tinggi dan lumpur.
Ø  Melintasi hutan lebat. Waspada terhadap binatang buas, pelihara arah dan gunakan jalan-jalan bekas binatang pada saat naik diatas pohon perhatikakan ular, macan tutul, dan tempat lebah
Ø  Menyeberangi rawa-rawa, perhatikan pasang surut air untuk melewati hutan bakau/kayu laut, nipah dan sejenis gelagah,pada saat musim kemarau perhatikan lumpur hidup (quick send) kalau terjebak, usahakan melintasi dengan tiarap, untuk menghindari terhisap lumpur dan terkubur hidup-hidup
Ø  Menyeberangi sungai danau, perhatikan air terjun, tikungan sungai yang dalam dan pusaran-pusaran air, dapar menggunakan perahu, rakit, jembatan, tali atau pelampung (buah kelapa, veldples dll)

Ancaman dari survival

Ø  Penyakit. Banyak kemungkinan dapat timbulnya penyakit, karena kurang teraturnya makanan yang didapat dan turunnya kondisi pisik.
Ø  Gangguan dari tanam-tanaman, baik yang termakan maupun yang terkena oleh kulit.waspada terhadap:
a)                  Getah dari pohon bakau putih (buta)
b)                  Getah dari pohon renggas (inggas semplop)
c)                  Getah dari eretton bahaya pada luka
d)                 Getah sirih berwarna
e)                  Getah jambu monyet (gatal)
f)                   Getah dari kayu kaip melukai
g)                  Rambut-rambut dari daun dan pohon seserah (membakar)
h)                  Air dari buah air mentah (gatal)

Mencari makanan/ minuman didarat
a.       Mencari air: air sangat dibutuhkan, terutama didaerah tropis, apabila tidak menemukan air/penghematan air,jangan minum air kencing,karena berbahaya terhadap kesehatan tubuh.usahakan yang dilakukan apabila tidak menemukan air diatas tanah, usahakan dengan jalan:
Ø  Tanah gembur, carilah didaerah lembah, permukaan air tanah sangat dekat sekali dengan permukaan.
Ø  Daerah sepanjang pantai dan rawa laut.
Ø  Dipadang pasir dan tanah tandus, perhatikan indikator penunjuk tempat adanya air,burung-burung, jenis pohon, bekas binatang yang mengais ngais/menggunakan untuk mengumpulkan embun.
Ø  Dipegunungan, gali pada bekas aliran sungai, ambil lumut dan peraslah/ kumpulkan salju, simpan ditempat yang kena sinar matahari tetapi terlindung dari angin.
Ø  Air dari tumbuhan.
a.       rotan
b.      Ruas bambu
c.    bonggol pisang dilubangi
Ø  Mencari makana, tumbuh-tumbuhan yang dapat dimakan
1)      Tumbuh-tumbuhanrawa laut
a.       Buah tanjau yang telah dikupas
b.      Jeruk rawa
c.       Daging buah nipan
d.      Selaput buah biji mata kancil
e.       Bunga muda gebang

2)      Tumbuh tumbuhan pesisir pantai
a.      Kelapa
b.      Ketapang
c.       Daun buah putri
d.      Daun beluntas

3)      Tumbuh-tumbuhan rawa sungai
a.       Nipan
b.      Sagu
c.       Aren
d.      Tunas bamboo
e.       Bermacam-macam tales
f.       Bermacan-macam jamur
g.      Buah rotan/umbut

4)      Tumbuhan rimba sekunder
a.       Melinjo (daun dan buahnya)
b.      Keluwih
c.       Sukun
d.      Cempedak
e.       Petai
f.       Bermacam-macam durian
g.      Bermacam-macam jambu
h.      Bermacam-macam imbi

5)      Tumbuh-tumbuhan daerah pegunungan
a.       Mangga
b.      Langsap
c.       Kepuksan
d.      Manggis
e.       Adpokad
f.       Delima
g.      Kedondong
h.      Jambu air

Mencari makanan/minuman diair laut

a.       Air
Ø  Karena air laut sangat berbahaya, maka sumber air hanyalah dari air hujan,embun dan perasan daging
Ø  Air hujan dapat ditampung menggunakan helm, kaleng, panci, batok kelapa dan sebgainya.
Ø  Disiplin dalam penggunaan air
Ø  Jangan air kencing dan jangan air komos karena beracun
Ø  Untuk menghilangkan haus dapat dengan jalan menghisap kancing baju

b.      Makanan
Ø  Setiap ikan yang ditangkap dapat dimakan/masak
Ø  Jika ada sisa ikan dipotong-potong, dijemur dijadikan ikan kering
Ø  Jangan melingkarkan tambang pada badan sebab iakn besardapat menarik kita kelaut
Ø  Gunakan lampi senter untuk menari perhatian ikan pada malam hari

c.       Tumbuh-tumbuhan
Makan tmbuh-tumbuhanlaut dilakukan hanya apabila terpaksa seperti rumput,kembang laut,dsb
Beberapa tumbuhan laut dapat menimbulkan gatang kalau hipegang

Cara menangkap binatang

·         Umum. Dalam keadaan terpaksa, kita tidak dapat menggunakan senjata/letusan, maka cara menangkap binatang hanya menggunakan senjatataja, jerat maupun cara-cara lain yang tidak menimbulkan suara letusan.
·         Binatang –binatang yang bisa dimakan. Pada umumnya hampir semua binatang dapat dimakan, kecuali yang berbisa, inipun pada saat kritis dapat juga digunakan untuk mempertahankan hidup

Cara pengolahannya

·         Semua binatang buas didarat dan sejenisnya harus dikuliti? Dibakar dulu
·         Semua jenis ular harus dikuliti terlebih dahulu mulai dari bagian kepala, untuk ular yang berbisa1/3 bagian dari kepala dibuang

Cara menangkap binatang

Cara menangkap ikan :
Ø  Dengan kail
Ø  Dengan tembak
Ø  Sumpit
Ø  Panah
Ø  Dengan buat perangkap
Ø  Bubu dari rotan/bamboo
Ø  Sero
Ø  Pukat –pukat

cara menangkap binatang didarat :

Ø  Jerat mengikat 1 s/d 4
Ø  Perangkap menusuk 1-2
Ø  Jerat memukul
Ø  Jerat yang tidak langsung membunuh
Ø  Jerat menikat
Ø  Penangkap kurungan
Ø  perangkap getah
Ø  penangkap jaring kail


PIONER
Pendahuluan umum
a.       Pionir adalah suatu pekerjaan semi ringan yg dpt dilakukan oleh para prajurit. Biasa scr terbatas, baik itu perorangan atau dlm hub. Dok
b.      Seorang komandan utk memperhitungkan segala kemungkinan-kemungkinan yg dpt timbul yg akan mempengaruhi jalannya pertempuran termasuk diantaranya penggunaan pionir satuan
c.       Kemampuan pioner yang dibekalkan kepada setiap prajurit adalah terbatas pada tali temali  dan perkemahan perorangan kesemuanya ini dapat dikerjakan oleh prajurit dengan alat / sarana yang ada.

2.      Tali – temali
Umum : Pada pekerjaan pioner banyak digunakan tali temali baik sebagai pengikat benda pada benda maupun sebagai penyambung benda lainnya atau penyambung tali dengan tali
Ini semua merupakan suatu ketrampilan yang mudah dipelajari

Macam tali temali

Tali temali meliputi
1. Simpul
Macam-macam simpul. Simpul adalah hubungan antara ujung tali
Macamnya :
Ø  Sosok: Gunanya untuk permulaan membuat simpul.
Ø  Mata: Gunanya untuk permulaan membuat simpul
Ø  Simpul biasa: Gunanya untuk permulaan membuat simpul
Ø  Simpul hidup: Gunanya untuk menyambung dua utas tali yang sama besar
Ø  Simpul anyam: Gunanya menyambung tali besar dengan tali kecil dalam keadaan kering
Ø  Simpul anyam rangkap: Gunannya menyambung tali besar dengan tali kecil dalam keadaan basah
Ø  Simpul aceh: Gunanya untuk mengikat tawanan/ orang tahanan

2.      Jerat
Macam macam jerat. Jerat adalah hubungan antara tali dengan benda.
Macamnya:
Ø  Jerat mastwarp
Ø  Jerat tukang kayu
Ø  Jerat sauh tunggal
Ø  Jerat sauh rangkap
Ø  Jerat tangga
Ø  Jerat kambing
Ø  Jerat repstock i
Ø  Jerat repstock ii
Ø  Jerat memperpendek tali

3.      Ikatan
Macam ikatan. Ikatan adalah hubungan antara benda dengan benda dengan pertolongan tali
Macamnya
Ø  Ikatan pokok: Gunanya untuk mengikat dua buah patok yang letaknya sejajar
Ø  Ikatan hidup: Gunanya untuk mengikat dua buah patok yang letaknya tegak lurus
Ø  Ikatan silang: Gunanya untuk mengikat dua buah patok yang letaknya bersilangan
Ø  Ikatan lilit: Gunanya untuk menahan tiga patok/ tiang yang berdekatan, agar tetap pada tempatnya
Ø  Ikatan puntir: Gunanya untuk mengikat bambu/ kayu dengan menggunakan kayu puntir

Perkemahan

Pada pembuatan kemah harus diingat apakah kita akan lama atau singkat tinggal ditempat itu dan bagaimana keadaan musuh
Penempatan kemah yang keliru atau yang kurang akan menarik perhatian musuh
·         Apabila faktor keberhasilan dan kecepatan dl diutamakan, maka pembuatan kemah   harus dipertimbangkan matang-matang. cara terbaik adalah tidak membuat kemah gunakan ponco sebagai selimut dg persyaratan bahwa tempat tidak dirawa-rawa terutama air atau mudah dicapai air bah.
·         Kalau waktu & faktor keamanan memungkinkan utk tinggal lebih lama dpt dibuat perkemahan baik di atas pohon maupun di atas tanah














LAGU-LAGU PRAJURIT
Lagu dari Pelatih Dwie Aka D
Di Gunung
Di gunung,,,,
Di Hutan,,,,, Dan di rimbaraya,,,
Resimen mahasiswa selalu gembira
Belajar,,,,, berlatih di AAU,,,,,,
Demi NUSA  bangsa dan negara,,,,
Resimen mahasiswa selalu gembira
Belajar,,,,, berlatih di AAU,,,,,,


Long March
Long march long march
Adalah jalan jauh
Yang harus kita tempuh
Dengan semangat satria
Naik gunung ( naik gunung )
Turun gunung ( turun gunung )
Tiada mengenal lelah ( lelah 2x )
Kaki lecet sepatu diseret
Tenggorokan haus dahaga
Siap tunggu perintah selanjutnya..

Mantapkan Hati

Mantapkan hati tak perlu bimbang
Maju ke medan tempur
Walau meriam peluru menghadang
Menwa pantang mundur
Jangan tanyakan apa yang telah diberikan negara padamu
Tapi tanyakan apa yang telah kau berikan kepada bangsamu
Menuntut baktimu jiwa dan ragamu demi bumi persada kita
Pancasila dasar negara korps Menwa tetaplah jaya…….

By dansat 2013/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar